Warren Buffett -Chairman perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc- menyatakan tentang alasannya mengenai kenapa tidak mengeluarkan dana yang besar untuk belanja saham dan akuisisi, tetapi justru menumpuk kas tunai perusahaan menjadi semakin gemuk.
Hal ini dikarenakan selama masa pandemi virus corona, investor saham terkenal yang dijuluki peramal dari Ohama ini merasa belum menemukan satu target investasi dengan harga yang menarik.
Dalam pertemuan tahunan (RUPST) Berkshire Hathaway pada Sabtu (2/5/2020) kemarin, salah satu orang yang masuk dalam daftar orang kaya di dunia ini mengatakan, “Kami belum melakukan apa-apa, karena kami tidak melihat ada sesuatu yang menarik untuk dilakukan”.
Dalam pertemuan ini, para pemegang saham Berkshire sebenarnya juga menunggu Buffet untuk menggelontorkan sejumlah uang tunai untuk belanja saham, terutama setelah virus corona yang memicu penurunan besar-besaran harga saham di bursa Wall Street.
“Sekarang (keputusan investasi) itu bisa berubah sangat cepat atau mungkin tidak berubah”, ujarnya.
Buffett biasanya memanfaatkan penurunan harga saham yang terjadi saat koreksi tajam untuk masuk. Misalnya saat harga ambles, Buffet melakukan investasi khusus pada saham perusahaan seperti Bank of America dan Goldman Sachs selama krisis keuangan tahun 2008.
Virus corona memicu Indeks S&P 500 ambles hingga 35 persen dari rekor yang sempat ditembus di 19 Februari hingga mencapai level terendah yakni di 23 Maret. Sejak itu, indeks utama pasar saham AS dengan konstituen yang cukup banyak ini mulai rebound (balik arah) perlahan.
Sekarang, Buffett memilih untuk diam.
Ia hanya menyatakan, “Kami bersedia melakukan sesuatu yang sangat besar (investasi jumbo). Maksud saya Anda bisa saja datang kepada saya pada Senin pagi membawa kabar target yang akan kami beli, misalnya US$ 30, atau US$ 40 miliar atau $50 miliar. Dan jika kita benar-benar menyukai apa yang kita lihat, kita akan melakukannya (investasi). Tetapi saat ini, kami belum melihat sesuatu yang menarik”.
Seiring dengan dampak virus corona yang mempengaruhi sektor penerbangan global, Buffett justru sudah menjual seluruh kepemilikan saham di sejumlah maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS). Apakah Warren Buffett sengaja memelihara “kebosanan” untuk menjaga perspektif tradingnya“kebosanan” untuk menjaga perspektif tradingnya?
Kepemilikan saham Buffett yang dibeli lewat Berkshire sebelumnya di sektor ini mencapai US$ 4 miliar atau setara Rp 62 triliun pada Desember tahun lalu, termasuk saham di empat maskapai penerbangan yakni United, American, Southwest, dan Delta Airlines.
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024