Finansial

3 Juni jadi Hari Pasar Modal Indonesia, Bagaimana Sejarahnya?

Hari Pasar Modal Indonesia selalu diperingati setiap tanggal 3 Juni di setiap tahunnya. Tepat pada tahun 1952 lalu, saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno, Bursa Efek Jakarta atau yang saat ini disebut Bursa Efek Indonesia dibuka kembali untuk pertama kalinya.

Saat itu masih bernama Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek yang beranggotakan bank negara, bank swasta dan para pialang efek.

Pada tahun 2021 ini Bursa Efek Indonesia menginjakkan kaki di umur ke-69 tahun. Sebelum mencari tahu mengenai bagaimana sejarah pasar modal di Indonesia, tidak ada salahnya untuk lebih dulu memahami tentang apa itu pasar modal.

Definisi Pasar Modal

Pasar modal merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan efek seperti penawaran umum, perdagangan efek, serta perusahaan publik hingga lembaga dan profesi. Selain itu, pasar modal juga dapat bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan atau institusi pemerintah melalui instrumen perdagangan yang memiliki jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya.

Pasar modal juga memiliki kedudukan signifikan untuk perekonomian negeri. Perihal ini sebab pasar modal ialah perantara bertemunya industri yang butuh dana dari warga untuk pengembangan usaha, akumulasi modal kerja dengan warga yang mau menanamkan (investasi) dana mereka.

Sejarah Hari Pasar Modal Indonesia

Sejarah menyebutkan bahwa Bursa Efek pertama kali dibuka pada bulan Desember 1912. Bursa Efek pertama kali dibentuk oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Buku “Effectengids” yang dirilis pada 1939 oleh Vereniging voor den Effectenhandel, menyebutkan bahwa transaksi efek telah berlangsung sejak 1880, tetapi dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan transaksi tidak lengkap. Pada 1878 terbentuklah perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yaitu Dunlop & Koff atau PT.Perdanas.

Tetapi pada 1914, bursa di Batavia sempat ditutup sesaat dikarenakan Perang Dunia 1 dan akhirnya kembali dibuka pada tahun 1918 setelah perang tersebut mereda.

3 Juni jadi Hari Pasar Modal Indonesia, Bagaimana Sejarahnya?

3 Juni jadi Hari Pasar Modal Indonesia, Bagaimana Sejarahnya?

Karena perkembangan yang cukup baik akhirnya 2 bursa efek dibuka masing-masing pada 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang. Tetapi, karena pertumbuhan pasar modal yang belum stabil berubah anjlok ketika terjadi resesi ekonomi di tahun 1929 lalu ditambah dengan pecahnya Perang Dunia ke 2.

Semakin memburuk dengan dua bursa efek yang baru dibuka tersebut akhirnya ditutup. Lalu, akhirnya pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Batavia.

Pada tanggal 3 Juni 1952, pasar saham kembali dibuka oleh Presiden Soekarno. Pada tanggal 26 September 1952 Presiden Soekarno mengeluarkan Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian hari ditetapkan sebagai Undang-Undang Bursa.

Namun seiring waktu, ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan inflasi melambung tinggi, pasar modal kembali ditutup.

Baru saat setelah memasuki masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, mengeluarkan Keputusan Presiden No. 52 tahun 1976 tentang pendirian pasar modal, membentuk badan pembina pasar modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM).

Presiden Soeharto juga kembali meresmikan Bursa Efek di tahun 1977. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public-nya PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama pada tanggal 10 Agustus 1977.

Pemerintah saat itu kemudian menghadirkan kebijakan Paket Desember 1987 yang memberikan kemudahan perusahaan untuk melakukan penawaran umum dan membuka jalan investor asing menanam modal di Indonesia. Sejak saat itu pertumbuhan pasar modal di Indonesia semakin meningkat dengan beberapa kebijakan yang dibuat.

Di era sekarang melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki wewenang untuk mengawasi pasar modal di Indonesia. Sampai saat ini pasar modal masih memerankan posisi penting untuk perekonomian Indonesia.

William Adhiwangsa
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Perbedaan Antara Investasi Saham dan Trading Saham

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top