Charlie Munger, yang merupakan Vice President Berkshire Hathaway sekaligus tangan kanan Warren Buffet, berkomentar pedas terkait aset cryptocurrency. Munger bahkan mengatakan jika aset mata uang digital tersebut layaknya sampah.
“Kadang-kadang saya menyebutnya crypto ‘crappo,’ kadang-kadang saya menyebutnya ‘crypto s—‘. Sangat konyol bahwa ada orang yang mau membeli barang ini. Ini sama saja dengan berjudi”, katanya.
Tidak hanya itu saja, bahkan Munger menegaskan satu kalimat yang tidak kalah pedas. Yakni, bahwa semua orang yang tidak sepaham dengannya terkait kripto adalah orang-orang idiot.
Pernyataan itu disuarakan Munger untuk menyikapi amblesnya nilai aset-aset kripto tahun lalu yang diikuti juga dengan adanya kehancuran FTX. Bahkan Munger sempat mendesak Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melarang peredaran mata uang digital ini.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!
Bill Gates: Aset Cryptocurrency dan NFT Hanyalah Teori Kebodohan
Diberitakan sebelumnya, Co-founder Microsoft, Bill Gates menyebut jika aset kripto dan Non Fungible Token (NFT) disebut hanyalah penipuan. Sebagaimana dikabarkan, salah satu orang terkaya di dunia tersebut, diketahui memang bukan penggemar kripto dan NFT. Bahkan Gates menyebut bahwa fenomena kripto dan NFT merupakan teori terbesar orang bodoh.
Ada alasan mengapa Bill Gates tidak begitu merasa tertarik dengan aset kripto. Hal ini diungkap berdasarkan laporan Forbes. Menurut orang terkaya keempat di dunia itu, Bill Gates mengklaim bahwa tidak melihat nilai apa pun dalam investasi kripto dan telah menyarankan orang lain untuk menghindarinya.
Dalam sesi Ask Me Anything (AMA) di Reddit, Gates mengatakan, “Saya suka berinvestasi pada hal-hal yang memiliki hasil yang berharga. Nilai perusahaan didasarkan pada bagaimana mereka membuat produk yang hebat. Nilai kripto hanyalah apa yang diputuskan oleh orang lain sehingga tidak memberi dampak pada masyarakat seperti investasi lainnya”.
Di beberapa kesempatan, Bill Gates, mengungkapkan bahwa dirinya enggan melakukan investasi pada aset kripto termasuk Bitcoin dan NFT. Seperti halnya ketika Gates menegaskan penolakannya terhadap investasi NFT, dengan menyebutnya sebagai “Greater Fool Theory“.
Baca Juga: Crypto Bubble: Pengertian dan Ciri-Cirinya
Pasar Crypto Kehilangan Sekitar US$ 2 Triliun
Diketahui bahwa pasar crypto kehilangan sekitar US$ 2 triliun tahun lalu. Bitcoin, yang merupakan salah satu cryptocurrency paling populer, kehilangan lebih dari 60% nilainya pada tahun 2022. Dan ledakan FTX telah mengguncang kepercayaan investor karena industri merasakan dampak dari bangkrutnya perusahaan tersebut.
Sebagaimana dilaporkan, bursa kripto FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada otoritas Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022) silam. Mengutip dari Reuters, diketahui bahwa platform perdagangan mata uang digital ini telah berjuang untuk mengumpulkan dana guna mencegah kebangkrutan. Pasalnya, para investor bergegas menarik US$ 6 miliar atau setara Rp 92,84 triliun dari FTX hanya dalam waktu 72 jam.
FTX yang berafiliasi dengan Alameda Research dan sekitar 130 perusahaan lain telah memulai proses pengajuan Chapter 11 di Delaware, AS. Runtuhnya bursa kripto FTX yang disebut mendadak ini cukup mengejutkan. Dimana FTX sebelumnya mampu mengumpulkan 400 juta dolar AS dari investor pada bulan Januari.
Dalam pengajuan kebangkrutan setebal 23 halaman, FTX mengindikasikan memiliki lebih dari 100.000 kreditur. Dan aset dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar, serta kewajiban dalam kisaran US$ 10 miliar hingga US$ 50 miliar.
Baca Juga: Kasus Skema Ponzi Kripto Catat Kerugian Rp 45,5 Triliun
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024
- Menggunakan Indikator MACD untuk Sinyal Buy dan Sell di Forex - November 28, 2024
- Pentingnya Memahami Perbedaan Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex - November 25, 2024