Media asal Amerika Serikat (AS), Politico pada hari Senin (1/6/2020) kemarin menulis “Indonesia berpotensi terhindar dari resesi, namun respons Indonesia terhadap virus corona pada 17 ribu pulaunya telah kacau”.
Politico juga menyoroti soal penyebaran virus corona yang masif di DKI Jakarta. Apalagi di tengah penyebaran itu, pemerintah hanya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat secara ringan. Soal kebijakan itu, Politico mengatakan bahwa bisa berpotensi meningkatkan penyebaran virus. Media itu juga mengutip Reuters, yang menyebut bahwa jika sistem pendataan kematian Indonesia akibat virus corona adalah rendah.
Untuk diketahui, resesi ekonomi merupakan kondisi dimana Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut. Politico meramal bahwa Indonesia akan selamat dari resesi ekonomi akibat virus corona. Dalam risetnya, media asal AS itu memberikan ranking kepada 30 negara terkait dampak pandemi wabah penyakit yang bergejala mirip flu itu kepada ekonomi.
Mengutip dari laman Politico, mereka memetakan kinerja 30 negara terkemuka di dunia dengan mengelompokkannya berdasarkan hasil kinerja di sektor kesehatan dan sektor ekonomi. Mereka juga membatasi pembatasan perdagangan, pembatasan interaksi sosial ringan, sedang, atau berat dari setiap negara. Hasilnya adalah, Indonesia masuk dalam kategori negara-negara dengan pembatasan ringan. Itu artinya, kategori ini memungkinkan sebagian besar bisnis, kantor, dan sekolah tetap buka, namun dengan kapasitas yang berkurang.

RI Diramal Selamat dari Resesi Ekonomi Oleh Media AS
Untuk acara besar memang telah dibatasi serta penerapan syarat tambahan untuk bisnis yang tetap beroperasi. Meskipun demikian, riset Politico juga mengamati langkah Indonesia dalam menangani penyebaran virus Covid-19. Mereka menilai penanganan wabah penyakit ini oleh Indonesia adalah kacau.
Menanggapi tentang riset tersebut, pengamat ekonomi membenarkan bahwa jika Indonesia memiliki potensi selamat dari jurang resesi ekonomi akibat virus corona. Potensi ini mereka ungkap dengan mempertimbangkan realisasi dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2020 yang masih positif 2,97 persen. Fitra Faisal Hastiadi -Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia- mengatakan, meskipun pertumbuhan tersebut anjlok dalam yang berhasil dicapai pada kuartal-kuartal sebelumnya, namun itu masih prestasi. Pasalnya, ekonomi Indonesia pada tiga bulan pertama menjadi salah satu yang terbaik dibandingkan sejumlah negara lainnya.
Komentar lain datang dari Pieter Abdullah -Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia- yang mengatakan, Indonesia berpeluang terlepas dari resesi ekonomi dengan catatan penanganan Covid-19 berjalan dengan maksimal. Pieter menjelaskan, “Kemungkinan bisa diwujudkan apabila tidak ada second wave wabah setelah diberlakukannya pelonggaran ekonomi atau new normal”.
Fitra juga menambahkan, meski potensi Indonesia bisa benar-benar lepas dari resesi apabila penularan virus corona bisa diatasi. Ini merupakan syarat mutlak yang harus dicapai agar Indonesia bebas dari jeratan resesi. Menurut Fitra, jika kurva positif Covid-19 tidak kunjung berkurang, maka tekanan yang terjadi pada ekonomi juga semakin berlangsung lama.
