Untuk sebagai catatan penting di awal, diketahui bahwa ada banyak sekali istilah dari jenis order pada trading forex. Setiap jenis order digunakan oleh para trader guna mengelola transaksi yang dilakukan. Meski begitu, pada prakteknya ternyata tidak banyak dari para trader yang mengenal dan mengetahui tentang jenis-jenis order pada forex ini. Pasalnya, para trader hanya mengenal 2 jenis order, yakni Market Order dan Pending Order.
Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk membaca artikel ini hingga tuntas. Karena pada kesempatan kali ini mari kita membahas perihal jenis-jenis order pada trading forex. Dan selanjutnya Anda menjadi tahu mengenai jenis order apa yang akan Anda lakukan dalam melakukan entry nantinya.
Namun, sebelum pada titik pembahasan, tak ada salahnya jika Anda untuk lebih dulu mengetahui tentang definisi order pada forex. Tidak berbeda jauh pada arti menurut Bahasa Indonesia, istilah order pada forex mengisyaratkan tentang bagaimana kita ingin memesan sesuatu, tepatnya apa yang dipesan, dan mau pesan untuk sekarang atau nanti. Artinya, Anda sebagai trader penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang setiap jenis pesanan yang digunakan.
Ada beberapa jenis order yang bersifat umum, yang mana hampir semua jenis broker memiliki tipe order tersebut. Namun ada pula broker forex tertentu yang menyedikan jenis order tambahan. Dan jenis order ini mungkin terdengar sedikit aneh jika Anda belum pernah mencobanya.
Jenis-jenis order yang umum pada trading forex:
1. Market Order
Market ini merupakan market paling dasar dan sering kali menjadi jenis order yang ditemukan oleh trader pertama sekali. Seperti namanya, Market Order diperdagangkan di pasar. Artinya, jika Anda ingin segera masuk ke pasar forex, Anda dapat menjalankan Market Order dan masuk pada harga yang berlaku. Biasanya, scalper dan trader harian mengandalkan order ini untuk masuk dan keluar pasar dengan cepat, sesuai dengan strategi mereka.
2. Limit Entry Order
Limit Entry Order adalah order yang ditempatkan pada harga tertentu, dengan harapan apabila harga sudah mencapainya, maka order akan terbuka secara otomatis. Order jenis ini biasanya terdiri dari dua variabel, harga dan durasi. Dalam penjelasan singkatnya, Limit Order adalah jenis order dalam trading forex yang ditempatkan untuk Buy di bawah harga pasar sekarang, atau Sell di atas harga pasar sekarang.
3. Stop Entry Order
Merupakan jenis order yang ditempatkan untuk membeli atau menjual mata uang di pasar ketika mencapai harga yang ditentukan sebelumnya. Ini dirancang untuk membatasi kerugian trader pada posisi mata uang, atau untuk teknik entry pesanan lebih lanjut, mungkin digunakan untuk masuk ke suatu posisi. Stop Order bisa digunakan apabila kita ingin membuka posisi Buy di atas harga pasar sekarang, atau melakukan Sell di bawah harga pasar sekarang. Ini dipakai kalau kita memperkirakan harga akan terus bergerak ke satu arah yang sama.
4. Stop Loss Order
Stop Loss Order adalah order batas yang terhubung kepada suatu perdagangan terbuka yang bertujuan untuk mencegah kerugian lebih lanjut jika harganya tidak sesuai dengan yang Anda inginkan. Suatu Stop Loss Order tetap berpengaruh sampai posisinya dilikuidasi atau Anda membatalkan Stop Loss Order-nya. Jenis order ini dipasang setelah atau bersamaan dengan ketika kita membuka Buy ataupun Sell dengan tipe order apapun, dan akan terus berlaku hingga Stop Loss Order tersebut dicabut atau posisi trading kita tertutup.
5. Trailing Stop
Jenis order ini akan bergerak beriringan dengan fluktuasi harga. Dalam pengertian sederhananya, Trailing Stop digunakan untuk mengunci profit kita. Pada skenario Buy, Trailing Stop tidak dapat turun setelah berpindah naik. Sedangkan pada skenario Sell, Trailing Stop tidak dapat naik setelah berpindah turun. Dalam kata lain, Trailing Stop Order adalah variasi Stop Loss Order yang ditempatkan pada suatu posisi trading, tetapi dapat berpindah seiring dengan fluktuasi harga.
Jenis-jenis order yang tak umum pada trading forex:
1. Good ‘Till Cancelled (GTC)
Yakni order yang akan tetap aktif dan tetap terbuka, sampai Anda memutuskan untuk membatalkannya. Broker Anda tidak akan membatalkan order tersebut. Itu artinya, Anda bertanggung jawab sepenuhnya atas OP Anda dan Anda harus untuk mengingat jadwal transaksi yang Anda lakukan.
2. Good for the Day (GFD)
Perintah order GFD tetap aktif di pasar sampai akhir hari perdagangan tersebut. Karena pertukaran valuta asing merupakan pasar 24 jam, hal ini berarti 17 pm EST karena itulah pasar-pasar AS tutup, saat itu juga Anda disarankan untuk mengecek ulang kembali dengan broker Anda.
3. One-Cancels-the-Other (OCO)
Merupakan kombinasi dari dua order entry dan/atau stop-loss. Dua order dengan variabel harga dan durasi diletakkan di atas dan di bawah harga saat itu. Ketika salah satu ordernya dieksekusi broker, maka order yang lainnya akan dibatalkan sepihak.
4. One-Triggers-Other (OTO)
Order One-Triggers-Other (OTO) ini merupakan kebalikan dari One-Cancels-The-Other (OCO), karena order OTO akan berjalan hanya setelah order awal dijalankan. Namun OTO bermanfaat bagi para trader yang tak ingin terus duduk menatap layar monitor. Anda bisa memasang Buy Limit, Sell Limit, dan Stop Loss sekaligus untuk berjaga-jaga.
Itulah bahasan mengenai jenis-jenis order pada trading forex, baik itu order yang umum atau bahkan jenis order yang tak umum digunakan. Meski begitu, pemahaman mengenai semua jenis order pada forex wajib diperlukan oleh trader untuk mempermudah dalam mengontrol transaksi yang dilakukan.
Mungkin Anda akan merasa kesulitan untuk membedakan jenis-jenis order ini, namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa mudah. Bukankan dunia trading forex adalah soal terus belajar dan berlatih?
Salam sukses!
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024
Pingback: 2 Cara Mudah Menggunakan OCO Order dalam Trading Forex
Pingback: Pending Order: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Strateginya
Pingback: Auto Reject dalam Forex: Mengapa Terjadi dan Cara Mengatasi
Pingback: Strategi Trading dengan Tipe Order yang Sesuai
Pingback: Eksekusi Market VS Eksekusi Instan dalam Forex
Pingback: Order Flow Imbalance Forex: Definisi dan Cara Analisis Pasar
Pingback: Memahami Strategi Fill or Kill Pada Transaksi Trading Forex
Pingback: Front Running Forex: Praktik Manipulasi Order yang Merugikan
Pingback: Memahami Perbedaan Buy Stop dan Buy Limit dalam Forex