
Efek Crypto Winter, Perusahaan Kripto Kraken Tutup Cabang
Seperti yang diketahui, hingga menjelang akhir tahun 2022, pasar kripto disebut berada di fase crypto winter. Sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap naik turunnya harga kripto. Istilah crypto winter sendiri merupakan kondisi yang terjadi ketika nilai aset kripto mengalami penurunan drastis di bawah nilai tren bullish normal.
Efek badai crypto winter pun kini juga tengah dihadapi oleh perusahaan kripto yang berbasis di AS, Kraken. Dimana Kraken bakal menghentikan operasinya di Jepang mulai bulan depan. Hal ini dikarenakan kondisi pasar kripto di Jepang yang lemah. Mengutip Reuters, hari Rabu (28/12), Kraken pun telah memutuskan untuk membatalkan pendaftaran dari Badan Layanan Keuangan (JFSA) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jepang pada 31 Januari mendatang.
Meski mengambil langkah berat, tetapi Kraken memastikan bahwa semua klien yang terdampak dapat menarik aset mereka tepat waktu. Pelanggan Jepang memiliki waktu hingga 31 Januari untuk menarik kepemilikan uang fiat dan aset crypto mereka dari platform Kraken. Mereka akan memiliki opsi untuk menarik crypto mereka ke dompet eksternal atau menguangkan dan mentransfer yen Jepang ke rekening bank domestik. Mulai 9 Januari, pengguna di Jepang tidak lagi dapat menyetor dana ke akun mereka, meskipun fungsi perdagangan akan tetap ada sehingga mereka dapat mengonversi saldo mereka ke aset pilihan mereka.
Baca Juga: Apa Itu Crypto Winter?
Efek Crypto Winter dan Kredit Macet Para Penambang
Diberitakan sebelumnya, para penambang kripto dilaporkan tengah kesulitan dalam membayar cicilan pemblian mesin penambang. Hal ini disinyalir karena efek dari crypto winter. Dimana diketahui, ekosistem kripto tengah dilanda ketidakpastian.
Bahkan beberapa perusahaan kripto menyerah, melakukan PHK besar-besaran dan sebagian menyatakan bangkrut. Ketakutan para investor akan ancaman bear market telah membuat para penambang kripto Bitcoin memilih untuk menutup akun. Dan menjual kepemilikan koin Bitcoin demi mengurangi biaya operasional.
Kisah penambang Bitcoin raksasa di Kanada, Bitfarms, misalnya. Yang mengumumkan pada hari Selasa (21/6/2022) lalu, bahwa mereka terpaksa menjual hampir 50% cadangan Bitcoin atau setara 3.000 Bitcoin selama sepekan terakhir. Hal ini merupakan dampak dari lesunya pasar kripto yang parah.
Sebelumnya, penambang di Amerika Serikat (AS) melakukan hal serupa dengan penjualan sebanyak 4.411 Bitcoin sepanjang Mei 2022. Serangkaian kasus di industri kripto tampak membuat ini semakin merana, seperti kasus jatuhnya ekosistem Terra. Juga penghentian layanan dari Celsius Network dan rumor bangkrutnya perusahaan hedge fund kripto terbesar, Three Arrows Capital (3AC).
Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Kripto yang Bangkrut di 2022!
Nilai Transaksi Aset Kripto di RI Turun Drastis
Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat nilai transaksi aset kripto di Indonesia turun drastis sepanjang tahun 2022. Salah satu faktor utamanya karena harga aset seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya yang anjlok.
Sepanjang periode Januari hingga November 2022, tercatat total nilai transaksi kripto di Tanah Air mencapai Rp 296,64 triliun. Angka ini jeblok hingga 65,45 persen ketimbang nilai transaksi kripto di Indonesia periode Januari – November 2021 sebesar Rp 858,76 triliun. Sedangkan nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2021 sebesar Rp 915,67 triliun.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Komoditi Tirta Karma Sanjaya menyebutkan nilai transaksi aset kripto di Indonesia turun seiring dengan anjloknya nilai aset tersebut. Namun jumlah investor aset kripto di Indonesia masih naik sepanjang tahun ini. Tercatat jumlah investor kripto di Indonesia hingga November 2022 sebanyak 16,55 juta orang. Tirta menyatakan, ada penambahan sebesar 134.801 investor sepanjang November lalu. Namun begitu, turunnya nilai aset kripto ikut menekan penambahan jumlah investor sejak September lalu.
Baca Juga: Fenomena Crypto Winter di 2022 dan Nasib Kripto di 2023
- Breakout Forex vs. Fakeout: Bagaimana Cara Membedakannya? - Maret 13, 2025
- 6 Alasan Trader Pemula Harus Fokus pada Satu Pasangan Mata Uang Forex Saja - Maret 12, 2025
- Seberapa Efektif Akun Demo Forex untuk Trader Pemula? - Maret 12, 2025
