
Mengenal Zuck Bucks, Mata Uang Digital Metaverse
Zuck Bucks menjadi calon mata uang digital dunia Metaverse. Sebagaimana dikutip dari laporan Financial Times, bahwa Zuck Bucks disebut akan hadir dalam aplikasi yang dikontrol oleh perusahaan. Hal ini hampir mirip seperti mata uang Robux yang digunakan dalam game populer Roblox.
Untuk informasi, Roblox sejauh ini telah sukses dalam membangun bisnisnya dengan menjual Robux. Hal ini membuat Meta mau mencoba meniru langkah tersebut di platform-nya.
Mark Zuckerberg selaku bos Meta, menyatakan bahwa keuangan digital yang dikembangkan tersebut akan menjadi pendukung di dunia virtual Metaverse. Berbeda dengan kripto, Zuck Bucks diproyeksikan berbentuk token digital yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi secara daring, seperti di video game.
Selain itu ada juga pertanda Facebook akan merilis “token sosial” dan “token reputasi” sebagai hadiah kontribusi pengguna -misal- sebagi admin grup Facebook. Ada juga “token kreator” yang akan terikat dengan aplikasi Instagram yang digunakan bagi kreator dan influencer. Tidak hanya itu, Meta juga dikabarkan mencoba menjajaki layanan keuangan tradisional, seperti “pinjaman bisnis kecil dengan harga menarik”.
Juru Bicara Meta, Lauren Dickson mengatakan, “Kami terus mempertimbangkan inovasi produk baru untuk orang, bisnis, dan kreator. Sebagai perusahaan, kami fokus membangun Metaverse dan cakupannya seperti apa pembayaran dan layanan keuangan”.
Mata Uang Facebook Sebelum Zuck Bucks
Meta sendiri tak benar-benar menjauhkan diri dari produk Blockchain. Sebelumnya, Facebook sempat mengeluarkan mata uang crypto dengan nama Libra. Namun, mata uang digital tersebut berubah namanya menjadi Diem. Rebranding nama ini merupakan upaya dari asosiasi untuk mendapatkan persetujuan dari regulator, dengan menekankan independensi produk mereka.
Namun, Mark Zuckerberg, yang berambisi untuk membangun cryptocurrency harus berakhir dengan kegagalan. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tekanan yang meningkat dari regulator mengenai mata uang kripto.
Mengutip dari CNBC pada hari Sabtu (29/1/2022), Asosiasi Diem, yang mengawasi pengembangan mata uang digital Diem, sedang mempertimbangkan terkait penjualan asetnya, untuk mengembalikan modal kepada para investornya.
Keputusan ini diambil setelah Diem berdiskusi dengan pihak regulator di Amerika Serikat (AS), yang melarang kelanjutan proyek ini. Hal itu dikatakan oleh CEO Diem Stuart Levey dalam keterangan persnya. Sebelumnya memang diketahui kalau pihak regulator di AS, termasuk US Federal Reserve, memang tak setuju dengan peluncuran Diem ini.
- Volatilitas Bitcoin vs. Volatilitas Forex: Mana yang Lebih Berisiko? - Maret 28, 2025
- Mengapa Broker Forex Melarang Trader Menggunakan Full Margin? - Maret 27, 2025
- Memahami Konsep One Day One Entry Forex: Legal atau Ilegal? - Maret 26, 2025

Pingback: Mengenal Istilah Metaverse dan Cara Kerjanya