Pola Inside Bar merupakan salah satu pola yang sering ditemukan dalam strategi Price Action. Bertrading dengan Inside Bar merupakan strategi bertrading dengan pola candle yang meski terlihat sederhana, namun keakuratannya sudah teruji. Pola Inside Bar ini sendiri akan dapat membantu trader mendapatkan high probability entry dengan stop loss yang rendah.
Pada prakteknya, pola Inside Bar menyediakan peluang tinggi juga rasio risiko profit yang ideal. Dan hanya butuh stop-loss kecil dibanding dengan strategi atau pendekatan lain. Bahkan dapat dikatakan, bahwa Inside Bar adalah sebagai strategi terbaik.
Meski Inside Bar dianggap sebagai pola paling mudah dibaca dan diterapkan dalam trading. Ternyata masih ada beberapa trader yang melakukan kesalahan atau keliru dalam memahami pola Inside Bar. Lantas, apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Untuk lebih jelasnya, silahkan menyimak dalam penjelasan berikut!
Memahami Pola Inside Bar
Dalam artikel yang pernah kami tulis dengan judul Bertrading dengan Strategi Inside Bar. Dijelaskan bahwa pola ini merujuk pada formasi 2 buah atau lebih bar atau candlestick di mana candle kedua/selanjutnya termasuk body candle dan ekornya berada di dalam range candle pertama. Candlestick pertama terbentuk pada saat terjadi pergerakan harga kencang ke salah satu arah.
Sedangkan candle kedua tercetak dengan pergerakan sebatas range High dan Low candle sebelumnya. Dari pengamatan itu, biasanya pola candlestick Inside Bar sering ditemukan pada akhir sebuah tren. Karena alasan itu juga, trading Inside Bar sering digunakan sebagai sinyal reversal atau pembalikan arah.
Strategi Inside Bar akan menghasilkan sinyal keberlanjutan atau pembalikan akan segera terjadi. Inside Bar akan mengidentifikasi waktu terjadinya konsolidasi. Sebagai tambahan, Inside Bar umumnya terjadi saat market mengalami konsolidasi sendiri mengikuti arah perubahan besar yang terjadi.
Mengenai cara penggunaanya, Inside Bar juga dianggap mudah dan flesksibel. Karena strategi ini dapat dikombinasikan dengan beragam indikator pendukung yang lain. Artinya, strategi ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa batas jam terbang, baik itu trader pemula ataupun trader veteran sekalipun.
Kesalahan Umum Pengguna Pola Inside Bar:
Tidak Menggunakan Pola Inside Bar Pada Chart Daily/Harian
Penting untuk dipahami, bahwa jika Anda bertrading dengan strategi Price Action. Maka sinyal-sinyal yang dihasilkan pada timeframe rendah biasanya banyak mengandung noise. Hal ini dapat mengakibatkan, sinyal yang ditunjuk oleh Inside Bar boleh jadi menipu. Singkatnya, tampilan sinyal akan terlihat valid, tapi ternyata gagal menghasilkan profit (Failed Signals). Selain itu, bertrading dengan Inside Bar pada timeframe lebih kecil juga dapat memicu overtrading.
Dengan demikian, pola Inside Bar akan sangat tepat jika digunakan dalam chart Daily/harian. Selain dapat menunjukkan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi market untuk menghindari overtrading. Anda juga bisa membaca pergerakan tren secara lebih luas. Dapat dikatakan, pola Inside Bar bisa membantu Anda dalam setiap pengambilan keputusan entry. Karena pola ini dapat membantu Anda untuk mengetahui apakah tren masih berlanjut atau justru berbalik arah.
Tidak Memanfaatkan Pola Inside Bar Untuk Trend Following
Dalam prakteknya, bertrading dengan mengikuti arah pergerakan trend (Trend Following) dianggap lebih mudah dalam menggapai profit. Jika Anda bertrading dengan Inside Bar, ada baiknya juga digunakan untuk strategi Trend Following. Meskipun pola ini cenderung menandai terjadinya Reversal, tetapi kemunculannya dalam penerusan trend akan sangat bermanfaat.
Kemunculan pola Inside Bar pada serangkaian reli tren panjang, dapat menjadi penanda terjadinya penerusan tren (continuation). Pola ini juga dapat digunakan sebagai penanda terjadinya kondisi Breakout. Selain itu, dapat juga memberikan peluang Risk Reward Ratio yang lebih besar. Tentunya keuntungan-keuntungan tersebut dapat Anda peroleh jika menggunakan pola Inside Bar untuk bertrading dengan mengikuti arah tren.
Memasang Stop Loss Terlalu Dekat dengan Mother Bar
Seperti yang diketahui, fungsi stop loss pada forex adalah untuk membatasi toleransi kerugian yang dapat diterima oleh trader. Dapat dikatakan, fitur ini sangat berguna agar kerugian yang dialami tidak semakin besar. Meski memiliki fungsi penting, ada juga beberapa trader yang memilih untuk tidak menggunakan fitur stop loss karena alasan ingin mengikuti Money Management yang telah ditentukan.
Membahas hubungan antara stop loss dan pola Inside Bar, kerap kali ada trader yang justru memasangnya terlalu dekat dengan candle induk. Pada prakteknya, ketika membuka posisi entry, trader juga juga menggunakan Mother Bar sebagai acuan. Artinya, tidak disarankan memasang level stop loss terlalu dekat dengan titik entry. Hal ini karena potensi dari pasar dengan segera juga semakin besar.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, meski Inside Bar dianggap sebagai pola paling mudah dibaca dan diterapkan dalam trading. Namun seringkali beberapa trader tanpa sadar telah melakukan kesalahan atau keliru dalam memahami pola Inside Bar. Sehingga hal ini akan berakibat pada profit yang diincar. Kami berharap pembahasan di atas dapat bermanfaat bagi Anda agar mengenali pola ini lebih dalam lagi.
Salam sukses!
- Cara Membaca Pola Impulsif dan Korektif dalam Pola Elliott Wave Forex - Desember 4, 2024
- Inilah 5 Cara Mendapatkan Rebate Forex Secara Maksimal! - Desember 3, 2024
- Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda? - November 22, 2024
Pingback: Memanfaatkan Daily Inside Bar Pada Trading Forex