Forex

Mengapa Banyak Trader Profesional Menghindari Open Posisi Sebelum Rilis News Non-Farm Payrolls?

Mengapa Banyak Trader Profesional Menghindari Open Posisi Sebelum Rilis News Non-Farm Payrolls?

Mengapa Banyak Trader Profesional Menghindari Open Posisi Sebelum Rilis News Non-Farm Payrolls?

Dalam dunia trading forex, berita ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga. Salah satu rilis data ekonomi yang paling ditunggu-tunggu oleh para trader di seluruh dunia adalah Non-Farm Payrolls (NFP). Data ini sering disebut sebagai “raja” dari semua data ekonomi bulanan karena kemampuannya memicu volatilitas ekstrem dalam waktu yang sangat singkat.

Trader profesional memahami bahwa potensi keuntungan besar dari pergerakan harga yang tajam selalu datang bersamaan dengan risiko yang sama besarnya. Oleh karena itu, banyak trader berpengalaman lebih memilih menghindari membuka posisi sebelum rilis data Non-Farm Payrolls, meskipun peluang profit tampak menggiurkan.

Lantas, apa sebenarnya NFP itu? Mengapa data ini begitu penting? Dan apa alasan mendasar trader profesional lebih memilih ‘wait and see’ dibanding nekat open posisi sebelum rilis berita? Artikel ini akan membahas secara mendalam agar Anda sebagai trader — baik pemula maupun berpengalaman — dapat mengambil keputusan trading dengan lebih bijak.

Baca Juga: Analisa Fundamental: Seberapa Pentingnya Peran Non-Farm Payrolls dalam Forex?

Apa Itu Non-Farm Payrolls?

Non-Farm Payrolls (NFP) adalah laporan bulanan yang dirilis oleh Bureau of Labor Statistics (BLS) Amerika Serikat. Laporan ini mengukur perubahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm), sektor pemerintahan, rumah tangga, dan organisasi nirlaba. Secara umum, NFP memberikan gambaran kesehatan ekonomi Amerika Serikat melalui data lapangan kerja. Karena tenaga kerja berkaitan langsung dengan daya beli masyarakat, data ini sangat penting untuk memprediksi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan potensi kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).

Kapan NFP Dirilis?

Laporan NFP biasanya dirilis setiap Jumat pertama di awal bulan pada pukul 08:30 waktu New York atau sekitar pukul 19:30 WIB (waktu Indonesia bagian barat). Bersamaan dengan NFP, biasanya juga dirilis data Tingkat Pengangguran dan Average Hourly Earnings.

Komponen Penting dalam Laporan NFP:

1. Total Non-Farm Employment Change: Jumlah pekerjaan baru (di luar sektor pertanian).
2. Tingkat Pengangguran: Persentase total pengangguran.
3. Average Hourly Earnings: Upah rata-rata per jam.

Data-data ini menjadi indikator penting bagi trader karena dapat memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed, yang pada akhirnya berdampak langsung pada pergerakan mata uang USD.

Dampak Rilis Non-Farm Payrolls Terhadap Pasar Forex

Banyak trader menganggap rilis NFP sebagai “badai mini” dalam pasar forex. Bagaimana tidak, dalam hitungan detik setelah data diumumkan, pasar bisa bergerak puluhan hingga ratusan pips. Terutama pada pasangan mata uang yang mengandung USD, seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan XAU/USD (Emas).

Beberapa dampak nyata NFP terhadap pasar forex:

1. Volatilitas Ekstrem: Harga bisa melonjak naik dan turun dengan cepat.
2. Peningkatan Spread: Broker sering menaikkan spread karena likuiditas yang menipis.
3. Slippage: Order trader sering dieksekusi di harga yang berbeda dari harga yang diinginkan.
4. Whipsaw dan Fakeout: Pergerakan harga bisa berubah arah berkali-kali dalam waktu singkat.

Sebagai contoh, jika NFP keluar lebih baik dari ekspektasi pasar, USD biasanya akan menguat. Sebaliknya, jika hasil NFP lebih buruk, USD cenderung melemah. Namun demikian, tidak selalu data aktual berjalan sesuai teori — kadang pergerakan pasar justru berlawanan karena trader besar (big player) sudah mengantisipasi data jauh hari sebelumnya.

