Forex

Memahami Lebih Lengkap Strategi Turtle Trading Forex

Memahami Lebih Lengkap Strategi Turtle Trading Forex

Memahami Lebih Lengkap Strategi Turtle Trading Forex

Ada satu keistimewaan khusus pada investasi trading forex. Yakni, meski forex memiliki risiko, namun risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir dengan banyak strategi yang bisa diterapkan. Bukan menjadi rahasia lagi jika ada banyak sekali strategi yang dapat Anda pelajari. Salah satu strategi trading forex yang dapat Anda terapkan untuk meraih profit yang menjanjikan adalah strategi turtle trading.

Lantas, bagaimana detail strategi turtle trading ini? Dapatkah strategi ini ditiru untuk mencetak profit yang fantastis? Untuk mengetahuinya secara lebih lengkap, maka tidak ada saran lain kecuali dengan membacanya hingga tuntas. Berikut ulasannya!

Apa Itu Strategi Turtle Trading?

Strategi turtle trading adalah jenis strategi forex mengikuti tren atau disebut konsep trend follower. Ini berdasarkan aturan mekanis sederhana untuk memasuki trading saat harga turun dari short-term channels. Tujuannya adalah untuk mengikuti tren jangka panjang sejak awal.

Strategi ini sendiri dikembangkan oleh Richard Dennis dan William Eckhardt pada awal 1980-an. Strategi tersebut menjadi salah satu yang paling banyak digunakan oleh para trader sejak 1980-an. Sebenarnya, strategi turtle trading ini merupakan sistem trading yang diadopsi dari prinsip-prinsip Richard Donchian.

Baca Juga: Rahasia Sukses Trading Forex dengan Strategi Turtle Ala Richard Dennis

Karena itu, penerapan metode ini sedikit banyak mengacu pada indikator Donchian Channel dengan sinyal breakout pada harga tertinggi dan terendah 20 hari. Richard Dennis kemudian menambahkannya dengan acuan harga tertinggi dan terendah 50 hari. Konon katanya, strategi ini diberi nama turtle trading karena didasari oleh pemahaman yang diperoleh Richard Dennis saat ia berkunjung di sebuah perternakan kura-kura di Singapura.

Yakni bila hidup di alam, kura-kura memiliki pertumbuhan yang terbilang lambat. Sedangkan kura-kura yang ada di peternakan mengalami pertumbuhan lebih cepat karena dibantu oleh suplai makanan dan perawatan dari tenaga kerja di peternakan tersebut. Dalam hal ini, Richard Dennis menginginkan turtle trading menjadi strategi yang dapat menumbuhkan nilai aset penggunanya secepat dan seefisien pertumbuhan kura-kura di peternakan.

Namun, cerita lain yang berkembang adalah nama turtle trading telah dikaitkan dengan beberapa kemungkinan asal usul. Bagi para trader, ini melambangkan hasil lambat tapi pasti dari sistem ini. Berbeda dengan sistem black box yang kompleks, peraturan turtle trading cukup sederhana dan mudah bagi Anda untuk membangun sistem Anda sendiri dan merupakan rekomendasi dari para trader.

Bagaimana Cara Menerapkan Strategi Turtle Trading?

Ide utama dari strategi ini adalah membiarkan trader mendapatkan keuntungan dari momentum yang berkelanjutan. Dan keuntungan utama di sini adalah kemampuan untuk menyesuaikan turtle trading dengan berbagai jenis pasar keuangan dan menggunakannya saat mentradingkan berbagai instrumen.

Konsep dari strategi ini adalah ditujukan untuk mengidentifikasi breakout naik dan turun. Pencipta strategi ini ingin mengembangkan mekanisme yang memungkinkan para trader untuk menggunakan aturan khusus daripada mengandalkan perasaan dan emosi mereka.

Penting untuk Anda pahami, bahwa Richard Dennis dan strateginya ini mengajari Anda untuk menggunakan taktik tambahan seperti menetapkan limit order. Atau menangani berbagai jenis pasar yang umumnya bergerak sangat cepat. Dan Dennis menjelaskan betapa pentingnya menunggu dengan kesabaran sebelum waktunya memesan. Sekali lagi, turtle trading adalah tentang disiplin serta kemampuan untuk menemukan pasar terkuat (untuk dibeli) dan terlemah (untuk dijual).

Baca Juga: Memahami Psikologi Trading Ala Richard Dennis

Selain itu, ada beberapa aturan terkait dengan strategi ini menurut Michael Covel dalam bukunya “The Complete TurtleTrader: The Legend, the Lessons, the Results“. Yang pertama, buatlah keputusan trading dengan memerhatikan pergerakan harga, bukan dengan mengandalkan komentator di media massa. Kedua, bersikaplah fleksibel dalam menentukan parameter untuk sinyal beli dan jual.

Ketiga, ujilah beberapa parameter yang berbeda pada aset-aset trading yang berbeda untuk menemukan sistem trading yang paling baik bagi setiap trader secara personal. Keempat, buatlah rencana exit dalam waktu bersamaan dengan merencanakan entry. Rencana exit ini mencakup take profit (TP) dan cut loss (CL).

Kelima, gunakan indikator Average True Range (ATR) untuk menghitung volatilitas, kemudian manfaatkanlah untuk memasang posisi dengan ukuran trading (position sizes) yang berbeda-beda. Keenam, pasanglah posisi dengan lot lebih banyak pada pasar yang memiliki volatilitas lebih rendah, kemudian kurangi lot trading pada pasar yang lebih volatile. Dan ketujuh, jangan pernah mempertaruhkan lebih dari 2% nilai akun dalam satu posisi trading.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai strategi turtle trading dan cara penggunaannya. Tetapi terlepas dari kontroversinya, sosok Richard Dennis telah membuktikan bahwa pemula dapat belajar untuk menjadi trader sukses. Dan seperti yang diketahui, cara penting untuk menjadi trader sukses adalah dengan terus belajar, belajar, dan belajar. Untuk itu, siapkah Anda untuk terus belajar ilmu strategi trading forex?

Semoga artikel ini bermanfaat…

Baca Juga: Panduan Bertrading Forex dengan Indikator Donchian Channel

William Adhiwangsa
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

hadiah trading octafx
To Top