Dalam kabar yang terbaru, bursa kripto asal Arab Saudi tengah menjajaki rencana peluncuran koin kripto syariah. Mengutip dari Arabian Business hari Minggu (14/5/2023), Islamic Coin beroperasi di Haqq Blockchain. Sekadar informasi, Haqq Blockchain sendiri merupakan sebuah jaringan yang kompatibel dengan ribuan aplikasi di seluruh dunia.
Dari laman yang sama, dijelaskan bahwa Haqq berarti ‘kebenaran’ dalam bahasa Arab. Dan secara ketat mematuhi prinsip dan tradisi Islam tentang keuangan, dengan Islamic Coin sebagai mata uang kripto aslinya. Islamic Coin yang masih dalam mode penjualan pribadi telah mendapatkan dukungan dari modal ventura dan lembaga keuangan.
Sesuai namanya, peluncuran koin kripto ini dimaksudkan untuk membuat umat Muslim yang ada di seluruh dunia bisa ikut berpartisipasi pada industri ekonomi digital. Tentunya dengan tetap menerapkan prinsip aset halal dan sesuai dengan Syariat Islam.
Baca Juga: Tingginya Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hanya FOMO?
Jadi Kripto Syariah Pertama di Dunia
Peluncuran Islamic Coin sendiri digadang-gadang akan menjadi kripto syariah pertama di dunia. Dijelaskan bahwa nantinya Islamic Coin akan tetap menjatuhkan bunga. Namun batas bunga yang ditentukan akan berpatokan pada prinsip syariah. Salah satu pendiri Islamic Coin, Mohammed AlKaff AlHashmi menjelaskan terkait hal ini.
“Kami tidak ingin orang berpikir bahwa kami menggunakan kata Islami untuk mempermainkan emosi. Dan kemudian beralih menjadi investasi dalam sesuatu yang tidak mereka ketahui, Islamic Coin tidak seperti itu”, katanya.
Dilaporkan, bahwa Islamic Coin berdiri di atas jaringan Haq Blockchain proof of stake yang dibuat oleh 40 bank besar di dunia. Termasuk Standard Chartered, Bank Islam Abu Dhabi, dan Bank Islam Dubai.
AlHashmi juga menyampaikan, bahwa peluncuran Islamic Coin karena berkaca pada kesuksesan Bitcoin dan Ethereum. Seperti yang diketahui, Bitcoin merupakan penggerak pertama investasi kripto, dan kini harganya terus naik. Sementara itu, Ethereum menjadi yang pertama memperkenalkan kontrak pintar.
Baca Juga: Trading Kripto: Bitcoin VS Ethereum, Apa Perbedaannya?
Blockchain Islamic Coin
Tambahan informasi, Islamic Coin yang berbasis di jaringan Blockchain Haqq diklaim ramah lingkungan. Dan telah dibangun dengan cara yang kompatibel dengan Ethereum. Platform tersebut memudahkan pengguna membangun proyek mereka di sana dan untuk memindahkannya ke tempat lain atau mengintegrasikannya.
Nantinya sepuluh persen dari setiap Islamic Coin yang dicetak akan disumbangkan ke Evergreen DAO. Yakni sebuah yayasan virtual nirlaba yang berfokus pada keberlanjutan jangka panjang dan dampak komunitas untuk mendanai proyek komunitas. Tetapi, pendiri koin tidak memutuskan proyek apa yang harus didanai.
Di sisi lain, meski dianggap sebagai pendatang baru di industri kripto. Tetapi Islamic Coin ini diklaim bisa tumbuh dan bersaing dengan aset kripto besar lainnya termasuk Bitcoin. Mengingat sejak peluncurannya pada awal bulan lalu, Islamic Coin mampu mengumpulkan 200 juta dolar AS melalui penjualan private sale.
Pasar keuangan Islam global sendiri diperkirakan mencapai lebih dari US$ 3,69 triliun pada 2024. Ini didorong oleh meningkatnya minat terhadap layanan keuangan yang sesuai syariah. Akan tetapi, keberadaan Islamic Coin di pasar kripto sendiri dbatasi sebanyak 100 miliar token saja. Hal ini dimaksudkan agar penjualan Islamic Coin dapat terpantau.
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024
- Indikator Teknikal Forex yang Cocok untuk Strategi Day Trading - November 29, 2024
Pingback: Pepe Coin Meroket Hingga 7.000% Hanya Dalam 17 Hari!