Dibalik penawaran keuntungan yang bernilai fantastis, bukan berarti jika trading forex tidak memiliki sejumlah risiko. Seperti yang diketahui, ada banyak sekali orang-orang yang berhasil sukses dari investasi ini, tetapi juga tidak sedikit orang-orang yang justru berakhir dengan kegagalan sekaligus mengalami kerugian yang fantastis pula. Namun, ada satu keistimewaan khusus pada investasi trading forex. Yakni, meski trading forex memiliki risiko, namun risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir dengan banyak strategi yang bisa diterapkan.
Ini artinya, jika Anda sebagai trader tetap menjadikan diri Anda sebagai pribadi yang terus mau belajar, bukan mustahil jika Anda juga dapat meraih kesuksesan di trading forex. Bukan menjadi rahasia lagi jika ada banyak sekali strategi dan ilmu dari orang-orang sukses di trading forex yang dapat Anda pelajari sebagai panduan sekaligus motifasi.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai salah strategi trading forex yang dapat Anda terapkan untuk meraih profit yang menjanjikan, yakni strategi Turtle Trading. Tidak hanya itu saja, selain mempelajari mengenai strategi Tutrle Trading, artikel ini juga akan membahas mengenai tips dari trader legendaris Richard Dennis terkait penggunaan strategi tersebut. Apa itu strategi Turtle Trading? Dan bagaimana tips Richard Denis tentang strategi tersebut? Untuk itu, simak pembahasan tersebut dengan membaca artikel ini hingga tuntas!
Apa Itu Strategi Turtle Trading?
Strategi Turtle Trading adalah jenis strategi forex mengikuti tren atau disebut konsep Trend Follower. Ini berdasarkan aturan mekanis sederhana untuk memasuki trading saat harga turun dari short-term channels. Tujuannya adalah untuk mengikuti tren jangka panjang sejak awal.
Strategi ini sendiri dikembangkan oleh Richard Dennis dan William Eckhardt pada awal 1980-an. Strategi tersebut menjadi salah satu yang paling banyak digunakan oleh para trader sejak 1980-an. Sebenarnya, strategi Turtle Trading ini merupakan sistem trading yang diadopsi dari prinsip-prinsip Richard Donchian.
Karena itu, penerapan metode ini sedikit banyak mengacu pada indikator Donchian Channel dengan sinyal breakout pada harga tertinggi dan terendah 20 hari. Richard Dennis kemudian menambahkannya dengan acuan harga tertinggi dan terendah 50 hari.
Konon katanya, strategi ini diberi nama Turtle Trading karena didasari oleh pemahaman yang diperoleh Richard Dennis saat ia berkunjung di sebuah perternakan kura-kura di Singapura: bila hidup di alam, kura-kura memiliki pertumbuhan yang terbilang lambat, sedangkan kura-kura yang ada di peternakan mengalami pertumbuhan lebih cepat karena dibantu oleh suplai makanan dan perawatan dari tenaga kerja di peternakan tersebut. Dalam hal ini, Richard Dennis menginginkan Turtle Trading menjadi strategi yang dapat menumbuhkan nilai aset penggunanya secepat dan seefisien pertumbuhan kura-kura di peternakan.
Namun, cerita lain yang berkembang adalah nama Turtle Trading telah dikaitkan dengan beberapa kemungkinan asal usul. Bagi para trader, ini melambangkan hasil lambat tapi pasti dari sistem ini. Berbeda dengan sistem black box yang kompleks, peraturan Turtle Trading cukup sederhana dan mudah bagi Anda untuk membangun sistem Anda sendiri dan merupakan rekomendasi dari para trader.
Siapa Richard Dennis?
Seperti yang telah dijelaskan pada point di atas, bahwa jika membahas strategi Turtle Trading maka tak bisa dijauhkan dari sosok trader bernama Richard Denis. Bagi para trader kawakan, Richard Dennis dikenal sebagai salah satu trader komoditas tersohor di dunia. Richard Dennis dikenal dengan julukannya “Prince of Pit” yang berhasil sukses dengan profit ratusan juta dolar dan menciptakan strategi Turtle Trading. Richard Dennis mengakui walaupun karir tradingnya sukses besar, dia juga meyakini bahwa trading bisa diajarkan pada trader pemula.
