Finansial

Apa Perbedaan Skema Ponzi dan Multi-Level Marketing?

Apa Perbedaan Skema Ponzi dan Multi-Level Marketing?

Apa Perbedaan Skema Ponzi dan Multi-Level Marketing?

Barangkali istilah skema Ponzi dan Multi-Level Marketing (MLM) sudah tidak lagi asing di telinga Anda. Dua istilah tersebut sering kali dianggap menyesatkan karena menjanjikan imbal hasil yang besar dalam waktu singkat, dan membuat orang gelap mata dan akhirnya menyesal. Dan tidak main-main, kerugian dari manisnya tawaran investasi bodong dengan skema Ponzi dan MLM ini bisa mencapai nilai ratusan juta rupiah.

Pada prakteknya, dari sederet investasi bodong yang berhasil terbongkar, banyak yang menggunakan dua modus tersebut. Lantas apa sebenarnya skema Ponzi dan MLM? Dan apa perbedaan dari keduanya? Untuk mengetahuinya secara lebih lengkap, ada baiknya Anda membaca ulasannya pada artikel berikut ini!

Baca Juga: Robot Trading Jadi Pemicu Tertinggi Kasus Investasi Ilegal

Pengertian Skema Ponzi

Dalam penjelasannya, skema Ponzi merupakan praktik yang membayarkan keuntungan untuk investor dari uang sendiri atau dibayarkan oleh investor berikutnya. Praktik penipuan ini dilakukan berdasarkan perekrutan sejumlah investor melalui promotor awal, dan mempengaruhi investor tersebut untuk menarik investor lainnya. Promotor awal adalah orang atau inisiator investasi yang berada di puncak piramida. Orang inilah yang menjadi kunci di skema Ponzi.

Sekilas, skema ini mirip seperti bisnis pemasaran MLM. Namun, skema Ponzi akan runtuh jika tidak ada investor yang berhasil menarik investor baru. Sehingga, aliran dana dari sejumlah investor tersebut tidak masuk ke promotor awal. Untuk informasi, skema Ponzi sendiri pertama kali dilakukan oleh seorang penipu ulung dari Amerika Serikat, Charles Ponzi di sekitar medio awal 1900-an.

Dalam perkembangannya skema ini mengalami modifikasi, misalnya menjadi skema piramida yang menjadi modus investasi bodong belakangan ini. Dan biasanya investor justru diminta untuk mencari investor baru dengan iming-iming sejumlah bonus tertentu bila ia berhasil merekrut investor baru.

Penjelasan Multi-Level Marketing

Dikutip dari berbagai sumber, dijelaskan bahwa MLM adalah strategi yang digunakan beberapa perusahaan direct sales. Dalam strategi ini, perusahaan mendorong distributor yang sudah ada untuk merekrut distributor baru. Nantinya, distributor akan mendapat keuntungan berdasarkan persentase penjualan mereka dan penjualan distributor yang mereka rekrut.

MLM juga dikenal karena memiliki sistem piramida sebagai sistem penjualannya. Dalam sistem piramida tersebut, ada istilah anggota “upline” maupun “downline”, yaitu ketika orang melakukan penjualan produk sesuai dengan urutan rekrutan atau pendaftaran.

Untuk anggota upline, maka diharuskan mencari anggota downline sebanyak-banyaknya agar memeroleh bonus maupun penghasilan berlipat. Sedangkan anggota downline merupakan tenaga penjual yang direkrut oleh anggota upline. Namun tak melulu bisnis dengan strategi MLM ini selalu negatif. Pun terdapat ciri-ciri strategi MLM yang baik, yakni memiliki produk atau jasa yang dijual dan perusahaan yang terdaftar. Juga harga produk yang dijual masuk akal dan mendapat untung yang sesuai.

Baca Juga: Inilah Modus Penipuan Money Game Berkedok Trading

Skema Ponzi VS Multi-Level Marketing

Terdapat sejumlah perbedaan antara skema Ponzi dan MLM. Perbedaan utama yang dimiliki oleh skema ponzi dan bisnis MLM adalah adanya produk nyata dari suatu usaha. Investasi ilegal skema Ponzi memiliki proses bisnis atau produk yang tidak jelas. Sementara itu, bisnis MLM yang baik biasanya memiliki produk atau layanan yang benar-benar ada.

Yang kedua, skema Ponzi tidak mewajibkan anggotanya untuk mengajak anggota baru. Di sisi lain, bisnis MLM kegiatan utamanya adalah untuk mengajak orang lain untuk menggunakan produk layanan yang perusahaan tawarkan.

Ketiga, perusahaan yang menjalankan bisnis dengan skema Ponzi sering tidak memiliki ijin yang sesuai. Sementara itu, terdapat perusahaan yang menerapkan skema MLM dan memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung) yang dikeluarkan pemerintah. Oleh sebab itu, jika Anda ditawari pekerjaan dengan basis MLM, maka Anda perlu memastikan bahwa perusahaan tersebut terdaftar secara legal.

Keempat, anggota skema Ponzi cenderung dibebankan biaya keanggotaan yang tinggi dan pengelolaan dana investasi oleh perusahaan dilakukan tidak transparan. Sedangkan bisnis MLM yang benar memiliki pendampingan dan pelatihan untuk anggota.

Kesimpulan

Itulah ulasan lengkap mengenai skema Ponzi dan MLM yang perlu Anda ketahui dan pahami. Dan investasi sebenarnya merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu, jangan sampai salah dalam memilih jenis investasi. Sebab itu, sebagai investor alangkah baiknya harus tetap waspada dengan modus investasi yang ditawarkan oleh banyak pihak.

Sebagai catatan penting, Anda dapat melihat daftar perusahaan investasi yang tidak jelas legalitas dan bentuk bisnisnya dalam laman website sikapiuangmu.ojk.go.id. Pada situs tersebut, terdapat daftar perusahaan berkedok bisnis investasi ilegal termasuk yang menggunakan modus skema Ponzi dan MLM ilegal.

Semoga artikel ini bermanfaat…

Baca Juga: Perbedaan Pinjaman Online Legal dan Ilegal yang Harus Anda Ketahui!

William Adhiwangsa
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Kasus Skema Ponzi Kripto Catat Kerugian Rp 45,5 Triliun

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top