Bertrading dengan pola Inside Bar merupakan strategi bertrading dengan pola candle yang meski terlihat sederhana, namun keakuratannya sudah teruji. Pola Inside Bar dapat membantu trader mendapatkan high probability entry dengan stop loss yang rendah.
Pola ini sendiri menyediakan peluang tinggi juga rasio risiko profit yang ideal, dan hanya butuh stop loss kecil dibanding dengan strategi atau pendekatan lain. Bahkan dapat dikatakan, bahwa Inside Bar adalah sebagai strategi terbaik. Meski pola Inside Bar menawarkan peluang profit yang menjanjikan, namun masih banyak trader yang kerap salah mengartikannnya.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini, kami mencoba membahas mengenai pola Inside Bar. Serta 4 cara mudah memahami pola tersebut untuk meraih jaminan profit yang konsisten. Bagaimana penjelasannya? Simak secara lengkap dalam ulasan berikut ini!
Pengertian Pola Inside Bar
Dalam penjelasannya, pola Inside Bar diterjemahkan sebagai pola yang merujuk pada formasi 2 buah atau lebih bar atau candlestick. Dimana candle kedua atau selanjutnya termasuk body candle dan ekornya berada di dalam range candle pertama. Candlestick pertama terbentuk pada saat terjadi pergerakan harga kencang ke salah satu arah.
Baca Juga: 3 Kesalahan Umum Pengguna Pola Inside Bar, Apa Saja?
Sedangkan candle kedua tercetak dengan pergerakan sebatas range high dan low candle sebelumnya. Dari pengamatan itu, biasanya pola candlestick Inside Bar sering ditemukan pada akhir sebuah tren. Karena alasan itu juga, trading Inside Bar sering digunakan sebagai sinyal reversal atau pembalikan arah.
Strategi Inside Bar akan menghasilkan sinyal keberlanjutan atau pembalikan akan segera terjadi. Dan Inside Bar akan mengidentifikasi waktu terjadinya konsolidasi. Sebagai tambahan, Inside Bar umumnya terjadi saat market mengalami konsolidasi sendiri mengikuti arah perubahan besar yang terjadi.
Parameter Penting Mengenali Pola Inside Bar
Time Frame
Istilah time frame pada forex diartikan sebagai kurun waktu tertentu yang ditentukan sebagai masa pengamatan pergerakan harga. Pada kurun waktu yang berbeda, kondisi harga yang ditampilkan bisa diterjemahkan secara berbeda. Misalnya pada time frame 1 jam (H1), pasangan mata uang GBP/USD terlihat melemah. Namun pada time frame yang lain seperti M1 dan D1 menunjukkan hal yang berbeda.
Untuk pola mengenali pola Inside Bar, Anda dapat melihat time frame yang terbentuk di chart daily (harian) ke atas. Penting untuk dipahami, bahwa time frame apapun di bawah daily sangat tidak direkomendasikan untuk mencari pola Inside Bar. Hal tersebut karena banyaknya noise yang lalu lalang di time frame kecil dan mengaburkan sinyal Inside Bar.
Trend
Istilah trend forex diartikan sebagai suatu kecenderungan atau kondisi dimana terdapat satu jenis pergerakan yang mendominasi chart dan cederung berlanjut. Atau dapat juga dikatakan sebagai pergerakan harga secara menyeluruh (dilihat dari pojok kiri menuju pojok kanan chart).
Di semua instrumen perdagangan, harga bisa bergerak secara trending dan trading. Pergerakan trending merupakan harga yang bergerak menurut kecenderungan tertentu (bullish/bearish). Sedangkan pergerakan trading merupakan harga yang bergerak pada kisaran yang sempit dan berlangsung relatif lama.
Pola Inside Bar memang menandakan konsolidasi pasar, dan cocok ditradingkan di pasar trending. Namun, jangan jadikan pola Inside Bar ketika kondisi pasar sedang sideways. Jika Inside Bar terdeteksi di pasar sideways, maka hal tersebut tidak bisa dianggap sebagai konsolidasi dari sebuah trend. Dan untuk memastikannya, Anda dapat menggunakan indikator Average Directional Index (ADX) atau indikator momentum lainnya.
Baca Juga: Waspadai Pola Bull Trap Trading pada Forex, Apa Itu?
Breakout
Strategi breakout merupakan strategi yang sangat berpijak pada area konsolidasi atau kisaran harga suatu aset setelah diperdagangkan dalam jangka waktu tertentu. Garis-garis puncaknya akan membentuk garis resistance, sedangkan harga terendahya akan membentuk garis support.
Kejadian breakout adalah kejadian saat harga menembus kisaran harga tersebut entah naik menembus garis resistance maupun turun menembus garis support. Saat harga menembus garis resistance, menjadi sinyal bahwa harga akan terus menaik. Sedangkan bila menembus turun ke bawah garis support ini mengindikasikan harga akan terus menurun.
Tetapi ada satu hal yang harus Anda perhatikan terkait hal ini. Untuk memastikan penerusan trend, konfirmasi breakout dari Inside Bar menjadi sinyal yang perlu diperhatikan. Secara teoritis, harga yang berhasil keluar dari zona Inside Bar menandakan berakhirnya fase konsolidasi dan kesiapan pasar untuk melanjutkan trend sebelumnya.
Ukuran Mother Bar dan Inside Bar
Pada prakteknya, banyak trader yang justru lebih fokus memperhatikan sifat bullish dan bearish dari pola Inside Bar daripada memperhatikan ukurannya. Padahal faktanya, akurasi pola Inside Bar tidak bergantung sifat bullish dan bearish. Yang lebih perlu diperhatikan adalah seberapa besar ukuran Inside Bar dibandingkan Mother Bar-nya.
Pola Inside Bar berukuran kecil dengan Mother Bar ber-body besar biasanya lebih valid karena menandakan konsolidasi yang kuat. Dan sebaliknya, level-level Inside Bar yang berada di luar jangkauan Mother Bar mengindikasikan ketidakpastian pasar, sehingga sinyal konsolidasinya tidak terlalu bisa diandalkan.
Baca Juga: Panduan Cara Membaca Chart Forex yang Benar agar Cuan
Kesimpulan
Itulah bahasan mengenai strategi trading forex dengan pola Inside Bar dan 4 cara mudah memahami pola tersebut untuk meraih jaminan profit yang konsisten. Namun ada hal yang perlu dicatat, bahwa sebagus apapun strategi yang dipakai dalam aktivitas trading, akan selalu butuh tambahan indikator lain untuk mengonfirmasi lebih jelas.
Salam profit!
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024