Produk Domestik Bruto (PDB) negara Skotlandia tercatat alami kontraksi di kuartal II 2020. Hal ni menunjukkan bahwa Skotlandia kini jatuh ke jurang resesi.
Jika melihat dari data yang dirilis, ekonomi Skotlandia berkontraksi 19,6 persen. Meski lebih baik sedikit dari proyeksi penurunan 19,7 persen, angka tersebut menyusul pencapaian buruk pada tiga bulan pertama 2020, di mana PDB tercatat minus 2,5 persen.
Skotlandia bukan negara Eropa pertama yang melaporkan alami resesi. Seperti yang diketahui sebelumnya, pada pekan lalu ekonomi Inggris dilaporkan mengalami kemerosotan terbesar dalam sejarah pada kuartal April hingga Juni, menyusut 20,4 persen dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini.
Menurut rilis resmi dari yang diberitakan oleh BBC, “Data ekonomi terbaru dari pemerintah Skotlandia memberikan angka bulanan sementara yang menunjukkan beberapa perbaikan pada bulan Juni, dengan peningkatan 5,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya”.
Buruknya angka pertumbuhan di kuartal April dan Juni ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan lockdown yang diterapkan oleh Skotlandia untuk menekan penyebaran Covid-19 sejak akhir bulan Maret.
Kebijakan lockdown yang dilakukan mengakibatkan penurunan kinerja ekonomi dalam tiga bulan pertama atau kuartal I sebesar 2,5 persen. Angka PDB untuk April hingga Juni turun 19,7 persen.

Skotlandia Resmi Umumkan Alami Resesi!
Data ekonomi terbaru pemerintah Skotlandia memberikan angka bulanan sementara yang menunjukkan beberapa perbaikan pada bulan Juni, dengan peningkatan 5,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, PDB tetap 17,6 persen di bawah level bulan Februari.
Nicola Sturgeon -Menteri Pertama Skotlandia- mengatakan meskipun kebijakan lockdown sudah dicabut pada bulan Juni, nyatanya banyak sektor ekonomi, terutama ritel dan perhotelan tetap tutup.
Sturgeon menambahkan bahwa mereka menggarisbawahi kasus untuk melanjutkan tindakan pemerintah Skotlandia dan Inggris guna mendukung pekerjaan dan membangun kembali ekonomi.
Kepala eksekutif Kamar Dagang Skotlandia, Liz Cameron mengatakan bahwa negara itu sekarang berada dalam “resesi yang dalam”. Selain itu, “jatuhnya PDB Skotlandia pada kuartal kedua membuat alarm berbunyi bahkan jika penurunan diperkirakan”.
Sementara itu, Alister Jack -Sekretaris Skotlandia dari Pemerintah Inggris- mengatakan bahwa angka-angka itu mengkonfirmasi dampak signifikan virus corona pada ekonomi Skotlandia.
Alister Jack menuturkan, “Pemerintah Inggris akan terus melakukan segala kemungkinan, bekerja dengan pemerintah Skotlandia, untuk mendukung orang-orang di Skotlandia melalui masa sulit ini”.
- Teknik Forex Hit and Hide dalam Strategi Scalping - April 25, 2025
- Perbedaan Sell Limit dan Sell Stop Forex yang Wajib Dipahami Trader - April 24, 2025
- Leverage dan Margin Forex: Halal atau Haram? - April 16, 2025