Sebagai tambahan informasi, Richard Dennis lahir pada Januari 1949 di Chicago. Pada usianya yang ke 17 tahun, ia memulai karirnya dengan menjadi pialang di Chicago Mercantile Exchange. Pekerjaannya yang merupakan seorang pialang, membuatnya memberanikan diri untuk mencoba membuka akun tradingnya sendiri.
Namun, trading pertama yang ia lakukan tak berjalan mulus. Ia mengalami beberapa kali kerugian terkait modal yang dipinjam dari keluarganya. Meski begitu, ia tak menyerah dan terus mengevaluasi diri serta belajar dari kesalahan-kesalahan yang ia perbuat, hingga pada akhirnya ia dapat meraih keuntungan berkali-kali lipat dari jumlah modal yang tersisa.
Beberapa tahun vakum, Richard Dennis akhirnya kembali ke dunia trading komoditi di tahun 1994. Kali ini ia menerapkan risk management yang lebih ketat, tidak sembarangan mengikuti insting dan emosi, serta memilih untuk trading mengikuti arah trend. Berkat ketekunan dan kedisiplinannya mengikuti rencana dan strategi trading, ia pun berhasil meraih total profit hingga 108% dan 111% di tahun 1996.
Terkait dengan trading forex, menurutnya semua orang dapat dilatih menjadi trader sukses, meskipun tak punya pengalaman trading apa pun sebelumnya. Untuk membuktikan terkait hal ini, dia pun kemudian melatih 23 orang untuk trading forex dan komoditi dengan strategi buatannya, yang hingga kini dikenal dengan strategi Turtle Trading. Eksperimen Turtle Trading ini berlangsung selama lima tahun. Di akhir periode, mereka yang lolos seleksi berhasil mendapatkan total profit hingga $175 juta.
Bahkan kisah ini sempat ditulis dalam dua buku yang menjadi best seller. Salah satunya berjudul “The Complete TurtleTrader: How 23 Novice Investors Became Overnight Millionaires” karangan Michael Covel. Dan buku lainnya yakni “The Way of The Turles” karangan Curtis Faith. Kisah Turtle Trading bercerita tentang bagaimana sekelompok orang yang tidak berpengalaman, yang disebut sebagai turtle, bisa dilatih menjadi trader sukses.
Tips Strategi Turtle Trading Richard Dennis
Terkait dengan strategi ini, Richard Dennis menerapkan beberapa aturan, di antara yakni:
1. Tentukan pasar yang akan dipilih, currency pairs atau komoditi yang akan ditransaksikan.
2. Tentukan berapa banyak jumlah lot yang akan ditransaksikan.
3. Tentukan level harga untuk membuka posisi, menutup posisi dalam skenario loss, dan menutup posisi dalam skenario profit. Biasanya Dennis memasang batas loss maksimal 10% dari modal.
4. Selalu ikuti arah trend yang sedang berjalan.
5. Uji penggunaan Turtle Trading terlebih dulu jika trading di beberapa pasar yang berbeda, misalnya pada pasar forex, emas, saham.
Itulah pembahasan mengenai strategi Turtle Trading dan rahasia strategi Turtle Trading dari Richard Dennis. Terlepas dari kontroversinya, sosok Richard Dennis telah membuktikan bahwa pemula bisa belajar untuk menjadi trader sukses. Seperti yang diketahui, cara penting untuk menjadi trader sukses adalah dengan terus belajar, belajar, dan belajar. Untuk itu, siapkah Anda untuk terus belajar ilmu strategi trading forex?
Pencarian sesuai topik:
- rahasia trading forex emas profit
- turtle trading system data saham dsi
Pingback: Memahami Psikologi Trading Ala Richard Dennis
Pingback: 5 Trader Forex Fenomenal Pencetak Profit Fantastis
Pingback: Strategi Turtle Trading Forex dan Penggunaannya