Forex

Memahami Pola Reversal Forex dan Tipe-Tipenya

Memahami Pola Reversal Forex dan Tipe-Tipenya

Memahami Pola Reversal Forex dan Tipe-Tipenya

Dalam dunia perdagangan forex, pola reversal menjadi hal yang penting untuk dipahami oleh para trader. Pola reversal forex sendiri merupakan pola yang mengindikasikan adanya perubahan arah tren harga, dari naik ke turun, atau dari turun ke naik. Mengetahui pola reversal forex menjadi sangat penting dalam analisis teknikal dan membantu trader untuk mengambil keputusan trading yang lebih tepat. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan reversal, pola reversal, dan tipe-tipe reversal? Untuk dapat memahaminya secara lebih baik, berikut penjelasan lengkapnya!

Pengertian Reversal Forex

Ketika Anda menggeluti dunia trading forex, tentu Anda pernah mendengar istilah reversal. Untuk diketahui, dalam forex istilah reversal diartikan sebagai bentuk perubahan harga yang bersifat permanen. Dalam penjelasannya, istilah reversal diterangkan sebagai perubahan atau pembalikan tren harga karena sudah tidak dapat melanjutkan tren yang sedang terjadi. Momen reversal berlangsung dalam jangka panjang, bisa berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan. Dengan kata lain, reversal adalah perubahan tren bearish menjadi bullish atau perubahan tren bullish menjadi bearish yang berlangsung lama.

Suatu tren dapat dikatakan reversal apabila harga menembus ke arah support atau resistance dan tren memiliki bentuk yang sama antara time frame daily atau yang lebih tinggi. Biasanya sebelum terjadi perubahan atau pembalikan ini diawali dengan kondisi pasar yang sideways/konsolidasi.

Baca Juga: Apa Perbedaan Reversal dan Retracement Pada Forex?

Pola Reversal Forex

Diketahui, bahwa pola reversal forex terbagi menjadi tiga tipe utama, yaitu pola reversal bullish, pola reversal bearish, dan pola reversal sideways. Ketiga jenis pola reversal ini menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah tren harga pada pasar forex.

1. Pola Reversal Bullish

Pola reversal bullish terjadi ketika tren harga sedang turun kemudian terjadi pergerakan harga yang naik tajam. Hal ini menandakan adanya kemungkinan pembalikan tren dari penurunan menjadi kenaikan.

2. Pola Reversal Bearish

Pola reversal bearish terjadi ketika tren harga sedang naik kemudian terjadi pergerakan harga yang turun tajam. Hal ini menandakan adanya kemungkinan pembalikan tren dari kenaikan menjadi penurunan.

3. Pola Reversal Sideways

Pola reversal sideways terjadi ketika tren harga sedang bergerak dengan pola yang datar atau sideways, kemudian terjadi pergerakan harga yang tajam ke arah yang berlawanan. Hal ini menandakan adanya kemungkinan pembalikan tren harga.

Untuk dapat memahami dan mengenali pola reversal forex dengan baik, trader perlu mempelajari dan memahami berbagai jenis pola yang ada serta melakukan analisis teknikal yang cermat. Dengan memahami pola reversal forex di dalamnya, trader dapat mengambil keputusan trading yang lebih tepat dan mengoptimalkan keuntungan mereka dalam perdagangan forex.

Tipe-Tipe Pola Reversal Forex

Penting untuk Anda pahami, bahwa tipe-tipe pola reversal forex yang paling umum meliputi double top/bottom, head and shoulders, dan falling/rising wedge. Pola-pola ini dapat dikenali dengan melihat formasi candlestick atau pola grafik pada chart harga.

Double Top/Bottom

Pola ini terdiri dari dua puncak (double top) atau dua lembah (double bottom) yang hampir sejajar. Dalam pola double top, harga mencapai level tertinggi dua kali, sedangkan dalam pola double bottom, harga mencapai level terendah dua kali.

Pola double top menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan, sementara pola double bottom menunjukkan adanya tekanan beli yang signifikan. Trader dapat mengambil posisi sell ketika harga menembus neckline pada pola double top, atau posisi buy ketika harga menembus neckline pada pola double bottom. Stop loss dapat ditempatkan di atas level high dari puncak pertama pada pola double top, atau di bawah level low dari lembah pertama pada pola double bottom.

Baca Juga: 2 Cara Untuk Menentukan Titik Reversal pada Forex

Head and Shoulders

Adalah salah satu pola reversal yang paling terkenal dan sering digunakan dalam trading forex. Head and Shoulders terdiri dari tiga puncak, dimana puncak pertama dan ketiga (shoulder) memiliki level yang hampir sama, sedangkan puncak kedua (head) lebih tinggi. Dan pola ini menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan, dan trader dapat mengambil posisi sell ketika harga menembus neckline (garis yang menghubungkan titik-titik terendah antara shoulder). Stop loss dapat ditempatkan di atas level high dari puncak kedua (head).

Falling/Rising Wedge

Merupakan pola yang terdiri dari dua garis tren dan saling berlawanan, dan biasanya terjadi setelah sebuah trend yang kuat. Dalam pola falling wedge, garis bawah memiliki kemiringan yang lebih tinggi daripada garis atas, sedangkan dalam pola rising wedge, garis atas memiliki kemiringan yang lebih tinggi daripada garis bawah.

Pola falling wedge menunjukkan adanya tekanan beli yang meningkat, sementara pola rising wedge menunjukkan adanya tekanan jual yang meningkat. Trader dapat mengambil posisi buy ketika harga menembus garis atas pada pola falling wedge, atau posisi sell ketika harga menembus garis bawah pada pola rising wedge. Stop loss dapat ditempatkan di bawah level low pada pola falling wedge, atau di atas level high pada pola rising wedge.

