Forex

Bagaimana Cara Mengukur Volatilitas Forex Dengan Average True Range?

Bagaimana Cara Mengukur Volatilitas Forex Dengan Average True Range?

Bagaimana Cara Mengukur Volatilitas Forex Dengan Average True Range?

Seperti yang diketahui, dalam trading forex tidak ada indikator yang benar-benar dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi. Namun, Anda sebagai trader dapat menggunakan berbagai pendekatan historis, salah satunya dengan mengukur volatilitas forex menggunakan Average True Range.

Pada kesempatan kali ini, mari sama-sama belajar membahas analisa teknikal forex yakni indikator Average True Range yang dapat digunakan untuk mengukur volatilitas forex. Bagaimana penjelasan lebih lengkapnya? Berikut ulasannya! Namun sebelum itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk memahami lebih dulu terkait volatilitas dan indikator Average True Range.

Baca Juga: 4 Indikator Paling Efektif dalam Trading Forex, Apa Saja?

Pengertian Volatilitas Forex

Adalah ukuran tentang seberapa cepat perubahan harga pasar. Volatilitas harga pada trading forex berasal dari pengaruh besar likuiditas pasar. Tingkat volatilitas memengaruhi likuiditas, dan pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan harga yang drastis.

Pada pengertian secara jelas, volatilitas menandakan fluktuasi pergerakan harga. Jika harga suatu produk cenderung stabil, maka volatilitasnya rendah. Sebaliknya, kalau harganya naik turun dengan cepat atau drastis, maka produk tersebut bersifat volatil.

Volatilitas pada trading forex dapat ditunjukan dalam jumlah pips tertentu, atau angka absolut, maupun persentase perubahan dari harga valas di awal periode. Ini artinya bahwa volatilitas pada forex dapat merefleksikan dari besarnya risiko ketika trading pada suatu pasangan mata uang. Semakin tinggi volatilitas-nya, maka semakin besar keuntungan yang dapat diperoleh trader.

Lagi-lagi sebagai catatan pengingat, bahwa tidak semua pasangan mata uang likuid di pasar forex akan selalu bergerak dengan volatilitas tinggi. Demikian juga pasangan mata uang yang kurang likuid kadang-kadang bisa bergerak dengan volatilitas yang sangat tinggi. Seringkali volatilitas dipandang negatif karena mengekspresikan ketidakpastian dan risiko. Namun, volatilitas yang tinggi membuat trading forex lebih menarik karena kemungkinan profit yang diperoleh.

Baca Juga: Benarkah Profit Forex Hanya Ditentukan Oleh Volatilitas Market?

Pengertian Average True Range

Indikator Average True Range atau yang sering disingkat dengan ATR, adalah salah satu indikator yang dibuat oleh Whelles Wilder dan sering digunakan untuk mengukur volatilitas pasar. Indikator ini diperkenalkan pada tahun 1978 yang awalnya dibuat untuk analisa volatilitas pada pasar komoditas. Seiring dengan berjalannya waktu, ATR bisa juga dimanfaatkan di pasar forex.

Dalam bahasan singkatnya, ATR adalah sebagai indikator untuk melihat ramai atau tidaknya pasar. Tetapi ATR tidak memberikan Anda signal untuk mengambil posisi cenderung buy maupun cenderung sell. ATR hanya memberikan Anda informasi tentang tingkat volatilitas sebuah instrument.

Pada dasarnya ATR sendiri adalah perkembangan dari True Range. Jadi Anda sebagai trader tidak akan dapat menghitung ATR tanpa menghitung True Range terlebih dahulu. Sang pencipta, Welles Wilder memperkenalkan ATR dengan menggunakan perhitungan ATR 14 hari. Itu artinya, Anda cukup memasukkan indikator ATR ini pada chart daily dengan angka periode 14.

Baca Juga: Benarkah Profit Forex Hanya Ditentukan Oleh Volatilitas Market?

Cara Mengukur Volatilitas Forex Dengan Average True Range

Sebagai trader, Anda dapat mendekati keadaan volatilitas rendah dengan salah satu dari dua pendekatan yang berbeda. Dalam penjelasan sederhananya, Anda dapat mencari lingkungan volatilitas rendah untuk melanjutkan, atau dapat mencarinya untuk diubah. Artinya, trader dapat mendekati volatilitas rendah dengan trading range (kelanjutan volatilitas rendah), atau dapat menggunakan trading breakout (peningkatan volatilitas).

Penting untuk Anda ketahui, bahwa perbedaan antara kedua kondisi tersebut sangat besar. Hal ini karena range-trader mencari resistance untuk posisi sell dan support untuk buy sementara trader breakout melakukan yang sebaliknya. Selanjutnya, range-trader biasanya memiliki level support dan resistance yang terdefinisi dengan baik untuk penempatan stop; sementara trader breakout tidak.

Dan sementara breakout berpotensi menyebabkan pergerakan besar, kemungkinan keberhasilannya jauh lebih rendah. Ini berarti bahwa penembusan palsu bisa melimpah, dan perdagangan breakout sering kali membutuhkan rasio risiko-profit yang lebih agresif (untuk mengimbangi kemungkinan keberhasilan yang lebih rendah).

Selain itu, karena ATR didasarkan pada pergerakan harga di pasar, indikator akan tumbuh seiring dengan volatilitas. Ini memungkinkan trader untuk menggunakan stop yang lebih luas di pasar yang lebih bergejolak, atau stop yang lebih ketat dalam kondisi volatilitas yang lebih rendah.

Dan Anda sebagai trader pun dapat menggunakan strategi ini untuk keuntungan dengan menempatkan stop berdasarkan nilai ATR. Yakni apakah itu faktor indikator (seperti 50% dari ATR) atau indikator langsung yang membaca sendiri. Sebagai catatan penting, bahwa indikator yang dibaca akan responsif terhadap kondisi pasar terkini. Dan hal ini memungkinkan elemen adaptasi oleh trader yang menggunakan indikator dalam pendekatan perdagangan market forex.

Baca Juga: Inilah 4 Indikator Forex yang Sering Menjadi Pilihan Trader

Kesimpulan

Itulah ulasan lengkap terkait cara mengukur volatilitas forex dengan Average True Range. Mengulang kalimat di awal, bahwa tidak ada indikator forex yang benar-benar dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan harga yang akan terjadi. Namun, Anda sebagai trader dapat menggunakan berbagai pendekatan historis, salah satunya dengan mengukur volatilitas forex menggunakan Average True Range. Dan tidak ada salahnya Anda mencoba strategi ini.

Semoga artikel ini bermanfaat…

Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trading Saham di EXNESS
To Top