Crypto

Penambangan Bitcoin Sudah Capai 19 Juta Koin, Berapa Sisanya?

Penambangan Bitcoin Sudah Capai 19 Juta Koin, Berapa Sisanya?

Penambangan Bitcoin Sudah Capai 19 Juta Koin, Berapa Sisanya?

Penambangan Bitcoin sudah mencapai 19 juta koin dari total 21 suplai Bitcoin yang tersedia. Artinya, aset digital paling populer tersebut kini hanya tinggal menyisakan sekitar 2 juta koin untuk ditambang.

Mata uang kripto (cryptocurrency) populer ini berhasil ditambang hingga mencapai 19 juta koin pada hari Jumat (1/4/2022) yang lalu. Bitcoin yang ke-19 juta ditambang di blok 730002 milik platform mining SBI Crypto. Untuk setiap blok yang dimiliki, SBI Crypto mampu menambang hingga 6,32 BTC yang memiliki nilai 293.000 dollar AS (sekitar Rp 4,2 miliar).

Pencapaian yang diraih Bitcoin berhasil menarik para penggiat kripto, salah satunya Co-founder Morgan Creek Digital Assets Anthony Pompliano. Pria yang pernah menjabat menjadi Lead Growth di Snapchat ini mengumumkan selebrasi besar Bitcoin melalui sebuah posting di Twitter.

Penambangan Bitcoin Tak Bisa Dilakukan Lagi Setelah Capai 21 Juta

Sejumlah ahli memprediksi bahwa stok ketersediaan Bitcoin mampu menembus angka 21 juta. Hanya saja, Bitcoin yang ke-21 juta diramalkan tidak mampu ditambang dalam waktu dekat, setidaknya hingga tahun 2140.

Sebelumnya, pencipta Bitcoin yakni Satoshi Nakamoto, telah memutuskan untuk membatasi jumlah Bitcoin hingga 21 juta Bitcoin. Setelah 21 juta Bitcoin telah ditambang, nantinya tak bisa lagi untuk menambang uang baru. Pasalnya, kode Bitcoin tidak mengizinkan penambangan token baru setelah mencapai ambang batas ini.

Satoshi Nakamoto pernah mengatakan, “Setelah sejumlah koin dalam jumlah yang ditentukan telah dirilis, seluruh insentif dapat sepenuhnya didanai oleh transaksi dan tidak ada inflasi”.

Menurut analisis Chainalysis, kenyataan sebenarnya tidak ada 19 juta Bitcoin yang beredar di pasaran. Perusahaan analisis riset Blockchain ini menyebutkan, lebih dari 20 persen dari 19 juta Bitcoin berada di ada di dompet yang hilang.

Bitcoin Diramal Tembus Rp 69 Miliar/Koin

Analis dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS) VanEck, meramal bahwa nilai Bitcoin dapat mencapai titik tertinggi hingga menjadi satu cadangan devisa global.

Bahkan VanEck meramal Bitcoin akan mencapai pada nilai US$ 4,8 juta/koin atau sekitar Rp 69 miliar/koin. Namun, menurut analis tersebut hal ini tentunya akan menjadi pertanyaan besar, apakah Bitcoin akan menjadi cadangan devisa global atau tidak.

Head of active EM debt VanEck, Eric Fine dan kepala ekonom Natalia Gurushina membandingkan implikasi harga emas dan Bitcoin jika keduanya diadopsi menjadi dasar mata uang. Analisis tersebut menunjukkan Bitcoin bisa berada di rentang US$ 1,3 juta sampai US$ 4,8 juta.

Menurut mereka, sanksi yang diberikan ke Rusia membuat pandangan terhadap mata uang mulai berubah.

“Sanksi terhadap Rusia membuat permintaan akan mata uang utama berkurang, alih-alih fokus kini kembali ke emas yang juga menjadi cadangan devisa, atau ke aset era digital seperti Bitcoin,” kata analis tersebut.

Benny Faizal
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top