Sebagai informasi, Forbes merilis daftar mengenai 400 orang terkaya di Amerika. Dari ratusan nama yang masuk daftar tersebut, muncul nama dari CEO FTX, yakni Sam Bankman-Fried. Nama Sam berada pada posisi 32 sekaligus menjadi orang termuda dari daftar tersebut.
Dalam rilisan yang dikeluarkan oleh Forbes tersebut, Sam ditaksir memiliki total harta senilai US$ 22,5 miliar atau sekitar Rp 320 triliun (asumsi kurs Rp 14.212 per dolar AS). Untuk diketahui, pundi-pundi kekayaan yang dikumpulkan oleh Sam yang belum berusia 30 tahun itu didapatkan dari kripto. Padahal, Sam sendiri awalnya tak pernah benar-benar percaya pada aset digital tersebut. Dan yang menjadikannya unik adalah, di empat tahun yang lalu, Sam bahkan tidak memiliki satu Bitcoin pun.
Pergerakan pasar kripto yang liar dan kenaikan harga yang menakjubkan sejak masa awal pandemi Covid-19, membuat sejumlah orang diuntungkan dari obsesi mereka terhadap mata uang kripto dibandingkan rekan mereka yang lain. Sekitar setengah dari kekayaan yang dimiliki Sam terikat dalam token FTT FTX, yang membangun pengguna melakukan perdagangan dan mendapatkan diskon di bursa. FTX melayani pedagang derivatif kaya yang ingin membeli aset seperti opsi Bitcoin dan memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan token yang dipatok ke saham tradisional.
Perusahaan berhasil mengumpulkan US$ 900 juta atau sekitar Rp 2,8 triliun dari Coinbase Ventures dan SoftBank pada Juli dengan nilai sekitar US$ 18 miliar atau sekitar Rp 256,6 triliun. FTX menangani sekitar 10 persen dari nilai nominal US$ 3,4 triliun (sekitar Rp 48.000 triliun) perdagangan derivatif (kebanyakan berjangka dan opsi) yang diperdagangkan oleh investor kripto setiap bulan.
Perusahaan rata-rata mengambil untung sekitar 0,02 persen dari masing-masing perdagangan–meraup pendapatan sekitar US$ 750 juta (sekitar Rp 10,6 triliun) dan laba US$ 350 juta (sekitar Rp 4,9 triliun–selama 12 bulan terakhir.
Sebelum terjun ke dunia kripto, Sam kuliah dan meraih sarjana fisika di MIT, tapi semuanya dijalani dengan setengah-setengah. Setelah lulus, ia mengambil pekerjaan keuangan dengan gaji tinggi yakni memperdagangkan ETF untuk perusahaan quant Jane Street Capital, dan menyalurkan sebagian dari gaji enam digitnya untuk tujuan filantropi.
Pada tahun 2019, Sam mengambil sebagian keuntungan dari Alameda dan US$ 8 juta yang dikumpulkan dari beberapa perusahaan VC yang lebih kecil dan meluncurkan FTX. Dengan cepat, Bankman-Fried menjual sepotong ke Binance, pertukaran crypto terbesar di dunia berdasarkan volume, sekitar US$ 70 juta.
Dalam dua tahun melayani pedagang yang lebih canggih, FTX kemudian menjadi besar. Volume perdagangan derivatif harian rata-ratanya mencapai US$ 11,5 miliar atau Rp 163 triliun dan menjadikannya pertukaran derivatif terbesar keempat.
- Memanfaatkan Harga Emas sebagai Alat Analisis dalam Trading Forex - November 11, 2024
- 4 Perangkat Trading Forex yang Sangat Membantu Mobilitas Trader! - Oktober 17, 2024
- Pips Gold Forex: Definisi dan Cara Menghitungnya - Oktober 16, 2024