Aset NFT atau Non Fungible Token mampu membuat nama Ghozali Everyday menjadi perhatian publik pada 2021 silam. Ketika itu Ghozali menjual foto selfie-nya yang diambil tiap hari sejak usia 18 hingga 22 tahun, dalam rentang tahun 2017 hingga 2021. Gambar tersebut pun dijual dalam bentuk NFT. Dan penjualan gambar dengan jumlah fantastis tersebut membuat Ghozali berhasil menembus peringkat 30 besar volume perdagangan 24 jam OpenSea.
Kini muncul lagi nama Bevan Pramuditor, yang merupakan seorang siswa SMA 2 Kediri. Bevan mengklaim berhasil menggali pundi-pundi keuntungan dari investasi NFT. Dirinya juga mengaku jika sudah tertarik dengan investasi sejak SMP. Ketika itu ia belajar sendiri secara otodidak melalui YouTube maupun baca buku.
Menurutnya, NFT memang masih berada pada tahap awal, tetapi dunia NFT memiliki masa depan cerah. Itu sebabnya ia tergerak mengulik lebih dalam dan tidak ragu untuk berinvestasi. Meski begitu, butuh waktu hampir setahun sampai dirinya berani untuk berinvestasi pertama kali.
Pada 29 Desember 2021 misalnya, ia membeli 0,4 ETH (Ethereum) atau setara dengan Rp 14 juta. Dalam satu bulan lebih, Bevan mengklaim dapat melipatgandakan modalnya menjadi ratusan juta rupiah. Ia juga menyebutkan beberapa NFT yang mendapat gain terbesar. Bahkan, ada NFT yang ia beli dan jual kembali dengan kenaikan harga sampai 2.000 persen hanya dalam 2 hari.
Usia muda memanglah bukan halangan untuk berinvestasi, salah satunya adalah kisah inspiratif dari Bevan Pramudito. Pemuda asal Kediri diketahui telah berhasil meraih profit senilai Rp 1 miliar dari berbisnis dan berinvestasi meski baru duduk di bangku SMA dan baru berusia 17 tahun.
Baca Juga: Apakah Aset NFT Cocok Untuk Investasi?
Pengertian Aset NFT
Dalam penjelasannya, aset NFT merupakan aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, hingga video. NFT sendiri dapat dibeli dan dijual secara online, seringkali dengan cryptocurrency atau mata uang kripto dan umumnya dikodekan dengan software yang sama dengan banyak kripto.
Mengutip Forbes, NFT sudah ada sejak tahun 2014 dan saat ini menjadi terkenal karena menjadi cara yang populer untuk membeli atau menjual karya seni digital. Dan NFT juga umumnya satu dari jenis, atau setidaknya salah satu dari proses yang sangat terbatas, dan memiliki kode pengenal yang unik.
Dengan NFT, karya seni dapat ‘ditokenisasi’ untuk membuat sertifikat kepemilikan digital yang dapat dibeli dan dijual. Seperti kripto, catatan tentang siapa yang memilikinya akan disimpan di buku besar bersama yang dikenal sebagai teknologi Blockchain.
Catatan itu tidak dapat dipalsukan karena buku besar dikelola oleh ribuan komputer di seluruh dunia. Oleh karena itu, sebuah karya seni Non Fungible Token selalu unik dan dapat diautentikasi dengan teknologi Blockchain melalui sertifikat keaslian dan kepemilikan yang tidak dapat diubah. Pembeli dapat melacak kembali kepemilikan dari sebuah NFT ke pencipta tanpa perantara atau rumah lelang untuk mengkonfirmasi.
Baca Juga: Biaya-biaya Lain Dibalik Penjualan NFT
Penjualan NFT Melonjak pada Januari 2023
Sementara itu, penjualan NFT sendiri diketahui melonjak pada awal tahun ini. Dilansir dari Bitcoin.com, hari Sabtu (11/2/2023), penjualan NFT mencapai US$ 997 juta atau setara Rp 15,1 triliun. Angka tersebut diketahui meningkat 41,96 persen dari Desember 2022. Peningkatan itu sendiri, diketahui karena mengikuti pergerakan harga kripto yang menguat sepanjang Januari 2023.
Data dari cryptoslam menunjukkan bahwa dari 20 jaringan blockchain, aset cryptocurrency Ethereum memimpin penjualan NFT dengan nilai US$ 784,87. Kemudian Solana menempati posisi kedua dalam penjualan NFT selama 30 hari terakhir, terhitung 15,07 persen dari total penjualan pada Januari 2023. Lima jaringan Blockchain teratas lainnya dalam hal penjualan NFT adalah Cardano, Immutable X, dan Polygon.
Dalam hal koleksi NFT terlaris pada Januari 2023, NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) menghasilkan penjualan sebesar US$ 71,24 juta atau meningkat 45 persen dari Desember. Sedangkan untuk penjualan Mutant Ape Yacht Club (MAYC) naik 47,91 persen bulan lalu.
Pada jangka waktu 30 hari volume penjualan, di platform NFT Opensea memimpin dengan 40 persen dari penjualan bulan lalu dieksekusi di pasar NFT. Blur pasar NFT menangkap 32 persen dari penjualan 30 hari, dan X2Y2 mencatat 8 persen dari penjualan bulan itu.
Baca Juga: Sejumlah Risiko Dibalik Cuan NFT
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024