Sampai dengan hari ini, Bitcoin masih menjadi mata uang kripto paling terkenal di dunia. Namun, sebelum mencapai harga yang fantastis, Bitcoin sendiri memiliki perjalanan panjang yang dimulai pada tahun 1990-an. Hingga pada tahun 2008-2009, Bitcoin hadir dan membuat banyak orang heboh.
Untuk tambahan informasi, Bitcoin diluncurkan kepada publik yakni pada 3 Januari 2009 dengan harga perdana senilai US$ 0,0008 per keping. Kemudian, setahun berikutnya yakni 2010, Bitcoin untuk pertama kalinya diperjual belikan di luar dunia digital dengan sistem barter.
Penting untuk Anda ketahui, bahwa sejak awal diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada 2009, Bitcoin dirancang sebagai aset berharga yang terbatas. Dan sejak kali pertama diciptakan, tambang Bitcoin dalam sistem Blockchain hanya memuat 21 juta Bitcoin saja! Perntayaannya adalah: bagaimana jika Bitcoin telah habis ditambang?
Baca Juga: Apa Itu Bitcoin, dan Mengapa Orang Tertarik Memilikinya?
Bitcoin Dikontrol Dengan Halving
Tahukah Anda bahwa Satoshi Nakamoto membatasi kecepatan produksi Bitcoin adalah dengan proses halving? Dalam penjelasannya, proses halving adalah pengurangan 50 persen terhadap reward penambang Bitcoin. Dimana hal ini terjadi di setiap empat tahun sekali dan berujung pada pengurangan jumlah Bitcoin yang dirilis ke pasar.
Ini artinya, imbalan kepada para penambang akan berkurang separuh dengan rumusan yang serupa. Dikarenakan para penambang adalah yang menentukan pasokan Bitcoin ke dalam pasar, jika mereka melakukan penjualan Bitcoin yang diperolehnya. Tentu hal ini sudah dituliskan dalam kode yang mendasari Bitcoin untuk menjaga inflasi. Selama proses halving, pasokan Bitcoin yang masuk ke pasar akan dikurangi sehingga membuat harga menjadi melesat.
Proses halving sendiri terjadi saat sudah ada 210.000 Bitcoin yang ditambang. Diperkirakan, butuh waktu kurang lebih empat tahun untuk proses tambang Bitcoin mencapai angka tersebut. Jika mau melihat ke delapan tahun yang lalu, halving juga pernah dilakukan pada bulan Agustus 2012. Kemudian dilakukan lagi pada bulan Juni di empat tahun berikutnya.
Semenjak melalui proses halving di tahun 2016 dan 2020, Bitcoin sempat mencetak harga tertinggi sepanjang sejarah yakni berada di atas US$ 68.000/koin. Namun setelah melewati proses halving di dua tahun tersebut, harga Bitcoin juga mengalami penurunan. Dan proses halving selanjutnya sendiri akan terjadi di tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: Bitcoin Disebut Gelembung Spekulatif
Bagaimana Nasib Penambang?
Diketahui dari berbagai sumber, kini Bitcoin ditaksir hanya tinggal tersisa sebanyak 21 juta koin saja. Hal inilah yang kemudian membuat Bitcoin menjadi sangat populer. Melansir dari CNBC Indonesia yang mengutip India Today, dari penelitian Blockchain.com pada desember lalu, dilaporkan bahwa sudah ada 18,89 juta Bitcoin yang telah ditambang. Dan jumlah tersebut telah beredar di pasaran.
Dengan jumlah itu, artinya bahwa kini Bitcoin hanya tinggal sebanyak 2 juta koin yang masih tersisa untuk bisa ditambang. Dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa saat itu Bitcoin sebagai aset akan menjadi lebih langka. Dan penambang juga bergantung pada biaya transaksi bukan lagi hadiah blok.
Pada dasarnya, penambang cryptocurrency akan memeriksa transaksi untuk memastikan bahwa pengguna tidak mencoba menghabiskan cryptocurrency yang sama dua kali secara tidak sah. Setelah penambang cryptocurrency telah memverifikasi transaksi senilai 1 megabyte, para penambang ini akan diberi hadiah sejumlah cryptocurrency. Transaksi senilai megabyte juga dikenal sebagai blok.
Rumus Menambang
Banyak penambang aset crypto di luar sana menuntut ukuran blok harus lebih besar dari 1 megabyte untuk membantu menampung lebih banyak data. Dengan begitu, jaringan dapat memverifikasi dan memproses setiap transaksi dengan lebih cepat. Namun, Anda juga harus ingat bahwa 1 megabyte transaksi dapat sekecil satu transaksi atau beberapa ribu transaksi, tergantung pada seberapa banyak data yang digunakan untuk transaksi tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kerja Penambang Crypto dan Prospeknya Di Masa Depan
Para penambang diberikan satu blok Bitcoin karena melakukan rangkaian transaksi sukses yang menjadi bagian penambangan. Hadiahnya akan dibagi dua setiap empat tahun. Sebagai contoh, tahun 2008 lalu para penambang mendapatkan 50 Bitcoin. Tahun 2012 jumlahnya dibagi dua menjadi 25 Bitcoin dan menjadi 12.
Dapat dikatakan, bahwa beberapa tahun lagi, para penambang kemungkinan besar hanya akan mendapatkan 1,56 Bitcoin untuk memverifikasi pada satu blok transaksi. Proses ini bakal terus berlanjut hingga seluruh Bitcoin berhasil ditambang. Sementara itu menurut Blockchain.com, seluruh pasokan Bitcoin akan selesai ditambang pada Februari 2140. Selama proses itu harga tetap naik tiap tahun.
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024
Pingback: PT Cipta Aset Digital Hentikan Sementara Operasi Mining
Pingback: Penambang Bitcoin Core Scientific Terancam Bangkrut