Panduan Cara Trading dengan Strategi Pivot Woodie
Pada dunia trading forex, Pivot Point sendiri adalah indikator teknikal yang digunakan trader forex sebagai pengukur tingkat harga untuk potensi pergerakan pasar di masa depan. Indikator Pivot digunakan untuk menentukan bias tren serta level support dan resistance, yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai target profit, stop loss, entry dan exit.
Dan strategi Pivot Point banyak sekali manfaatnya khususnya untuk trader jangka pendek yang mengincar pergerakan kecil. Teknik ini telah menjadi tujuan para trader selama beberapa dekade. Pivot Point sendiri terbagi dalam 3 kategori: Woodie, Camarilla dan Fibonacci. Nah, pada ulasan kali ini mari kita membahas teknik strategi Pivot Woodie tentang definisi, cara penghitungannya, cara kerjanya, juga kelebihan dan kekurangannya.
![Panduan Cara Trading dengan Strategi Pivot Woodie](https://tradinguang.com/wp-content/uploads/2021/07/Panduan-Cara-Trading-dengan-Strategi-Pivot-Woodie.jpg)
Panduan Cara Trading dengan Strategi Pivot Woodie
Penjelasan Pivot Woodie:
Titik Pivot Woodie terdiri dari beberapa level kunci, yang dihitung dari titik harga sebelumnya, untuk membingkai perdagangan dengan cara yang sederhana. Level utama termasuk pivot itu sendiri, dan beberapa level support dan resistance (biasanya masing-masing hingga tiga). Trader menggunakan level ini sebagai panduan untuk pergerakan harga di masa depan saat mengatur perdagangan.
Dalam strateginya, perdagangan berbasis Pivot Woodie umumnya lebih pendek, strategi intraday menggunakan kerangka waktu forex yang lebih kecil. Dengan demikian, trader dapat menggunakan Pivot Point harian untuk membingkai tindakan harga saat ini dan mengamati grafik kerangka waktu yang lebih kecil, seperti grafik 15 menit, untuk entri, keluar dan manajemen risiko.
Dengan kerangka waktu yang lebih pendek, Pivot Woodie sering membuat zona atau rentang di mana harga cenderung diperdagangkan lebih sering dari pada tidak. Trader yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan harga dalam kisaran akan mencari untuk membeli di bagian bawah rentang dan menjual di bagian atas rentang.
Cara Menghitung Pivot Woodie:
Pivot Woodie dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R3: H + 2* (PP – L)
R2 = PP + (H – L)
R1 = (2 x PP)-L
PP = (H + L + 2C)/4
S1 = (2 x PP)-H
S2 = PP – (R1 – S1)
Keterangan:
C: Closing Price
H: High
L: Low
Jika dilihat dengan seksama, rumus penghitungan Pivot Woodie ini terlihat mirip dengan Exponential Moving Average (EMA), yang memberikan bobot lebih untuk menghitung. Ini artinya bahwa sebenarnya hal ini adalah kontra dengan Simple Moving Average (SMA).
Pada intinya, Pivot Woodie memberikan pembobotan yang lebih besar pada titik harga terkini, dan membuat indikator menjadi lebih dinamis karena dapat memproses dan menampilkan informasi terkini dengan waktu yang lebih cepat.
Kelebihan Pivot Woodie:
1. Bermanfaat bagi trader jangka pendek
2. Membuktikan manajemen risiko
Kekurangan Pivot Woodie:
1. Tidak ideal bagi trader jangka panjang
2. Banyaknya formula dan garis pada grafik, disinyalir dapat menjadi hal yang mengintimidasi untuk trader pemula.
Itulah bahasan singkat mengenai Pivot Woodie pada trading forex. Dengan setelah Anda membaca tuntas artikel ini, diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan mengenai ilmu trading forex.
Salam sukses!
- Trader yang Baik, Manajemen Waktu Trading Juga Baik - Januari 7, 2025
- Psikologi Trading: 5 Cara Menjaga Emosi Tetap Stabil dalam Forex - Januari 7, 2025
- Apa Saja Perangkat Trading Favorit Trader Profesional? - Januari 5, 2025
![](https://tradinguang.com/wp-content/uploads/2020/02/tradinguang-4.png)