Seperti yang diketahui, bagi seorang trader, memasang Stop Loss adalah menjadi sesuatu yang penting dan wajib diketahui. Jika hal ini dilakukan dengan benar, maka keuntungan atau profit tentu dengan mudah akan didapat. Penempatan Stop Loss saat trading sudah sangat umum digunakan. Order ini merupakan salah satu bagian utama dari instrumen manajemen risiko.
Dalam perngertiannya, Stop Loss merupakan salah satu menu yang disediakan untuk membantu para trader dalam mengelola bisnis trading forex. Fitur ini memang sangat membantu, terutama dalam meminimalisir kerugian jika nilai tukar mata uang yang dipilih melewati batas harga terendah.
Kata Stop Loss sendiri berasal dari dua kata bahasa Inggris, yakni -Stop dan Loss-. Yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti menghentikan dan kerugian. Oleh karena itu, Stop Loss adalah jenis perintah pada pasar trading yang digunakan dalam trading online untuk menghentikan kerugian.
Namun, jika dilihat dengan lebih teliti, ternyata masih banyak trader pemula yang justru melakukan kesalahan fatal saat memasang Stop Loss. Tentunya hal ini justru akan membuat para trader pemula bukan mendapatkan keuntungan, namun hanya akan memperoleh kerugian. Lantas, apa saja kesalahan trader pemula mengenai Stop Loss ini? Berikut ulasannya!
4 Kesalahan Fatal Trader Pemula Saat Menempatkan Stop Loss:
1. Tidak merencanakan Stop Loss dari awal
Ketika memulai aktivitas trading, banyak trader pemula justru lebih dulu menentukan ukuran lot. Seperti yang diketahui, cara ini tak selamanya benar. Seharusnya, ketika mengawali trading dan membuka order, trader haruslah menentukan Stop Loss yang sesuai dengan analisis kondisi pasar. Dengan hal inilah, trader dapat menyesuaikan order sesuai pergerakan pasar dengan lebih baik.
Stop loss dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:
a. Manual:
Di sini trader dapat melakukan penutupan posisi trading secara manual.
b. Otomatis:
Melalui kecanggihan software online trading, maka Stop loss dapat dilakukan secara otomatis. Trader hanya cukup menetapkan posisi Stop Loss sesuai yang diinginkan. Setelahnya software yang akan menjalankan Stop Loss tersebut apabila level harga yang ditentukan tercapai.
2. Stop Loss yang terlalu mepet atau terlalu jauh
Banyak trader pemula seringkali memasang Stop Loss yang terlalu dekat/mepet dengan entry level, hanya karena ia merasa takut akan rugi yang terlalu besar. Namun hal ini adalah sebuah kekeliruan yang justru berisiko. Seperti yang telah diketahui, pergerakan harga pada pasar forex dikenal sangat volatil, terlebih adalah pasangan-pasangan mata uang major.
Ini artinya, jika Anda memasang Stop Loss yang telalu mepet, bukan tidak mungkin order yang Anda lakukan justru akan tertutup otomatis sebelum harga bergerak pada arah yang Anda harapkan.
3. Mengubah-ubah Stop Loss
Trading forex memang dikenal sebagai bisnis yang menjanjikan dan sekaligus sangat menantang. Hal ini seringkali membuat emosi terlibat dan tidak terkontrol, sehingga yang terjadi adalah trader pemula suka mengubah-ubah patokan Stop Loss. Dengan tujuan untuk memberi kesempatan pada harga agar berbalik arah.
Untuk meminimalisir kesalahan ini, terdapat satu tips yang penting, yakni kedisiplinan. Yang dimaksud dengan disiplin adalah tentang disiplin ketika memilih batas Stop Loss yang sesuai batasan toleransi risiko, sekaligus disiplin untuk mematuhi Stop Loss yang telah trader tentukan di awal sebelum melakukan trading.
4. Memasang Stop Loss yang tepat di batas Support atau Resistance
Pada bisnis forex, level Support merupakan sebuah level untuk mengetahui tingkat harga berdasarkan permintaan daya beli. Sementara Resistance adalah, sebuah metode yang digunakan untuk menentukan tingkatan harga yang mana nilai penawaran atau daya jual memiliki posisi yang cukup kuat.
Pada praktenya, trader haruslah menghindari untuk menempatkan Stop Loss tepat di perbatasan Support atau Resistance. Pasalnya, ada kemungkinan bahwa harga akan berubah arah setelah melewati level Support atau Resistance. Sangat disarankan untuk menempatkan Stop Loss beberapa pip di bawah level Support, atau beberapa pips di atas level Resistance.
Itulah 4 kesalahan fatal yang sering trader pemula lakukan mengenai penempatan Stop Loss pada trading forex. Stop Loss pada dasarnya dibuat untuk membantu trader dalam mengelola risiko. Maka, gunakan sebaik dan sebijak mungkin agar pengalaman trading Anda menjadi mudah dan menguntungkan.
- Menggunakan Pola Quasimodo Forex untuk Trading Reversal - Desember 10, 2024
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
Pingback: Dapatkah Hedging Digunakan Sebagai Stop Loss?
Pingback: Break Even Forex: Pengertian, Jenis, Dan Untung Ruginya
Pingback: Bertrading Dengan Leverage atau Tanpa Leverage?
Pingback: Long Term Trading dan 2 Kesalahan yang Sering Dilakukan
Pingback: Sniper Entry Forex: Strategi Terbaik untuk Trader Pemula
Pingback: Penggunaan dan Peran Stop Loss Bagi Trader Profesional
Pingback: Cara Menggeser Stop Loss agar Profit Maksimal dalam Trading
Pingback: Inilah Cara Menentukan Lot Forex Secara Manual dengan Tepat