Forex

Bagaimana Cara Menajamkan Sinyal Breakout Forex?

Bagaimana Cara Menajamkan Sinyal Breakout Forex?

Bagaimana Cara Menajamkan Sinyal Breakout Forex?

Bagaimana cara menajamkan sinyal breakout forex? Pertanyaan ini kerap menjadi hal yang sering ditanyakan oleh banyak trader. Namun, tahukah Anda bahwa terdapat cara untuk menajamkan sinyal breakout forex?

Artikel ini akan membahas lebih jauh terkait hal tersebut. Untuk itu, silahkan menyimak ulasannya hingga tuntas. Diharapkan dengan membaca tuntas artikel ini, kemampuan sekaligus wawasan Anda seputar forex akan bertambah luas. Sehingga hal tersebut tentunya dapat berdampak baik pada profit yang diingankan. Berikut penjelasan lengkapnya!

Apa itu Breakout Forex?

Sebagai seorang trader, tentunya tidak bisa lepas dari kegiatan mengamati. Baik itu mengamati pergerakan harga atau mengamati kemungkinan tren yang akan terjadi. Breakout sendiri jika tidak hati-hati dalam mengamatinya, tentu hal ini dapat berdampak buruk terhadap trader.

Sekadar informasi, breakout terjadi ketika harga bergerak melewati level tertentu. Sehingga breakout dapat diartikan sebagai potensi trading di mana harga aset bergerak signifikan menembus level resistance atau bergerak ke bawah level support.

Baca Juga: 3 Strategi Breakout Mudah Bagi Trader Forex Pemula

Banyak trader forex kerap memakai breakout untuk mengidentifikasi tren yang masih berada pada tahap awal. Breakout sering diikuti oleh aksi harga dan volatilitas yang berulang, menjadikannya lahan menjanjikan untuk meraup keuntungan.

Pada prakteknya, momen breakout sering dinanti oleh para trader, khususnya mereka yang mengikuti strategi trend following. Hal ini karena, breakout pada forex yang terkonfirmasi seringkali diikuti oleh penguatan trend secara signifikan, sehingga cara ini menjadi andalan para trader yang ingin mendapat keuntungan maksimal.

Mengapa Harus Menajamkan Sinyal Breakout Forex?

Seperti yang telah dibahas di atas, bahwa breakout pada forex yang terkonfirmasi seringkali diikuti oleh penguatan trend secara signifikan. Artinya bahwa cara ini dapat menjadi andalan bagi para trader yang ingin mendapat keuntungan maksimal.

Dengan penjelasan tersebut, maka pertanyaan tentang mengapa harus menajamkan sinyal breakout sudah terjawab. Meski begitu, penting untuk Anda catat, bahwa sinyal yang tervalidasi berbanding lurus dengan peluang besar. Dan sinyal breakout merupakan salah satu indikasi entry yang perlu mendapat konfirmasi lebih lanjut. Apabila hanya mengandalkan trendline, tentunya Anda tidak akan mengetahui cara mengantisipasi fakeout (false breakout).

Baca Juga: Panduan Bertrading Forex dengan Strategi London Breakout

Hal ini dapat dijelaskan bahwa validitas sinyal biasanya dinilai dari konfirmasi. Semakin banyak indikator atau metode analisa yang mengkonfirmasi sinyal tersebut. Maka semakin valid sifatnya dan semakin tinggi pula probabilitas profitnya. Selain itu, konfirmasi oleh lebih dari satu metode analisa dapat mem-filter kesalahan atau keterlambatan sinyal dari suatu indikator.

Sehingga jika Anda menggunakan lebih dari satu teknik, sinyal dapat lebih terkonfirmasi karena sudah di-filter dengan metode lain. Dan psikologi trading bisa lebih terjaga karena Anda telah melakukan open posisi dengan dasar yang lebih logis.

Bagaimana Cara Menajamkan Sinyal Breakout?

Dalam prakteknya untuk menajamkan sinyal breakout, Anda dapat memasangkan trading breakout trendline dengan divergence. Pada umumnya para trader menggunakan divergence sebagai indikasi awal terjadinya perubahan arah sebuah trend. Prinsip trading breakout dari trendline sendiri sejalan dengan teknik divergence.