Tipe Tambahan Dalam Pola Reversal

Selain tiga pola reversal yang telah dibahas di atas, terdapat pula beberapa tipe-tipe pola reversal lainnya yang dapat ditemukan dalam trading forex. Beberapa tipe-tipe tersebut antara lain:

Bullish/Bearish Engulfing Pattern

Bullish engulfing pattern terjadi ketika sebuah candlestick yang berukuran kecil diikuti oleh candlestick yang lebih besar yang sepenuhnya menelan candlestick kecil tersebut. Pola ini menunjukkan adanya potensi reversal dari downtrend ke uptrend. Sebaliknya, bearish engulfing pattern terjadi ketika sebuah candlestick yang berukuran kecil diikuti oleh candlestick yang lebih besar yang sepenuhnya menelan candlestick kecil tersebut. Pola ini menunjukkan adanya potensi reversal dari uptrend ke downtrend.

Hammer/Hanging Man

Hammer dan hanging man adalah dua pola reversal yang mirip, tetapi dengan arah yang berlawanan. Hammer terjadi pada saat downtrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke uptrend. Pola ini terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan berada di dekat level terendah, sementara shadow (garis bayangan) yang panjang di atas body candlestick menunjukkan adanya tekanan beli. Hanging man terjadi pada saat uptrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke downtrend. Pola ini terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan berada di dekat level tertinggi, sementara shadow yang panjang di bawah body candlestick menunjukkan adanya tekanan jual.

Piercing Line/Dark Cloud

Piercing line terjadi pada saat downtrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke uptrend. Pola ini terbentuk ketika candlestick pertama adalah candlestick bearish yang panjang. Kemudian diikuti oleh candlestick bullish yang membuka di bawah level close candlestick bearish sebelumnya, tetapi ditutup di atas level mid-point candlestick bearish tersebut. Sebaliknya, dark cloud cover terjadi pada saat uptrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke downtrend. Pola ini terbentuk ketika candlestick pertama adalah candlestick bullish yang panjang. Kemudian diikuti oleh candlestick bearish yang membuka di atas level close candlestick bullish sebelumnya, tetapi ditutup di bawah level mid-point candlestick bullish tersebut.

Baca Juga: Strategi Trading Forex Reversal Yang Populer

Morning Star/Evening Star

Morning star terjadi pada saat downtrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke uptrend. Pola ini terdiri dari tiga candlestick, dengan candlestick pertama adalah candlestick bearish panjang. Kemudian diikuti oleh candlestick kecil yang bisa bullish atau bearish, dan diikuti oleh candlestick bullish panjang yang menunjukkan adanya tekanan beli yang signifikan. Sebaliknya, evening star terjadi pada saat uptrend dan menunjukkan adanya potensi reversal ke downtrend. Pola ini terdiri dari tiga candlestick, dengan candlestick pertama adalah candlestick bullish panjang. Kemudian diikuti oleh candlestick kecil yang bisa bullish atau bearish, dan diikuti oleh candlestick bearish panjang yang menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan.

Bullish/Bearish Divergence

Divergence adalah salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengidentifikasi pola reversal. Bullish divergence terjadi ketika indikator momentum menunjukkan adanya higher low (titik terendah yang lebih tinggi) sementara harga masih berada di lower low (titik terendah yang lebih rendah). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga terus turun, tekanan jual mulai melemah dan kemungkinan besar akan segera berbalik arah. Sebaliknya, bearish divergence terjadi ketika indikator momentum menunjukkan adanya lower high (titik tertinggi yang lebih rendah) sementara harga masih berada di higher high (titik tertinggi yang lebih tinggi). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga terus naik, tekanan beli mulai melemah dan kemungkinan besar akan segera berbalik arah.

Tipe-tipe pola reversal yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi acuan bagi trader forex dalam mengambil keputusan trading. Namun, penting untuk diingat bahwa pola reversal tidak selalu akurat dan dapat mengalami kegagalan. Oleh karena itu, trader juga perlu menggabungkan analisis teknikal dengan analisis fundamental dan manajemen risiko yang baik.

Selain itu, trader juga perlu menguasai keterampilan trading yang baik dan selalu disiplin dalam menerapkan strategi trading yang telah ditentukan. Penggunaan stop loss dan take profit yang tepat juga dapat membantu trader untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.

Kesimpulan

Pola reversal forex merupakan pola yang dapat menjadi acuan bagi trader dalam mengidentifikasi adanya potensi reversal dari trend yang sedang terjadi. Ada beberapa tipe-tipe pola reversal yang dapat diidentifikasi, antara lain bullish/bearish engulfing pattern, hammer/hanging man. Dan piercing line/dark cloud cover, morning star/evening star, serta bullish/bearish divergence.

Namun, penting untuk diingat bahwa pola reversal tidak selalu akurat dan dapat mengalami kegagalan. Oleh karena itu, trader perlu menggabungkan analisis teknikal dengan analisis fundamental dan manajemen risiko yang baik. Dan juga menguasai keterampilan trading yang baik dan disiplin dalam menerapkan strategi trading yang telah ditentukan.

Baca Juga: 4 Indikator Forex Reversal Trend Terbaik untuk MetaTrader4

Lita Alisyahbana
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Pola Wolfe Waves Forex: Panduan Prediksi Trading Akurat

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

hadiah trading octafx
To Top