Seperti yang diketahui, analisa teknikal menjadi poin penting sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan bagi investor, baik itu pada transaksi saham ataupun forex. Meski begitu, analisa fundamental pun tak boleh dilupakan begitu saja.
Jika membahas analisa teknikal tentu banyak pilihan jenis. Para trader pun menggunakan analisis teknis tersebut untuk membaca pasar dan melakukan transaksi yang tentunya akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Namun, tahukah Anda bahwa ada satu teori yang paling dasar dan dapat membantu melakukan proses analisa market, yaitu Dow Theory?
Untuk informasi, bahwa Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa teknikal yang pertama kali dipublikasikan Oleh Charles H.Dow (1851-1902) di 255 Wall Street Journal. Charles Dow sendiri adalah seorang jurnalis keuangan terkemuka dan salah satu pendiri Wall Street Journal yang terkenal di seluruh dunia.
Charles Dow telah menulis berbagai artikel tentang teori dan konsep yang dimilikinya mengenai penetapan harga, pola pasar dan lain sebagainya untuk Wall Street Journal. Analisis Teknikal lahir dari ide-ide Charles Dow dan mitranya Edward Jones yang bekerja di perusahaan Dow Jones and Company sejak tahun 1882.
Ide-ide tersebut kemudian dipakai, dikembangkan, dan disempurnakan oleh para pengikut Charles Dow seperti William P. Hamilton, Robert Rhea dan Richard Russell. Kumpulan gagasan Teori Dow tidak hanya berlaku untuk teori yang dikembangkan oleh Charles Dow sendiri, melainkan dari teori Charles Dow dan penyempurnaan dari para pengikutnya tersebut.
6 Prinsip Dasar Teori Dow:
1. Pasar mempunyai 3 pola pergerakan swing (ayunan) yang berbeda yaitu ayunan pokok (main swing), jangka panjang (medium swing) dan jangka pendek (short swing).
2. Pasar mempunyai 3 fase> yang terdiri dari fase pembelian awal oleh para pakar investasi, fase pembelian oleh publik ketika kemudian mereka tertarik dan mengikuti langkah para pakar, dan fase penjualan oleh para pakar ketika harga telah mencapai puncaknya untuk merealisasikan keuntungannya (fase profit taking).
3. Semua berita dan rumor telah di-discount oleh pasar seperti yang tercermin pada harga itu sendiri.
4. Antar pasar selalu berhubungan erat, pergerakan satu jenis pasar bisa mempengaruhi pasar yang lain (hubungan intermarket).
5.Kekuatan trend selalu dikonfirmasikan oleh jumlah volume perdagangan (khususnya untuk pasar yang ada bursanya).
6. Trend akan terus bergerak hingga ada sinyal yang mengisyaratkan pergerakan reversal. Pada umumnya jika terjadi penurunan 20% (untuk uptrend) arah trend akan cenderung berbalik (bearish).
Teori Dow pada Forex
Teori Dow secara fokus memberi manfaat gambaran yang jauh lebih besar. Atau dalam penjelasan lainnya, Teori Dow memberi fokus pada apa saja yang dilakukan oleh pasar global daripada aset atau keamanan tertentu, pada kasus ini temanya adalah pasangan mata uang tertentu.
Pada praktenya, Teori Dow sangat bermanfaat bagi trader jangka panjang. Pasalnya, Teori Dow dapat digunakan untuk memahami fase-fase yang berbeda dan juga dapat digunakan untuk menentukan momentum trade yang tepat. Sementara bagi trader jangka pendek, Teori Dow cenderung kurang bermanfaat. Pasalnya, trader jangka pendek cenderung bertindak sebelum ada konfirmasi yang valid.
Itulah ulasan mengenai Teori Dow, meski ketika penciptaanya teori ini dirancang untuk di pasar saham, namun teori tersebut juga dapat digunakan pada pasar forek.
Semoga bermanfaat!
- Seberapa Cocok Sesi Jam Forex Asia untuk Trader Pemula? - Januari 10, 2025
- Retrace Trading Forex: Definisi, Penerapan Strategi, Kelebihan dan Kekurangannya - Januari 2, 2025
- Seberapa Bahayakah Bertrading Terlalu Bergantung pada Indikator Forex? - Desember 18, 2024