Hal ini karena ketika harga menembus garis penanda trend, maka dapat dikatakan mengalami reversal dari trend sebelumnya. Namun yang membedakan adalah strategi forex dengan divergence dapat memberikan sinyal leading atau lebih awal dari terjadinya reversal.

Dapat dikatakan bahwa strategi di atas dapat berperan banyak untuk menajamkan sinyal breakout dari trendline. Ketika Anda melihat harga tengah berupaya menembus trendline dan membuat reversal, adanya divergence harga dengan indikator oscillator tentu bisa mengkonfirmasi peluang breakout.

Baca Juga:

Proyeksi reversal dari metode divergence terkonfirmasi ketika harga menembus trendline dan membuat pergerakan bearish. Maka saran entry terbaik dari strategi ini adalah, open posisi ketika harga mengkonfirmasi penurunan dengan melakukan rebound dari up trendline, yang pada poin ini telah berubah menjadi resistance. Sementara itu, titik stop loss dapat Anda tempatkan di atas high harga terakhir dari trend bullish sebelumnya.

Bagaimana Mewaspadai Sinyal Palsu pada Breakout Forex?

Sebagai catatan penting, sinyal palsu adalah komponen yang tak boleh dilupakan dan wajib dipelajari dalam breakout trading. Seringkali, harga seakan-akan breakout setelah menembus suatu level penting. Namun ternyata tak lama kemudian batal melanjutkan breakout karena kembali ke arah pergerakan sebelumnya. Kalau sudah terlanjur open posisi, tentu saja hal itu akan menyebabkan loss.

Berikut cara mewaspai sinyal palsu pada breakout forex:

1. Konfirmasi sinyal entry dengan menunggu hingga candle breakout tertutup di atas level resistance atau di bawah support.

2. Manfaatkan sinyal dari indikator lain.

3. Perhatikan bagaimana price action yang terbentuk di area breakout.

4. Untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi false breakout, sebaiknya tetapkan pending order.

Kesimpulan

Itulah ulasan lengkap mengenai cara untuk menajamkan sinyal breakout forex. Pada akhirnya, Anda harus selalu memiliki rencana. Jika Anda gagal dalam membuat rencana, itu artinya Anda berencana untuk gagal. Breakout trading merupakan salah satu strategi yang wajib Anda ketahui untuk menambah wawasan sehingga dapat melihat peluang yang akan datang.

Baca Juga: Tips Sederhana Mengambil Posisi Buy atau Sell

Namun ada satu hal penting lain yang perlu Anda catat. Yaitu jika Anda benar-benar menerapkan strategi di atas, sinyal breakout dan divergence tidak selalu selaras, bahkan cenderung jarang terjadi. Jadi, strategi forex di atas kemungkinan jarang memberikan sinyal entry yang bisa ditradingkan.

Meski jarang memberikan sinyal entry yang bisa ditradingkan. Namun hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang wajar. Mengingat semakin jarang suatu sinyal muncul, maka itu artinya semakin tinggi pula probabilitasnya. Jadi meskipun tak sering mendapat peluang, tetap saja strategi di atas memungkinkan Anda untuk entry dengan potensi profit yang lebih besar dalam sekali trading.

Selain itu, sebisa mungkin hindari campur tangan emosi dalam pengambilan keputusan. Dan selalu berpikir jernih dalam menghadapi volatilitas untuk mendapatkan pengembalian hebat dan risiko yang minimal.

Salam suskes!

William Adhiwangsa
5 Comments

5 Comments

  1. Pingback: Strategi Trading Breakout dengan Trendline

  2. Pingback: Strategi Trading Breakout dengan Indikator Awesome Oscillator

  3. Pingback: Bagaimana Strategi Breakout Candle yang Benar dalam Forex?

  4. Pingback: Strategi Trading Breakout VS Sideway, Mana yang Lebih Baik?

  5. Pingback: Memahami Breakout Sustained dan Manfaatnya dalam Forex

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top