Berita penangkapan Windy Kurnia August (WKA), salah satu petinggi FBS Indonesia, cukup mengejutkan banyak trader forex Indonesia, khususnya yang menjadi klien FBS Indonesia. Penangkapan beliau tercatat atas laporan kasus ini dengan nomor polisi: LP/A/0060/II/2022/SPKT.DITTIPIDEKSUS/BARESKRIM POLRI tanggal 3 Februari 2022.
Di berbagai media mainstream disebutkan bahwa WKA ditangkap atas dugaan investasi bodong berkedok trading binary option melalui aplikasi FBS. Juga mengiming-imingi keuntungan yang menggiurkan dari trading dan salah satunya adalah tawaran trading commodity dengan sistem zero spread.
WKA dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 45A ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 106 Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Kemudian, Pasal 80 (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan/atau Pasal 10 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang terhadap Aplikasi Trading Perdagangan Berjangka Komoditi Tidak Berizin.
Siapakah WKA?
Windy Kurnia August (inisial WKA) selama ini dikenal aktif di media sosial dan grup Facebook forex sebagai pentolan dari broker FBS Indonesia. Dia sering menuliskan promosi dan update informasi seputar broker FBS di Indonesia. Bahkan terkadang di beberapa postingannya terlihat dia sering turun tangan membantu permasalahan dari trader FBS yang komplain atau mengalami kesulitan dengan akun trading FBS.
WKA juga sering terlihat dalam event-event besar yang diselenggarakan FBS Indonesia. Hal ini dapat terlihat di berbagai video acara yang sering diadakan FBS, seperti penyerahan hadiah FBS, gala dinner dan acara amal FBS Indonesia.
Dari berbagai kegiatan WKA terlihat memang beliau sangat aktif mempromosikan FBS di Indonesia. Dulunya WKA sering terlihat bersama Yulia Ivanova, mantan CEO FBS yang sering wira-wiri ke Indonesia.
Apakah FBS Menawarkan Trading Binary Option?
Pertanyaan ini mencuat akibat informasi berita yang menyebutkan bahwa WKA dianggap menawarkan investasi bodong berkedok trading binary option melalui aplikasi FBS. Hal ini cukup mengherankan karena FBS tidak punya fitur trading binary option dalam penawaran mereka seperti dapat dilihat di website resmi FBS.
Broker FBS selama ini hanya menawarkan trading forex derivatif dan komoditas di layanan mereka. Dan seperti kita ketahui bersama bahwa trading forex berbeda dengan binary option.
Ada kemungkinan terjadi kesalahan kutip atau salah pemahaman dari wartawan yang menuliskan berita tersebut sehingga menyamakan trading forex dan binary option.
Bagaimana dengan Tuduhan FBS Menawarkan Zero Spread?
Di berita dituliskan bahwa WKA mengunggah promosi platform FBS dengan janji trading komoditi dengan sistem zero spread atau tidak adanya selisih antara harga jual dan harga beli komoditi. Namun kemudian dituliskan kembali bahwa “Korban hanya melakukan top up dan tidak mendapatkan untung sama sekali karena nilai spread yang tinggi di luar kewajaran.”
Informasi ini juga cukup membingungkan karena memang ternyata salah satu dari berbagai jenis akun FBS, mereka mempunyai layanan akun Zero Spread. Minimum deposit untuk bisa menikmati fitur ini adalah $500 dengan minimum lot 0,01 dan maksimal leverage sampai 1: 3000.
Namun sesuai informasi yang tertera di website FBS, meskipun jenis akun ini tanpa spread, namun akan tetap dibebankan komisi sebesar $20 per lot yang ditradingkan.
Yang membingungkan adalah jika memang akun yang dipakai korban adalah Zero Spread, lalu mengapa tiba-tiba dikatakan ada nilai spread yang tinggi? Kemungkinan yang paling masuk akal dari kejadian ini adalah dana si trader tersebut kurang dari $500 syarat yang menjadi minimal dari akun tersebut. Sehingga ketika dana trader kurang dari syarat tersebut, spread akan kembali dikenakan pada akun tradingnya.
Apakah FBS Sejenis Investasi Bodong?
Ternyata jawaban pertanyaan ini pernah ditulis oleh WKA di media sosialnya dan diposting ulang di artikel ini. Secara panjang lebar disitu dituliskan mengapa FBS tidak teregulasi di Indonesia lengkap dengan kondisi trading yang dijalankan oleh broker FBS.
Juga dijelaskan bahwa FBS tidak menerima investasi dan tidak menjanjikan keuntungan fix dalam layanannya. Dalam tulisannya dijelaskan bahwa “FBS adalah perusahaan penyedia jasa untuk bertransaksi secara online, FBS bukan perusahaan MLM, perusahaan BO yang menjanjikan profit secara fixed.”
Bahkan dituliskan juga bahwa “FBS adalah salah satu perusahaan Broker Forex yang concern terhadap edukasi, anti terhadap investasi bodong, setiap bulan mengadakan seminar edukasi agar orang-orang bisa melek trading, agar orang-orang tidak terjerumus dalam kubangan investasi bodong atau para BO yang siap memangsa orang-orang tidak paham.”
Apakah FBS Indonesia Masih Aman?
Tertangkapnya salah seorang petinggi FBS Indonesia ini hampir bisa dipastikan akan mengganggu kinerja broker ini dalam melayani para tradernya di Indonesia. Namun seperti terlihat di website resmi FBS, tidak ada informasi atau press release yang mereka sampaikan terkait berita tersebut. Hal ini cukup membuat banyak trader yang menjadi klien FBS bertanya-tanya mengenai keamanan dana dan kelangsungan FBS di Indonesia.
Kekhawatiran paling utama adalah bagaimana kondisi trading dan kelancaran transaksi penarikan di broker tersebut. Salah satu tim kami yang kebetulan trading di broker FBS sempat mengamati kondisi trading di FBS, namun tidak menemukan adanya kejanggalan yang berarti.
Demikian pula ketika mencoba melakukan penarikan dana dalam jumlah cukup besar, tetap dilayani oleh broker FBS dalam waktu yang singkat seperti biasanya. Penarikan dana/ withdraw FBS yang dilakukan dengan tujuan rekening bank BCA pun dapat dilakukan tanpa ada kendala seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.
Pencarian sesuai topik:
- apakah fbs aman
- apakah fbs trader aman
- fbs ceo
- Fbs wind august rusia
- windi kurnia agust ditangkap
- windy august fbs
- windy fb
- Windy FBS
- Windy kurnia august
- Broker OCTA.ID Tidak Beroperasi Lagi - September 24, 2022
- Penangkapan Petinggi FBS Indonesia, Apakah FBS Masih Aman? - Februari 17, 2022
- Menguak Praktek Kecurangan di Copytrade, Apakah Penipuan? - Februari 6, 2022
