Dalam kabar yang terbaru, perusahaan kripto Genesis Global Capital berencana untuk mengajukan kebangkrutan secepatnya pada pekan ini. Diketahui bahwa pengajuan ini telah diperkirakan selama berpekan-pekan lalu setelah perusahaan membekukan penepusan pelanggan pada 16 November lalu. Hal ini terjadi sedikit banyak dipengaruhi oleh kejatuhan bursa FTX.
Menurut laporan Bloomberg, Genesis sebagai induk dari Digital Currency Group dan kreditor telah bertukar beberapa proposal tetapi sejauh ini gagal mencapai kesepakatan. Laporan Reuters menambahkan bahwa Kirkland & Ellis dan Proskauer Rose juga telah menjadi penasihat kelompok kreditur ini.
Sementara itu, Genesis tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters atas laporan kebangkrutan itu. Dan Genesis juga terkunci dalam perselisihan dengan Gemini, yang didirikan oleh pionir kripto kembar identik Cameron dan Tyler Winklevoss.
Gemini menawarkan produk pinjaman kripto yang disebut Earn dalam kemitraan dengan Genesis, dan sekarang mengatakan Genesis berutang 900 juta dolar AS (Rp13,6 triliun) sehubungan dengan produk itu. Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS pekan lalu mengatakan telah menuduh Genesis dan Gemini menjual sekuritas secara ilegal kepada ratusan ribu investor melalui program pinjaman kripto mereka.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Akan Punah!
Perusahaan Kripto Genesis Sempat Lakukan PHK 30%
Seperti yang diketahui, sebelumnya Genesis juga sempat lakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebesar 30 persen pada jumlah karyawannya. Genesis diketahui tengah menghadapi tekanan kuat dari kreditur serta ancaman kebangkrutan. Melansir dari CNBC, hari Sabtu (7/1/2023), tahun lalu Genesis sudah memangkas 20% karyawannya dan mengganti CEO.
Pengurangan terbaru terjadi sehari setelah CEO interim Derar Islim mengatakan kepada klien. bahwa Genesis membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan krisis keuangannya. Genesis melibatkan para profesional kebangkrutan tak lama setelah runtuhnya crypto exchange FTX dan saudaranya hedge fund Alameda Research.
The Wall Street Journal melaporkan bahwa Genesis telah mencari pinjaman darurat sebesar US$ 1 miliar tak lama setelah ledakan Alameda, yang merupakan klien utama Genesis. Diketahui, Genesis membekukan penebusan untuk semua klien setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 11 November. Dan Silbert mendapat kecaman akibat pembekuan penebusan.
Cameron Winklevoss, klien Genesis dan CEO perusahaan kripto Gemini menuduh Silbert terlibat dalam taktik mengulur-ulur waktu. Ia menuntut solusi untuk krisis likuiditas di Genesis. Dia mengatakan DCG berutang US$ 1,675 miliar kepada pelanggan Gemini dan kreditor Genesis lainnya. Silbert menanggapi di Twitter dengan mengatakan bahwa DCG tidak pernah meminjam US$ 1,675 miliar dari Genesis.
Baca Juga: Tingginya Jumlah Investor Kripto di Indonesia Hanya FOMO?
Daftar Perusahaan Kriptp yang Bangkrut
Dalam sebuah catatan di sepanjang tahun 2022, setidaknya sudah terdapat lima perusahaan kripto yang mengalami kebangkrutan. Dimana diketahui, bahwa bisnis kripto dianggap tidak memiliki kestabilan yang pasti. Selain itu, market crypto juga rentan terhadap sentimen makro ekonomi dan fase crypto winter.
Oleh sebab itu, dengan sentimen-sentimen yang terjadi membuat banyak perusahaan kripto menyerah pada volatilitas pasar. Dan berikut adalah 5 daftar perusahaan kripto yang bangkrut di sepanjang 2022 ini!
1. Voyager Digital
Yang pertama menyerah pada volatilitas pasar adalah platform kripto Amerika Serikat (AS) yakni Voyager Digital. Bahkan pada hari Rabu (6/7/2022) lalu, pihak Voyager mengumumkan terkait pengajuan kebangkrutan. Dengan demikian, Voyager menjadi tambahan korban dari penurunan harga yang terus mengguncang di sektor cryptocurrency.
2. Celcius
Di bulan Juli 2022 lalu, perusahaan kripto Celsius mengajukan bangkrut dengan menggunakan UU Kepailitan AS Bab 11. Artinya, perusahaan ingin meminta perlindungan untuk tetap beroperasi meski berstatus pailit. Celsius sendiri merupakan salah satu pemain terbesar di ruang pinjaman kripto. Dan Celsius bahkan diketahui telah memiliki lebih dari US$ 8 miliar atau sekitar Rp 117,5 triliun yang dipinjamkan kepada klien dan hampir US$ 12 miliar aset yang dikelola pada Mei.
3. Three Arrows Capital
Kebangkrutan Three Arrows Capital (3AC) menjadi kabar buruk untuk pasar kripto. Setelah sebelumnya Celcius Network mengalami masalah serupa dan kasus anjloknya nilai Terra LUNA. Dalam sebuah informasi yang disampaikan Ethereum World News, dilaporkan bahwa 3AC telah menyatakan kebangkrutannya untuk menghindari likuidasi terhadap aset-asetnya oleh pengadilan kepulauan Virgin, Inggris.
4. FTX
Kebangrutan platform kripto yang fenomenal adalah mengenai FTX. Bursa kripto FTX sendiri mengajukan perlindungan kebangkrutan kepada otoritas Amerika Serikat (AS) pada Jumat (11/11/2022). Runtuhnya bursa kripto FTX yang disebut mendadak ini cukup mengejutkan. Dimana FTX sebelumnya mampu mengumpulkan 400 juta dolar AS dari investor pada bulan Januari.
5. BlockFi
Imbas dari FTX yang mengalami kebangkrutan, bursa kripto BlockFi juga mengalami nasib yang sama. Diberitakan bahwa, BlockFi mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 pada hari Senin (28/11/2022). Pengajukan ini sendiri ditujukan kepada Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat untuk Distrik New Jersey. Mengutip dari The New York Times, dilaporkan bahwa BlockFi telah menghentikan sebagian besar aktivitas di platform-nya, dengan alasan paparan signifikan terhadap FTX.
Baca Juga: 3 Bos Kripto yang Kini Berharta Nol!
- Trader yang Baik, Manajemen Waktu Trading Juga Baik - Januari 7, 2025
- Psikologi Trading: 5 Cara Menjaga Emosi Tetap Stabil dalam Forex - Januari 7, 2025
- Apa Saja Perangkat Trading Favorit Trader Profesional? - Januari 5, 2025