Ada sedikitnya tiga negara yang dianggap efektif telah mampu mengatasi atau menahan persebaran virus corona. Diantaranya adalah Australia, Selandia Baru dan Korea Selatan. Keberhasilan dari tiga negara itu pun akhirnya ikut mendorong kepercayaan para investor dan hal ini ditunjukkan dengan melalui penguatan mata uang dari masing-masing negara tersebut.
Mengutip CNBC, kegiatan ekonomi yang mulai kembali dibuka, kurs dari ketiga negara tersebut bergerak menguat jika dibandingkan dengan ketika awal tahun saat wabah virus corona mulai masuk ke kawasan Asia Pasifik. Hal ini menjadi kontras karena masih ada banyak negara tetangga yang masih mengalami kesulitan untuk mengontrol dan mengatasi pandemi wabah penyakit ini.
Kethy Lien -Managing Director of Foreign Exchange Strategi BK Asset Management- dalam keterangan tertulisnya mengatakan, “Selandia Baru dan Australia telah sangat efektif dalam mengontrol persebaran covid-19 dan mulai siap untuk kembali membuka ekonominya”.
Kethy menambahkan, “Fakta bahwa negara-negara ini siap untuk memulai kembali kegiatan setelah secara efektif mengendalikan covid-19 (dan bukan sebelumnya) berarti bahwa mereka melompat dan melampaui Amerika Serikat (AS) dalam hal pemulihan ekonomi, yang seharusnya sangat positif untuk mata uang mereka”.
Untuk lebih mengetahui penguatan mata uang dari tiga negara tersebut, berikut adalah daftarnya.
Yang pertama adalah Won Korea Selatan (Korsel). Korsel adalah negara di luar China yang paling terdampak parah akibat virus corona. Tapi kini, Korsel berhasil menjadi salah satu panutan dalam pengendalian virus penyakit ini dengan melakukan pelacakan kontak secara intensif serta melakukan pengujian atau tes covid-19 yang secara masif.
Mata uang Korsel dan Indeks Kospi negara ini telah bangkit. Pada awal bulan Maret lalu, Won melemah hingga level di atas 1.270, namun pada pertengahan bulan April Won berhasil menguat hingga 5 persen karena kasus virus corona di negara ini mulai berkurang.
Negara yang kedua adalah Australia. Negara yang bersuku asli aborigin ini pada tahun lalu mata uangnya adalah merupakan salah satu mata uang yang berkinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik. Pada awal tahun ini saja, nilai tukar dolar Australia terhadap dolar AS mencapai 0,7 dolar. Bahkan pada pertengahan Maret karena kekhawatiran terhadap virus mulai terjadi, dolar Australia tertekan menjadi 0,57 terhadap dolar AS.
Tapi Australi bertindak dengan cepat saat wabah mulai muncul, mereka menutup perbatasan dan melakukan pembatasan mobilitas warganya. Hingga saat ini, dolar Australia telah menguat hingga 11,4 persen menjadi 0,64 dolar AS.
Yang ketiga adalah Selandia Baru. Negara ini adalah termasuk dalam negara dengan jumlah kasus virus corona terendah setelah negara ini mengambil keputusan untuk lockdown ketat sejak kasus pertama muncul.
Mulai Senin (27/4/2020) kemarin, negara ini sudah menurunkan tingkat siaga dan membolehkan pertemuan hingga 10 orang juga mengizinkan bisnis untuk kembali dibuka. Untuk diketahui, pada sekitar Maret, dolar Selandia Baru berada di titik terendah menjadi 0,5666 dolar Selandia Baru per dolar AS. Tapi sejak itu mata uang negara ini naik sekitar 6,4 persen di atas level 0,60 dolar AS.
- Menggunakan Pola Quasimodo Forex untuk Trading Reversal - Desember 10, 2024
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024