Lembaga Investasi George Soros Rangkul Kripto
George Soros, nama dari tokoh ternama di bidang keuangan, pasar modal, hingga aktivis di bidang politik berkebangsaan Amerika Serikat (AS) kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, perusahaan investasi dari tokoh yang dikenal sebagai orang dibalik bangkrutnya Bank Sentral Inggris tahun 1992 itu, dikabarkan kini tengah mulai aktif untuk terjun ke dunia crypto.
Perusahaan miliknya, yakni Soros Fund Management dikabarkan akan memperdagangkan Bitcoin (BTC) sebagai langkah awal menggandeng mata uang kripto paling populer tersebut. Terkait hal ini, banyak pihak yang merasa antusias dan berspekulasi bahwa Soros akan kembali mendisrupsi bank sentral melalui dukungannya.
Melansir dari TheStreet pada hari Rabu (30/6/2021), menurut sumber anonim media tersebut, Kepala Investasi Soros Fund Management, Dawn Fitzpatrick telah memberi izin terkait memperdagangkan Bitcoin dan kemungkinan dari beberapa kripto yang lain dalam beberapa minggu terakhir.
Tidak hanya itu saja, Fitzpatrick disebutkan juga sedang melobi untuk mengakuisisi saham pribadi di perusahaan berbasis Blockchain terkemuka, meskipun nama-nama perusahaan ini tidak disebutkan. Sebenarnya, saat ini bukan pertama kalinya perusahaan Soros masuk ke pasar crypto, menurut Bloomberg pada Maret 2021, perusahaan ini telah terjun ke dunia crypto.
Sementara itu, harga mata uang kripto (cryptocurrency) kembali bergerak di zona merah pada perdagangan hari Jumat (2/7/2021) pagi, setelah selama lima hari beruntun mengalami penguatan. Pelemahan Bitcoin dimulai pada perdagangan di hari Kamis (1/7/2021), di mana mata uang kripto paling populer tersebut turun karena tekanan jual yang kembali meningkat meningkat di awal Juli.
Seperti dilansir dari Yahoo Finance, pada hari Sabtu (3/7/2021) ini, harga Bitcoin kembali turun 1,4 persen atau berada di angka USD 33.067 atau sekitar Rp 477,96 juta (asumsi kurs Rp 14.454 per dolar Amerika Serikat). Hal ini membuat mata uang digital tersebut mengalami penurunan harga selama tiga hari berturut-turut sehingga nilainya berada di bawah USD 34.000.
Mata uang utama kripto lainnya juga mundur pada Jumat pagi. Pada pukul 8.15 pagi di London, pasar telah kehilangan lebih dari 8 persen hanya dalam 24 jam. Menurut data CoinMarketCap, Ethereum, atau cryptocurrency terbesar kedua di dunia, termasuk yang paling terpukul. Token turun 5,3 persen menjadi USD 2.037.
Seperti yang diketahui, rekor tertinggi Bitcoin didorong oleh peningkatan adopsi institusional dan boosterisme dari orang-orang seperti Elon Musk. Momentum ini terhenti ketika tindakan keras di China di jalankan. Hal ini tentu meningkatkan kekhawatiran tentang penggunaan energi Bitcoin , dan berkurangnya antusiasme dari Musk.
- Seberapa Cocok Sesi Jam Forex Asia untuk Trader Pemula? - Januari 10, 2025
- Retrace Trading Forex: Definisi, Penerapan Strategi, Kelebihan dan Kekurangannya - Januari 2, 2025
- Seberapa Bahayakah Bertrading Terlalu Bergantung pada Indikator Forex? - Desember 18, 2024