Crypto

Apa Perbedaan Antara Holochain dan Blockchain?

Dunia mata uang digital tengah naik daun, khususnya terkait dengan teknologi Blockchain. Namun, tahukah Anda bahwa mata uang digital tak selalu berhubungan dengan Blockchain semata? Untuk diketahui, ada satu lagi istilah mengenai teknologi yang berhubungan dengan mata uang kripto, yakni Holochain.

Artikel ini akan membahas mengenai istilah Holochain, tentang apa pengertian dari teknologi Holochain, juga mengenai bagaimana teknologi tersebut bekerja, juga perbedaanya dengan Blockchain. Untuk itu, silahkan menyimak ulasannya hingga tuntas agar wawasan Anda dalam dunia cryptocurrency bertambah.

Apa itu Holochain?

Mengutip situs DeutscheWelle, Holochain merupakan protokol yang dibentuk oleh Arthur Block dan Eric Harris-Braun untuk komunikasi data antar komputer melalui jaringan yang terenkripsi. Menurut Block, keberadaan Holochain adalah untuk mengubah dunia. Ia mengatakan aplikasi ini dibangun di platform peer-to-peer yang baru, sehingga tidak hanya bisa mengganti posisi Blockchain, tetapi aplikasi terpusat seperti Facebook.

Sementara itu, untuk pengertian secara jelasnya, Holochain adalah jaringan komputasi terdistribusi yang dapat bekerja lebih cepat daripada teknologi Blockchain. Ia diklaim memiliki kapasitas penskalaan tak terbatas melalui jaringan peer-to-peer (P2P), sehingga saat aplikasi terdistribusi ditambahkan, tidak ada penurunan kinerja jaringan. Token HOT adalah unit cryptocurrency saat ini.

Holochain menggunakan pendekatan agen sentris yang membedakannya dari Blockchain, yang umumnya menggunakan bersifat data sentris. Pada Holochain, semua agen atau node di dalam jaringan akan mendapatkan salinan buku besar masing-masing. Secara ringkasnya, tiap agen memiliki Blockchain masing-masing dalam jaringan Holochain.

Buku besar tersebut dapat berfungsi secara mandiri dan aman, sambil tetap berinteraksi dengan semua perangkat lain di jaringan untuk memberikan hasil penghitungan yang benar-benar terdistribusi. Setiap node di Holochain tidak menyimpan dan memvalidasi keseluruhan Blockchain. Hal ini karena bandwidth yang digunakan lebih sedikit ketimbang pada Blockchain tradisional.

Apa Perbedaan Antara Holochain dan Blockchain?

Apa Perbedaan Antara Holochain dan Blockchain?

Block menegaskan bahwa semua jenis aplikasi bisa dibangun di Holochain. Ia mencontohkan bagaimana mencari aplikasi yang mirip dengan Google maupun e-mail, aplikasi pesan instan yang mirip dengan Facebook Messenger, aplikasi berbagi teks singkat seperti Twittee, dan aplikasi sewa penginapan yang mirip dengan AirBnB.

Bagaimana Teknologi Holochain Bekerja?

Holochain memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi terdistribusi untuk berbagai fungsi seperti koperasi platform, kolaborasi, alat organisasi, solusi rantai pasokan, manajemen sumber daya komunitas, jaringan sosial, media sosial, manajemen hubungan vendor, tata kelola, berbagi aplikasi ekonomi, sekaligus untuk mata uang kripto. Keunggulan lainnya dari Holochain ialah kemampuannya mendukung berbagai sistem konsensus antar pengguna.

Karena aplikasi yang dibangun menggunakan protokol Holochain akan hidup secara eksklusif di jaringan terdistribusi komputer milik konsumen. Aplikasi ini tidak perlu berinteraksi sama sekali dan menghapus data pribadi pengguna pada server tambang perusahaan.

Holochain mengklaim bahwa akarnya kembali ke sebelum krisis keuangan 2008 dan munculnya Bitcoin, di mana anggota kunci “memimpikan” internet yang lebih baik. Tidak jelas anggota mana yang mungkin merujuk dan apa sebenarnya jalur mereka yang mengarah pada berdirinya proyek Holochain. Mereka menyebutkan koneksi ke proyek bernama Metacurrency, yang merupakan sekumpulan aplikasi sumber terbuka dan alat pengembang untuk membangun mata uang.

Apa Perbedaan Holochain dan Blockchain?

Untuk informasi, Holochain dan Blockchain memiliki keunggulan dan perbedaan masing-masing. Namun, satu perbedaan yang mencolok dari keduanya adalah tentang bagaimana Holochain dan Blockchain digunakan di dunia nyata. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa Holochain cocok untuk sistem yang dapat bekerja tanpa memerlukan kesepakatan global. Non-persyaratan konsensus global membawa banyak manfaat, termasuk skalabilitas, kemampuan beradaptasi, efisiensi, dan lain sebagainya.

Sementara Blockchain, adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini pun dapat terhubung melalui kriptografi. Blockchain sangat ideal untuk sistem yang membutuhkan konsensus global yakni ketika node bekerja sama untuk memelihara jaringan tanpa memiliki salinan ledger. Pada prinsipnya, Holochain menggunakan pendekatan agen sentris, sementara Blockchain menggunakan data sentris.

Itulah ulasan singkat mengenai istilah Holochain yang terdapat pada dunia cryptocurrency. Semoga setelah membaca hingga tuntas artikel ini, dapat membantu dalam menambah wawasan Anda mengenai dunia mata uang kripto.

Semoga menginspirasi!

Benny SR
5 Comments

5 Comments

  1. Pingback: Bursa Kripto Indonesia Akan Segera Diresmikan

  2. Pingback: Ramai Artis Bikin Token Kripto, Penggemar Dihimbau Bijak

  3. Pingback: Staking Crypto, Cara Aman dan Tetap Untung Investasi Kripto

  4. Pingback: Pencurian Kripto Tembus Rp 28 Triliun Sepanjang 2022

  5. Pingback: Regulasi Kripto Indonesia Lebih Baik Dari Negara Lain

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top