Di pekan lalu dengan harga yang belum menentu, perusahaan kripto dilaporkan mulai bangkrut. Benarkah demikian? Sekadar informasi, perusahaan kripto asal Amerika Serikat, Three Arrows Capital (3AC) resmi bangkrut. Sebelumnya CEO Su Zhu mendadak hilang dari media sosial dan menghapus sejumlah informasi kripto di akun miliknya.
Untuk diketahui, 3AC termasuk salah satu perusahaan hedge fund kripto terbesar yang mengelola dana sekitar US$ 10 milyar saat usaha mereka memimpin lini kripto. Perusahaan ini juga memiliki portofolio di sejumlah proyek kripto diantaranya Aave, Avalanche, Polkadot, Solana, Terra dan lainnya.
Baca Juga: Pasar Sedang Lesu, Penambang Kripto Jual Aset
Kebangkrutan 3 AC jadi kabar buruk untuk pasar kripto setelah sejelumnya Celcius Network mengalami masalah serupa dan kasus anjloknya nilai Terra LUNA. Dalam sebuah informasi yang disampaikan Ethereum World News. Dilaporkan bahwa 3AC telah menyatakan kebangkrutannya untuk menghindari likuidasi terhadap aset-asetnya oleh pengadilan kepulauan Virgin, Inggris.
Sam Bankman Ungkap Beberapa Perusahaan Kripto Akan Bangkrut
Miliarder dan pendiri pertukaran kripto FTX Sam Bankman-Fried mengungkapkan apa yang disebut musim dingin kripto belum berakhir. Dan sejumlah pertukaran cryptocurrency telah kehabisan uang tunai. Hal itu membuat beberapa perusahaan kripto lain terancam bangkrut.
“Ada beberapa bursa tingkat ketiga yang diam-diam sudah bangkrut,” ungkap Bankman-Fried kepada Forbes, dikutip dari CNBC, Minggu (2/7/2022).
Baca Juga: Seberapa Besarkah Resiko Cryptocurrency?
Perusahaan kripto milik Bankman-Fried, FTX saat ini telah menjadi pemberi pinjaman terakhir bagi beberapa perusahaan kripto yang terancam bangkrut. Pinjaman yang terbaru, FTX hampir sepakat untuk membeli perusahaan pinjaman kripto BlockFi sekitar USD 25 juta. Namun, Bankman-Fried mengatakan ada lebih banyak perusahaan kripto yang kemungkinan akan bangkrut.
“Ada perusahaan yang pada dasarnya terlalu jauh dan tidak praktis untuk mendukung mereka karena alasan seperti lubang besar di neraca, masalah peraturan atau tidak banyak bisnis yang tersisa untuk diselamatkan”, ungkapnya.
Bagaimana Kabar Harga Aset Kripto?
Mengawali pekan, harga Bitcoin dan mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali melemah, Senin (4/7/2022). Hal tersebut membuat beberapa kripto utama teratas tertahan di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (4/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah tipis 0.05 persen persen dalam 24 jam dan 8,88 persen sepekan. Ethereum (ETH) juga berhasil menguat. Selama 24 jam terakhir, ETH naik tipis 0,52 persen, tetapi masih melemah 11,98 persen dalam sepekan.
Binance coin (BNB) kembali anjlok ke zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 2,19 persen dan 8,49 persen sepekan. Kemudian Cardano (ADA) juga harus masih terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA terkoreksi 1,21 persen dan 9,31 persen sepekan.
Baca Juga: Bill Gates: Aset Kripto dan NFT Hanyalah Teori Kebodohan
XRP berhasil menguat mengikuti jejak Ethereum. XRP naik tipis 0,84 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 12,38 persen dalam sepekan. Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC) sama-sama melemah 0,80 persen. Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 1,08 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya turun sedikit ke level USD 0,9995.
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024
- Menggunakan Indikator MACD untuk Sinyal Buy dan Sell di Forex - November 28, 2024
- Pentingnya Memahami Perbedaan Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex - November 25, 2024
Pingback: Aturan Baru Aset Kripto Dikebut Meski Harga Belum Menentu
Pingback: Platform Kripto Voyager Menyerah dan Nyatakan Kebangkrutan
Pingback: Black Swan: Pengertian dan Efeknya Pada Cryptocurrency