Alasan Trader Profesional Menghindari Open Posisi Sebelum NFP

Meski potensi keuntungannya besar, trader profesional justru terkenal disiplin menutup posisi atau menghindari open posisi menjelang rilis NFP. Berikut beberapa alasan mendasarnya:

1. Volatilitas Ekstrem yang Tidak Terkendali

Saat NFP dirilis, volatilitas pasar melonjak drastis. Harga dapat bergerak ratusan pips hanya dalam beberapa detik. Pergerakan liar ini sering membuat analisis teknikal kehilangan relevansi. Level support dan resistance bisa ditembus begitu saja, dan candle dapat membentuk spike panjang tanpa arah yang jelas. Trader profesional paham, volatilitas ekstrem memang bisa menghasilkan profit besar, tetapi jika arah pergerakan salah prediksi, kerugian yang ditimbulkan pun bisa sangat cepat membesar.

2. Spread yang Melebar dan Slippage

Banyak broker forex — terutama broker ECN dan STP — akan menyesuaikan spread saat volatilitas tinggi. Spread yang normalnya 1–2 pips bisa melebar hingga 10 pips atau lebih. Selain itu, eksekusi order sering terkena slippage, yaitu order dieksekusi pada harga yang tidak sesuai dengan harga di platform karena volatilitas bergerak terlalu cepat. Akibatnya, trader tidak bisa mengontrol entry dan exit point sesuai rencana. Bahkan pending order atau stop loss pun bisa tereksekusi jauh dari level yang diinginkan.

3. Peluang Fakeout dan Whipsaw

Pada saat rilis NFP, sering muncul fakeout, yaitu pergerakan harga yang seolah menembus level support/resistance tetapi ternyata hanya tipuan sebelum harga berbalik arah tajam. Ini sering menjebak trader yang terlalu cepat masuk pasar. Peristiwa whipsaw — pergerakan naik-turun tajam dalam waktu singkat — pun kerap terjadi. Dalam kondisi seperti ini, stop loss trader akan sering ‘dimakan’ pasar meski arah akhirnya sesuai prediksi.

4. Risiko Margin Call atau Stop Out

Trader profesional umumnya memiliki modal besar. Namun, mereka sangat disiplin dalam manajemen risiko. Membuka posisi dengan lot besar menjelang NFP sama saja dengan berjudi. Jika arah harga melawan, margin call atau stop out bisa terjadi hanya dalam hitungan detik. Daripada kehilangan modal besar hanya karena “bermain api” di waktu rilis data berdampak tinggi, mereka lebih memilih mengamankan modal dengan tidak open posisi sama sekali atau menutup posisi yang ada.

5. Kesulitan Membaca Sentimen Pasar

NFP bukan hanya tentang data angka di layar. Trader profesional tahu bahwa data NFP sering diikuti revisi, data pendukung (seperti Average Hourly Earnings), serta ekspektasi pasar yang kadang sudah di-price in. Misalnya, angka NFP keluar bagus tetapi Average Hourly Earnings turun, maka reaksi pasar bisa membingungkan. Oleh karena itu, banyak trader profesional lebih suka menunggu pasar menunjukkan arah yang jelas setelah volatilitas mereda, bukan berjudi saat data baru saja rilis.

6. Fokus pada Manajemen Risiko Jangka Panjang

Trader profesional tidak hanya fokus pada profit besar dalam satu malam. Mereka lebih mengutamakan kelangsungan modal dan konsistensi hasil. Mereka sadar peluang di pasar forex selalu ada setiap hari. Jadi, risiko yang tidak perlu — seperti open posisi tanpa konfirmasi sebelum NFP — lebih baik dihindari.

Contoh Kasus

Mari kita lihat beberapa kasus nyata bagaimana NFP memengaruhi pasar:

Kasus 1:

Pada September 2022, NFP dirilis lebih tinggi dari perkiraan. USD sempat menguat tajam, EUR/USD langsung anjlok puluhan pips. Namun, hanya beberapa menit kemudian, harga berbalik arah dengan cepat karena revisi data bulan sebelumnya menunjukkan penurunan besar. Trader yang open posisi sell EUR/USD tanpa manajemen risiko ketat banyak yang terkena stop out.

Kasus 2:

Pada Juni 2023, hasil NFP keluar di bawah ekspektasi. Secara teori, USD harus melemah. Faktanya, USD justru menguat karena data Average Hourly Earnings naik tajam. Pasar menafsirkan kenaikan upah sebagai sinyal inflasi yang tetap tinggi, yang mendorong spekulasi The Fed akan tetap hawkish. Trader yang hanya fokus pada headline NFP tanpa melihat data pendukung pun terjebak.

