Laju pelemahan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih berlanjut. Dimana diketahui saham GOTO lagi-lagi langsung menyentuh batas auto reject bawah (ARB) pada pembukaan perdagangan hari Senin (12/12/2022) kemarin.
Mengutip data RTI di hari yang sama, setelah perdagangan dibuka, saham GOTO langsung merosot 6,45 persen ke posisi harga Rp 87. Angka tersebut menjadi harga terendah GOTO semenjak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April lalu. Sekadari informasi, kondisi ini menjadi kali ke-11 secara berturut-turut saham GOTO menyentuh level ARB. Sejak 28 November lalu, saham GOTO terus ambles dan menyentuh batas bawah perdagangan harian.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menerangkan per hari Jumat 9 Desember 2022, GOTO telah terlempar dari posisi 10 besar big caps BEI. Atas penurunan harga saham GOTO dalam beberapa hari terakhir, BEI telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan.
“Selain itu, Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022. Hasilnya juga telah ditayangkan pada website Bursa”, jelas Nyoman.
Baca Juga: Memahami Jenis Saham: Blue Chip, Middle Cap, dan Small Cap
Pengertian Auto Reject Bawah
Dalam pengertian sederhananya, Auto Reject Bawah yang sering disingkat sebagai ARB merupakan batas maksimal penurunan harga saham. ARB sendiri adalah kebalikannya dari Auto Reject Atas (ARA). Dan penggunaan ARB adalah untuk menentukan batas minimum penurunan harga sebuah saham. Ketika nilai saham sudah mencapai ARB, sistem akan melakukan penolakan untuk semua order pembelian.
Namun, koreksi pasar saham besar-besaran karena pandemi virus corona pada Maret 2020 membuat manajemen BEI mengubah ketentuan ARB menjadi 10% dari sebelumnya sebesar 20%-35%. Namun, ARB sebesar 10% ternyata tidak cukup. BEI kembali mengubah batas ARB menjadi 7%. Ketentuan ARB sesuai dengan Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 yakni Rp 50 atau kurang dari 7 persen untuk harga acuan Rp 50 sampai dengan Rp 200 dan untuk harga di atas Rp 200 sebesar 7 persen.
Penetapan ARA dan ARB oleh BEI bertujuan untuk menjaga agar pergerakan saham dalam satu hari tidak terlalu ekstrem. ARA digunakan untuk memastikan bahwa kenaikan harga saham tidak terlalu tinggi. Sementara itu, ARB diterapkan dengan tujuan agar harga saham tidak jatuh ke terlalu rendah.
Baca Juga: Memahami Istilah Auto Reject, ARA, dan ARB pada Saham
Rp 361 Triliun Telah Menguap dari GOTO
Diketahui bahwa saham GOTO sudah terkoreksi selama 15 hari terakhir dan sudah menyentuh ARB selama 11 hari secara beruntun. Dalam sepekan terakhir, saham GOTO telah mengalami anjlok hingga ambles 29,27%, sedangkan dalam sebulan terakhir saham GOTO ambrol 57,35%.
Untuk informasi, pada saat perdagangan perdananya di bursa 11 April lalu, saham GOTO sempat menjadi saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ketiga. Posisinya ketika itu sempat berada di atas emiten telekomunikasi BUMN yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Bahkan saat itu, kapitalisasi pasar atau market cap GOTO mencapai Rp 464,27 triliun, berada di atas TLKM yang mencapai Rp 454,7.
Namun kini, market cap GOTO telah menyusut cukup besar yakni sekitar Rp 361,23 triliun menjadi Rp 103,04 triliun. Dan saham GOTO pun kini telah keluar dari posisi 10 besar saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa.
Sebelumnya, Presiden PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Patrick Cao mengungkap faktor yang menyebabkan saham perusahaannya anjlok. Faktor penyebab penurunan saham disebut mulai dari kondisi makro ekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan. Tetapi faktor itu menurutnya merupakan di luar kendali perusahaan.
Baca Juga: Saham Multibagger: Investasi Saham yang Beri Keuntungan Berlipat
- Cara Setting Indikator Bollinger Band yang Tepat - Desember 1, 2024
- Memahami Pola Candlestick Outside Bar dalam Analisis Teknikal Forex - November 25, 2024
- Panduan Strategi Trading Harian dengan Spread Forex Kecil - November 20, 2024