Setelah China melarang cryptocurrency, kini Otoritas keuangan Inggris (FCA) secara resmi juga telah melarang operasional Binance di wilayahnya. Untuk diketahui, Binance adalah platform pertukaran mata uang kripto yang dibuat oleh orang terkaya baru di dunia Changpeng Zhao.
Melansir dari CNN Business pada hari Minggu (27/6/2021) kemarin, dalam pernyataan resminya pihak FCA mengatakan, “Binance Markets Limited tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas yang diatur di Inggris”.
“Tidak ada entitas lain di Grup Binance yang memegang segala bentuk otorisasi, pendaftaran atau lisensi Inggris untuk melakukan aktivitas yang diatur di Inggris”, tambahnya.
Sebetulnya, perdagangan mata uang kripto tidak diatur secara langsung di Inggris. Namun, aktivitas terkait lainnya, seperti menjual derivatif, masih membutuhkan persetujuan otoritas keuangan setempat. Pernyataan FCA sekaligus memperingatkan investor Inggris tentang volatilitas pasar kripto.
Seperti yang diketahui, Binance adalah salah satu bursa kripto terbesar saat ini. Secara global, volume perdagangan yang dihasilkan mencapai USD 2,46 triliun hingga Mei 2021. Tindakan keras FCA tidak hanya dapat membatasi perdagangan di pasar utama, tetapi juga merugikan perusahaan dan reputasi mata uang.
Walau tak diketahui bagaimana cara Binance mengatasi situasi ini, beberapa pihak menilai, perusahaan resmi harus bertindak cepat untuk menghindari tekanan lebih besar. Dalam wawancara dengan Engadget, Binance menegaskan bila hal ini seharusnya tidak memiliki efek langsung pada aktivitas situs website utamanya, yakni Binance Markets Limited.

Inggris Resmi Larang Jual-Beli Kripto Binance
Hal ini karena, secara hukum, Binance Markets Limited belum meluncurkan bisnisnya secara resmi di Inggris. Meski kebijakan yang ditetapkan bukanlah sentimen positif bagi Binance, namun perusahan juga menegaskan, hal ini belum tentu merupakan bencana.
Larangan Inggris terhadap Binance menyusul regulator Jepang yang lebih dulu melarang bursa jual beli kripto dari China tersebut. Di Jepang, otoritas terkait menyebutkan platform pertukaran kripto itu beroperasi tanpa otorisasi tepat. Tidak hanya di Inggris dan Jepang, Binance juga dilarang beroperasi di Ontario, Kanada, setelah otoritas keuangan setempat meningkatkan pengawasan pasar kripto pada 31 Desember nanti.
Diberitakan sebelumnya, China sendiri telah menindak sektor kripto dalam beberapa bulan terakhir. China sudah membatasi aktivitas penambangan dan menegaskan bahwa perdagangan kripto tidak akan ditoleransi.
Negeri berjuluk Tirai Bambu itu semakin tegas melarang adanya Bitcoin di negaranya. Liu He selaku Wakil Perdana Menteri China mengatakan bahwa pemerintah akan menghentikan aktivitas penambangan dan perdagangan Bitcoin.
Selain menindak operasi penambangan kripto di wilayahnya. Melalui Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) cabang Sichuan dan Biro Energi Sichuan juga memerintahkan proyek penambangan uang kripto ditutup di pusat penambangan utama.
