Selain trading forex dan saham, pilihan investasi emas dan Bitcoin juga masih menjadi pilihan banyak orang dalam berinvestasi. Namun, seperti yang diketahui, kedua aset tersebut tentunya memiliki perbedaan antara satu dan yang lainnya. Dan kini, pertanyaannya adalah, benarkah Bitcoin lebih berharga jika dibandingkan emas?
Untuk diketahui, pada 2017 silam Bitcoin sempat berhasil mengalami reli yang tajam. Hal ini kemudian menjadikan banyak investor yang menyebut bahwa Bitcoin sebagai emas versi digital. Pasalnya, Bitcoin memiliki sifat seperti emas sehingga mata uang digital paling populer tersebut memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar. Namun, jika dilihat dari jumlah pasokan, kedua aset tersebut yakni emas dan Bitcoin adalah sama-sama memiliki jumlah pasokan yang terbatas.
Harga Bitcoin diketahui memang bergejolak di sepanjang tahun 2021. Aset kripto tersebut menyelesaikan 2021 dengan kenaikan signifikan daripada saat aset kripto tersebut memulai perdagangannya. Tak dipungkiri kripto telah menjadi arus utama. Dengan total keseluruhan aset kripto lebih dari USD 2,2 triliun atau Rp 31,3 kuadriliun. Bitcoin menyumbang setidaknya senilai USD 920 miliar atau setara Rp 13,1 kuadriliun.
Pada tahun 2022, Bitcoin nilainya diprediksi akan lebih tinggi karena berbagai faktor. Misalnya dukungan semakin besar, seperti dari sosok pendiri Twitter, Jack Dorsey, yang diprediksi akan sepenuhnya terjun ke industri kripto. Seperti yang diketahui, Jack Dorsey mengundurkan diri dari perannya sebagai CEO Twitter dan mengubah nama Square menjadi Block dalam upaya untuk fokus pada pengembangan produk yang berpusat pada Bitcoin.
Sementara itu, harga emas menguat pada perdagangan hari Selasa (4/1/2021) kemarin. Hal ini dipicu oleh meningkatnya permintaan karena kekhawatiran atas lonjakan Covid-19 yang mengancam pemulihan ekonomi global. Mengutip dari CNBC, hari Rabu (5/1/2022) harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD1.814,45 per ounce. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,8 persen menjadi USD1.814,60 per ounce.
Selain itu, harga emas di tahun 2022 ini juga diprediksi akan bergerak dalam zona hijau. Aset logam mulai tersebut diyakini akan melanjutkan uptrend bullish jangka panjangnya di tahun ini. Melansir Kitco News, hari Minggu (2/1/2022), Kepala strategi emas di State Street Global Advisors, George Milling-Stanley memprediksi harga emas akan diperdagangkan pada level US$ 1.800 dan US$ 2.000 per ounce pada 2022. Bahkan dia menilai harga emas bisa mencapai lebih dari US$ 2.000 per ounce menuju rekor tertinggi yang baru.
Milling-Stanley menegaskan kembali pendiriannya bahwa investor emas tidak perlu takut akan poros yang akan datang dalam kebijakan moneter Federal Reserve. Selama pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS terakhir, Federal Reserve mengisyaratkan bahwa mereka akan mengakhiri pembelian obligasi bulanan pada bulan Maret dan menaikkan suku bunga tiga kali tahun depan.
Tetapi terkait benarkah Bitcoin lebih berharga dibandingkan emas, Profesor keuangna Wharton School, Jeremy Siegel memiliki pandangan yang fenomenal. Dalam wawancaranya bersama CNBC SquawkBox pada hari Jumat (31/12/2021) lalu, ia mengatakan bahwa kinerja emas mengecewakan pada tahun 2021. Dan mengenai Bitcoin, Jeremy mengatakan bahwa aset kripto tersebut dapat berperan sebagai lindung nilai inflasi di kalangan investor muda.
Ia menjelaskan, “Mari kita hadapi kenyataan, saya pikir Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi di benak banyak investor muda telah menggantikan emas. Koin digital adalah emas baru untuk milenium. Saya pikir kisah emas adalah fakta bahwa generasi muda menganggap Bitcoin sebagai penggantinya”.
Emas yang secara tradisional muncul sebagai kelas aset yang memberikan lindung nilai terhadap inflasi, gagal memenuhi ekspektasi investor pada tahun 2021, mencatat tahun terburuk sejak 2015 dan turun sekitar 5% untuk menutup tahun di 1.800 dolar.
Namun banyak ahli tidak sependapat dengan pandangan Jeremy Siegel tersebut. Dikatakan bahwa meski Bitcoin menjadi aset yang makin populer terhadap emas, bukan berarti Bitcoin dapat membuktikan perannya sebagai status lindung nilai inflasi.
- Trader yang Baik, Manajemen Waktu Trading Juga Baik - Januari 7, 2025
- Psikologi Trading: 5 Cara Menjaga Emosi Tetap Stabil dalam Forex - Januari 7, 2025
- Apa Saja Perangkat Trading Favorit Trader Profesional? - Januari 5, 2025
Pingback: Pengertian Paus Bitcoin Dan Cara Pengamatan Melacaknya
Pingback: Kripto Bitcoin Masuk di Guinness World Records!
Pingback: Prediksi Bitcoin Masuk Fase Jenuh di 2023