Baca Juga: Berita Ekonomi Dalam Analisa Fundamental Forex: Cara Membaca dan Menganalisis Data NFP

Bagaimana Trader Profesional Menghadapi Rilis NFP

Meski menghindari open posisi sebelum NFP, bukan berarti trader profesional tidak memanfaatkan momen ini sama sekali. Mereka memiliki strategi khusus agar tetap bisa meraih peluang tanpa melanggar prinsip manajemen risiko.

Beberapa langkah yang biasa dilakukan trader profesional:

1. Menutup atau Mengurangi Lot Sebelum Data Rilis

Sebagian besar trader menutup posisi beberapa jam sebelum data rilis. Jika terpaksa mempertahankan posisi, mereka akan mengurangi lot atau memindahkan stop loss ke area breakeven.

2. Memindahkan Stop Loss ke Posisi Aman

Trailing stop atau stop loss diatur lebih ketat agar jika terjadi lonjakan harga yang liar, kerugian tetap terkendali. Dengan cara ini, risiko loss besar dapat dihindari.

3. Menghindari Over-Leverage

Trader profesional sangat menghindari penggunaan leverage berlebihan, apalagi di saat rilis berita berdampak tinggi. Mereka tahu bahwa leverage besar adalah pedang bermata dua: untung besar atau rugi besar dalam hitungan detik.

4. Menunggu Konfirmasi Arah Setelah Data Keluar

Biasanya, trader profesional baru masuk pasar beberapa menit atau jam setelah data dirilis. Mereka menunggu volatilitas menurun, lalu melihat konfirmasi arah harga yang valid. Dengan cara ini, mereka menghindari fakeout dan whipsaw.

5. Menggunakan Strategi News Trading Khusus

Bagi trader berpengalaman, ada yang memang khusus membangun strategi news trading. Strategi ini memanfaatkan kecepatan eksekusi order dengan pending order buy stop dan sell stop di kedua sisi harga. Namun, teknik ini memerlukan broker dengan eksekusi super cepat dan spread yang benar-benar transparan — bukan untuk pemula!

Kesalahan Umum Trader Pemula Terkait NFP

Banyak trader pemula justru tergoda untuk ‘berjudi’ di rilis NFP dengan harapan cuan cepat. Sayangnya, hal ini sering berakhir dengan margin call. Beberapa kesalahan umum antara lain:

1. Tidak Tahu Jadwal Rilis Berita

Banyak trader pemula tidak memperhatikan kalender ekonomi, sehingga open posisi tanpa sadar bertepatan dengan rilis data besar.

2. Overtrade

Karena tergoda profit besar, lot diperbesar tanpa perhitungan. Saat volatilitas tinggi, modal kecil habis dalam sekejap.

3. Tidak Pasang Stop Loss

Beberapa trader nekat open posisi tanpa stop loss. Padahal saat NFP, lonjakan harga bisa menembus level support/resistance dengan cepat.

4. Tidak Paham Korelasi Data

Fokus hanya pada angka NFP, tanpa melihat Average Hourly Earnings atau revisi data sebelumnya. Akhirnya bingung saat harga bergerak tidak sesuai prediksi.

Kesimpulan

Non-Farm Payrolls adalah salah satu data ekonomi terpenting yang mampu mengguncang pasar forex hanya dalam hitungan detik. Potensi profit besar memang terbuka lebar, tetapi risiko kerugian pun jauh lebih besar jika trader tidak tahu cara menghadapinya. Itulah sebabnya banyak trader profesional lebih memilih menghindari open posisi sebelum NFP dirilis. Mereka sadar bahwa manajemen risiko dan kelangsungan modal lebih penting daripada keuntungan sesaat.

Bagi trader pemula, sangat disarankan untuk selalu memperhatikan jadwal rilis data berdampak tinggi dan belajar disiplin mengatur risiko. Lebih baik menunggu arah pasar jelas daripada terburu-buru open posisi tanpa konfirmasi. Pasar forex akan selalu buka besok — modal Anda yang harus dijaga hari ini.

Semoga artikel panjang ini membantu Anda memahami mengapa rilis Non-Farm Payrolls menjadi momen yang ditakuti sekaligus diincar para trader di seluruh dunia. Dengan pengetahuan dan manajemen risiko yang tepat, Anda dapat belajar mengambil peluang di momen NFP tanpa harus mempertaruhkan modal secara gegabah. Sudah siap menghadapi NFP berikutnya dengan strategi yang lebih bijak? Pastikan selalu perbarui kalender ekonomi Anda dan tetap disiplin dengan rencana trading!

Baca Juga: Pengaruh Analisa Forex Non Farm Payroll Terhadap Dolar AS

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top