Seperti yang diketahui, indikator forex merupakan alat utama sekaligus penting bagi trader untuk menganalisa tren serta menentukan arah harga yang kemungkinan terjadi di masa depan. Melalui indikator ini, trader dapat memperoleh prediksi kondisi pasar selanjutnya, sehingga memudahkan trader menentukan posisi open, baik itu buy maupun sell. Jika dilihat secara fungsinya, indikator pada trading forex memiliki 2 fungsi yakni memberi peta kondisi pasar dan memberi sinyal kepada trader.
Tentunya ada banyak sekali jenis indikator teknikal yang terdapat pada trading forex. Namun, pada kesempatan kali ini kami mengajak Anda untuk mempelajari strategi forex menggunakan indikator Relative Volatility Index (RVI). Untuk itu, silahkan simak artikel ini hingga tuntas, agar Anda dapat memahami indikator tersebut!
Apa Itu Indikator Forex Relative Volatility Index?
Dijelaskan bahwa Relative Volatility Index (RVI) adalah indikator volatilitas yang dikembangkan oleh Donald Dorsey untuk menunjukkan arah volatilitas. Hal ini serupa dengan Relative Strength Index (RSI), kecuali bahwa hal itu mengukur standar deviasi perubahan harga dalam suatu periode daripada perubahan harga mutlak. Penggunaan terbaik dari indikator RVI adalah menggunakannya bersama dengan momentum lain atau indikator mengikuti tren untuk mengkonfirmasi tren.
Baca Juga: Inilah 5 Indikator Forex Paling Akurat Menurut Para Ahli
Donald Dorsey menyatakan bahwa:
“Tidak ada alasan untuk mengharapkan RVI tampil lebih baik atau lebih buruk daripada RSI sebagai indikator tersendiri. Keuntungan RVI adalah sebagai indikator yang meyakinkan karena memberikan tingkat diversifikasi yang hilang di RSI“.
Indikator RVI kerap di-plot dalam kisaran 0 sampai 100 dan sering digunakan sebagai konfirmasi untuk indikator lain. Selain itu, sering juga digunakan bersamaan dengan sinyal bersilangan dengan Moving Average (MA). RVI dihitung dengan cara yang sama seperti RSI namun menggunakan standar deviasi harga tinggi dan rendah daripada perubahan harga mutlak.
Penting untuk Anda pahami, bahwa untuk memahami nilai RVI, Anda harus memahami tentang volatilitas. Ini adalah ukuran kisaran serta kecepatan perubahan harga aset keuangan. Dan penting untuk mengetahui tentang volatilitas karena memungkinkan Anda untuk memahami risiko yang terkait dengan aset keuangan pilihan Anda.
Mengetahui volatilitas di pasar keuangan menjadi lebih penting selama turbulensi ekonomi. Oleh karena itu, indikator volatilitas adalah alat analisis teknis yang sangat signifikan dan RVI adalah salah satu indikator volatilitas profil tinggi.
Baca Juga: Inilah 4 Indikator Forex yang Sering Menjadi Pilihan Trader
Bagaimana Memahami Relative Volatility Index?
Pada dasarnya, indikator RVI dirancang bukan sebagai indikator yang berdiri sendiri, namun sebagai konfirmasi untuk indikator lainnya. Bila RVI di atas 50 menunjukkan bahwa volatilitas ke sisi atas, dan bila berada di bawah 50, ini mengindikasikan bahwa arah volatilitas ke sisi negatifnya. Jadi, ketika RVI di atas 50, ini menegaskan sinyal beli potensial; dan bila berada di bawah 50, ini mengkonfirmasi sinyal jual potensial.
RVI juga dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal masuk potensial. Ketika RVI bergerak naik lebih dari 60, itu dapat digunakan sebagai sinyal beli potensial, dan sebaliknya ketika RVI bergerak turun lebih dari 40, dapat digunakan sebagai level entry potensial untuk kepemilikan short, yaitu sebagai sinyal jual.
Dan RVI juga bisa digunakan sebagai level exit jika Anda sudah melakukan posisi trading. Jika RVI bergerak turun lebih dari 40, itu bisa dianggap sebagai sinyal untuk menutup posisi beli Anda, dan jika RVI bergerak naik di atas 60, itu bisa dianggap sebagai sinyal untuk menutup posisi jual.
Rumus Menghitung Indikator Forex Relative Volatility Index
Dalam penghitungannya, indikator RVI dihitung memakai rumus yang hampir mirip dengan penghitungan RSI, yakni:
RSI = 100 – 100 / 1 + Kekuatan Relatif
Rumus ini sendiri memiliki tiga bagian. Anda harus menghitung kekuatan relatif. Dan Anda melakukannya dengan terlebih dahulu menghitung rata-rata keuntungan pertama dan kerugian rata-rata pertama. Kemudian dihitung dengan melakukan jumlah keuntungan selama periode tertentu dan membagi total dengan periode. Rata-rata kerugian pertama dihitung dengan cara yang sama. Kemudian Anda menghitung keuntungan rata-rata dan kerugian rata-rata.
Baca Juga: 3 Indikator Teknikal Forex Sederhana yang Harus Pemula Pahami
Dan RVI dihitung dengan cara yang sama. Namun, perbedaannya adalah, RVI dihitung menggunakan standar deviasi. Dimana standar deviasi dihitung dengan terlebih dahulu menghitung rata-ratanya. Hal ini dilakukan dengan menambahkan semua nilai dan membaginya dengan periode. Lalu Anda dapat mengurangi rata-rata setiap angka dan kemudian kuadratkan hasilnya. Setelahnya, Anda harus menghitung rata-rata dari perbedaan kuadrat tersebut dan menemukan akar kuadratnya.
Kesimpulan
Itulah ulasan lengkap mengenai indikator forex Relative Volatility Index yang harus Anda pahami. Mengulang penjelasan di atas, indikator RVI dirancang bukan sebagai indikator yang berdiri sendiri, namun sebagai konfirmasi untuk indikator lainnya. Oleh sebab itu, penggunaan terbaik dari indikator RVI adalah menggunakannya bersama dengan indikator momentum lain atau indikator mengikuti tren untuk mengkonfirmasi tren.
Salam profit!
- 5 Alasan Mengapa Mindset Trading Lebih Penting daripada Strategi dalam Forex - Desember 8, 2024
- Averaging Trading Forex: Strategi Menambah Profit dan Mengurangi Kerugian - Desember 6, 2024
- Bagaimana Cara Mendeteksi Money Game Berkedok Forex? - Desember 5, 2024