Strategi Pivot Point telah menjadi tujuan para trader selama beberapa dekade. Teknik ini menggunakan basis titik point sedemikian rupa sehingga harga akan sering bergerak relatif terhadap batas sebelumnya. Dan kecuali kekuatan dari luar menyebabkan harga melakukannya, harga harus berhenti mendekati titik ekstrem sebelumnya.
Pada prakteknya, strategi ini memiliki banyak sekali manfaatnya khususnya untuk trader jangka pendek yang mengincar pergerakan kecil. Dan trader dapat membuka posisi (trade) baik ketika harga memantul (bounce) atau menembus (break).
Indikator yang termasuk dalam analisa teknikal ini seringkali digunakan oleh para trader sebagai pengukur tingkat harga untuk potensi pergerakan pasar di masa depan. Pasalnya, indikator Pivot Point digunakan untuk menentukan bias tren serta level support dan resistance. Yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai target profit, stop loss, entry dan exit.
Baca Juga: 4 Tips Memaksimalkan Trading Forex Menggunakan Pivot Point
Artikel ini akan mencoba membahas lebih jauh terkait strategi Pivot Point, termasuk mengenai penjelasan, jenis, juga tentang rumus menghitungnya. Untuk itu, ulasan ini menjadi sangat penting untuk Anda baca. Karena dengan membaca hingga tuntas, maka pengetahuan Anda mengenai dunia seputar forex akan menjadi semakin bertambah. Berikut ulasan lengkapnya!
Pengertian Strategi Pivot Point
Pivot Point merupakan salah satu strategi terbaik dalam bermain trading forex yang sangat sering digunakan oleh para trading professional. Selain itu juga, teknik yang satu ini juga biasa digunakan oleh Bank Sentral. Tujuannya yaitu untuk menentukan seberapa jauh harga dari sebuah instrumen keuangan pada suatu pasar yang akan di intervensi. Jadi level intervensinya ketahuan dengan teknik yang satu ini.
Secara garis besar, Pivot Point merupakan sebuah indikator pada trading forex yang menunjukkan kelompok level harga. Dalam pelaksanaannya, indikator ini berguna untuk mengidentifikasi titik-titik pembalikan trend (tipping point) di suatu market. Jadi dengan menggunakan Pivot Point ini tipping point cukup mudah diidentifikasi dengan hasil yang akurat.
Bertrading menggunakan Pivot Point adalah teknik yang mestinya harus dikuasai oleh para trader, khususnya yang masih pemula. Hal ini dikarenakan para trader pemula biasanya akan mengalami problem yang sama ketika pertama kali terjun ke dunia yang satu ini. Apa itu? Terlalu cepat dalam mengambil profit dan juga terlalu lama dalam menahan loss.
Tentu saja hal ini tak jarang membuat sebagian trading pemula merasa kapok dalam menjalankan usaha yang satu ini. Oleh karena itu, salah satu hal yang bisa dilakukan oleh para trader pemula yaitu mengenal apa itu Pivot Point. Hal ini akan sangat membantu dalam menentukan level-level pergerakan sebuah harga dengan mudah sehingga dapat meminimalisir kerugian.
Baca Juga: Hal Penting Dari Analisa Teknikal Forex yang Wajib Anda Ketahui
Jenis-Jenis Strategi Pivot Point
Tahukah Anda bahwa Pivot Point tidak hanya bertipe standar? Tetapi teknik ini ternyata memiliki beberapa macam. Di antaranya adalah: Woodie, Camarilla dan Fibonacci. Mari kita bahas ketiga jenis Pivot Point tersebut!
Woodie Pivot Point
Dengan kerangka waktu yang lebih pendek, Pivot Woodie sering membuat zona atau rentang di mana harga cenderung diperdagangkan lebih sering dari pada tidak. Trader yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan harga dalam kisaran akan mencari untuk membeli di bagian bawah rentang dan menjual di bagian atas rentang.
Camarilla Pivot Point
Merupakan salah satu turunan strategi Pivot Point. Strategi ini mirip dengan Pivot Point itu sendiri, namun Camarila menawarkan sesuatu yang lebih komplit untuk dipergunakan sebagai sebuah strategi. Teknik ini ditemukan oleh Nick Scott pada tahun 1989, konsep utama dari strategi ini didasarkan pada gagasan bahwa harga memiliki kecenderungan untuk kembali ke level penutupan pada periode sebelumnya. Karena itu, rekomendasi tradingnya adalah dengan melakukan aksi buy di S3 atau sell saat harga mencapai R3.
Fibonacci Pivot Point
Untuk menghitung semua level support dan resistance pada jenis Pivot Point ini, perlu ditentukan dulu Pivot Point tengah melalui cara perhitungan seperti di metode standar. Teori deret angka Fibonacci sangat umum digunakan dalam pasar forex, Pivot Point pun menggunakannya. Menurut metode ini, level dari resistance dan support ditentukan dengan mengalikan Range (R) dengan angka Fibonacci yang sesuai.
Baca Juga: Memahami Bertrading Forex dengan Strategi Pivot Point Camarila
Cara Menghitung Pivot Point
Untuk catatan penting, titik Pivot Point yang berkaitan dengan titik supoort dan resistance di hitung dengan menggunakan harga open, high, low dan close. Forex adalah market 24 jam, sebagian besar para trader menggunakan waktu penutupan di sesi New York pada hari sebelumnya. Perhitungan titik pivot adalah sebagai berikut.
Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3
Untuk perhitungan level Support dan Resistance:
Support 1:
(S1) = (2*PP) – High
Resistance 1:
(R1) = (2*PP) – Low
Support 2:
(S2) = PP – (high – Low)
Resistance 2:
(R2) = PP + High – Low)
Pada umumnya banyak trader menggunakan level Pivot Point (standar) terutama untuk mengetahui sentimen pasar, baru kemudian level resistance dan support-nya. Biasanya Pivot Point dikombinasikan dengan indikator teknikal lainnya sebagai konfirmator seperti indikator oscillator (MACD, Stochastic, RSI) atau indikator trend (Moving Averages dan ADX).
Baca Juga: Panduan Cara Trading dengan Strategi Pivot Woodie
Kesimpulan
Itulah ulasan lengkap mengenai strategi forex Pivot Point yang perlu Anda pahami. Seperti yang telah dibahas di atas, strategi ini memiliki sifat yang objektif. Sehingga membuat strategi ini lebih banyak dipilih oleh para trader untuk dijadikan acuan menentukan level support dan resistance.
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024
Pingback: Strategi Trading Central Pivot Range untuk Trader Pemula