Crypto

Benarkah Setelah 17 Mei Harga Bitcoin Akan Melesat Seperti Emas?

Jika melihat data Coindesk per hari Selasa (5/5/2020) yang lalu, bitcoin diperdagangkan pada kisaran US$ 9.040/koin. Angka tersebut jika dihitung dengan kurs Rp 15.000 per dolar, maka ditemukan hitungan jumlah sekira Rp 135,6 juta. Dalam sepekan terakhir ini, bitcoin memang dalam tren yang meningkat. Kondisi ini banyak dikaitkan dengan adanya rencana halving yang akan dilakukan pada 17 Mei 2020.

Secara singkat, proses halving adalah pengurangan 50 persen terhadap reward penambang bitcoin, yang terjadi di setiap empat tahun sekali dan berujung pada pengurangan jumlah bitcoin yang dirilis ke pasar.

Itu artinya, imbalan kepada para penambang akan berkurang separuh dengan rumusan yang serupa. Dikarenakan para penambang adalah yang menentukan pasokan bitcoin ke dalam pasar, jika mereka melakukan penjualan bitcoin yang diperolehnya.

Hal ini sudah dituliskan dalam kode yang mendasari bitcoin untuk menjaga inflasi. Selama proses halving, pasokan bitcoin yang masuk ke pasar akan dikurangi sehingga membuat harga menjadi melesat.

Benarkah setelah 17 Mei Harga Bitcoin Akan Melesat Seperti Emas?

Benarkah setelah 17 Mei Harga Bitcoin Akan Melesat Seperti Emas?

Jika mau melihat ke delapan tahun yang lalu, halving juga pernah dilakukan pada bulan Agustus 2012. Dalam empat minggu setelah halving, harga bitcoin mengalami peningkatan 34 persen. Dimulai dari US$ 9,5 menjadi US$ 12,5/koin.

Hal yang sama juga dilakukan lagi pada bulan Juni di empat tahun berikutnya. Bitcoin mengalami kenaikan hingga 45 persen dan diperdagangkan di US$ 660/koin sebelum halving. Tapi yang terjadi setelah proses halving malah kebalikannya, harganya justru turun menjadi 30 persen menjadi US$ 465/koin.

Enam bulan setelah proses halving di tahun 2016 itu, harga bitcoin mencetak rekor baru yakni US$ 1.160/koin. Setelah periode ini, bitcoin terus menanjak dan mencetak harga tertinggi sepanjang sejarah pada bulan Desember tahun 2017. Ketika itu harga bitcoin mencapai US$ 20.000/koin.

Meski sejarah menunjukkan hal yang berubah-ubah, hal ini dapat memberikan wawasan tentang perilaku yang memungkinkan dari kedua aset dan pasar. Halving tidak bisa dihindari dan begitu juga mengenai konsekuensinya.

Dengan segala perbincangan mengenai prediksinya, tentu akan sedikit kesulitan untuk dapat memahami ramalan tentang harga bitcoin yang terjadi di sebelum atau sesudah halving terjadi. Lantas, benarkah setelah 17 Mei 2020 ini harga bitcoin akan menanjak hingga mencapai harga yang memecahkan rekor seperti tahun 2017 yang silam?

Lita Alisyahbana
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Harga Bitcoin Tembus Rp 239 Juta, Apa Sebab dan Prediksinya?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top