Forex

Candlestick Hammer VS Doji, Mana Yang Lebih Akurat?

Candlestick Hammer VS Doji, Mana Yang Lebih Akurat?

Candlestick Hammer VS Doji, Mana Yang Lebih Akurat?

Candlestick Hammer atau Doji yang lebih akurat dalam forex? Pertanyaan ini sering menjadi perdebatan di antara kalangan trader. Karena seperti yang diketahui, seorang trader dituntut untuk mengetahui sekaligus memahami cara membaca candlestick. Pasalnya, kemampuan dalam membaca candlestick harus dikuasai karena hal ini berhubungan dengan aktivitas trading.

Pada penjelasannya, candlestick diartikan sebagai gambaran visual yang berbeda untuk dapat membuat pergerakan harga menjadi lebih mudah untuk dipahami. Melakukan trading pada kerangka waktu dengan grafik candlestick memungkinkan trader untuk memahami sentimen pasar dengan lebih baik.

Tetapi ternyata tak semua orang dapat membaca candlestick secara akurat dalam waktu singkat. Diperlukan beberapa wawasan khusus agar dapat membaca candlestick dengan cepat dan akurat, termasuk pengetahuan tentang anatomi candlestick, rentang waktu, dan ukuran candlestick.

Kembali ke topik tulisan mengenai candlestick Hammer atau Doji yang lebih akurat dalam forex. Artikel ini akan membahas secara lengkap terkait hal tersebut. Namun sebelum itu, tidak ada salahnya jika Anda menyimak penjelasan tentang candlestick Hammer dan Doji terlebih dahulu.

Baca Juga: Candlestick pada Forex: Kelebihan dan Kekurangannya

Mengenal Candlestick Hammer

Bagi para trader pengguna indikator teknik candlestick, tentu istilah pola Hammer bukanlah sesuatu yang asing. Namun, bagi trader pemula, tentu pola Hammer menjadi sebuah hal yang rumit.

Dalam penjelasan sederhananya, diberi nama Hammer karena bentuknya seperti palu. Dan pola Hammer ini termasuk dalam pola pembalikan arah (reversal pattern) yang sekaligus pembalikan trend. Bisa pembalikan trend untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hal ini tergantung pada timeframe dari chart yang menjadi acuan.

Dalam pengertiannya, pola Hammer adalah jenis pola candlestick reversal ke arah bullish, yang terdiri dari hanya satu candle. Ditemukan pada saat pasar forex dalam keadaan tren turun. Candle tampak seperti palu/Hammer, karena memiliki garis panjang lebih rendah dan tubuh candle yang pendek di bagian atas candle dengan sedikit atau tanpa garis di atas.

Agar candle menjadi Hammer yang valid sebagian besar trader mengatakan, bahwa garis lebih rendah harus dua kali lebih besar dari ukuran bagian tubuh candle. Dan tubuh candle harus berada di ujung atas dari range perdagangan. Merupakan signal jika adanya pembalikan trend/reversal naik saat trend sedang turun.

Ciri-ciri Pola Hammer

1. Panjang ekor bawah (lower shadow) minimal 2 (dua) kali lipat dari tubuh (body candle).
2. Body candle lebih dominan berada di atas dibanding ekor. Warna candle tidak begitu penting, namun warna putih akan mempunyai implikasi yang lebih bagus.
3. Tidak ada kepala (upper shadow) di atas body akan lebih bagus, kalaupun ada, sangat-sangat kecil sekali.
4. Perlu konfirmasi kenaikan (positif) pada candle hari berikutnya.

Seputar Tentang Candlestick Hanging Man

Berbentuk hampir sama seperti Hammer, namun Hanging Man merupakan indikasi reversal ke arah bearish. Ditemukan pada saat pasar forex sedang tren naik, merupakan signal adanya pembalikan trend/reversal turun saat trend sedang naik.

Hanging Man bisa ditemukan setelah pada akhir tren bullish, dan biasanya menandakan puncak dalam uptrend yang akan disusul oleh jatuhnya harga. Seller mulai mendapatkan ‘energi’ untuk mendorong harga jatuh. Meski setelahnya harga bisa rebound sebelum penutupan candle, tetapi pola Hanging Man ini harus ditanggapi sebagai peringatan serius.

Ciri-ciri Pola Hanging Man

1. Panjang ekor bawah (lower shadow) minimal 2 (dua) kali lipat dari tubuh (body candle).
2. Body candle lebih dominan berada di atas dibanding ekor. Warna candle tidak begitu penting, namun warna hitam akan mempunyai implikasi yang lebih bagus.
3. Tidak ada kepala (upper shadow) di atas body akan lebih bagus, kalaupun ada, sangat-sangat kecil sekali.
4. Pada hari berikutnya perlu konfirmasi candle hitam, atau lebih bagus lagi apabila terjadi gap down dengan harga penutupan yang lebih rendah.

Baca Juga: Memahami Pola Candlestick Inverted Hammer Pada Trading Forex

Mengenal Candlestick Doji

Doji dapat diartikan sebagai formasi candlestick yang menandakan kebingungan pasar antara bullish dan bearish. Sebuah Doji cukup sering ditemukan di bagian bawah dan atas tren dan dengan demikian dianggap sebagai tanda kemungkinan pembalikan arah harga, namun Doji dapat dilihat sebagai pola kelanjutan tren juga.

Candlestick Doji, atau bintang Doji, dicirikan oleh bentuk ‘salib‘ nya. Ini terjadi ketika pasangan mata uang forex membuka dan menutup pada level yang sama meninggalkan tubuh kecil atau bahkan tidak ada, sementara menunjukkan sumbu atas dan bawah dengan panjang yang sama. Secara umum, Doji mewakili keraguan di pasar tetapi juga bisa menjadi indikasi perlambatan momentum tren yang ada.

Doji bisa tidak mempunyai body atau body-nya sangat kecil. Formasi ini sering terlihat pada chart trading, tergantung pada time frame apa yang trader gunakan. Doji bisa terbentuk pada chart mingguan (weekly), harian (daily) atau 5-menit.

Sebagai pola tunggal, candle Doji tidak bisa disebut mengindikasikan kenaikan maupun penurunan harga. Dengan kata lain, kita tak dapat memprediksi apakah setelah itu harga akan bullish atau bearish, maupun apakah harga akan melanjutkan tren sebelumnya (trend continuation) ataupun berbalik arah (trend reversal). Untuk memprediksi kemana arah pergerakan berikutnya, trader perlu menunggu hingga terbentuk pola candle lagi yang lebih jelas.

Jenis-jenis Doji

Doji Star

Bentuk candlestick Doji ini menandakan keseimbangan antara kekuatan buyer dan seller. Hal ini ditandai dengan terbentuknya panjang sumbu tertinggi dan terendah yang hampir sama.

Long Legged Doji

Long Legged Doji terbentuk ketika harga bergerak hingga menyentuh titik terendahnya, tapi tak lama kemudian harga dengan cepat berbalik arah. Ekor yang terbentuk pada candlestick Doji ini lebih panjang dari sumbu atasnya, dan menunjukkan sentimen kuat dari salah kubu seller yang ditarik cepat oleh kubu buyer.

Gravestone Doji

Terbentuk ketika pembukaan harga bergerak naik, dan saat mau penutupan harga kembali ke harga pembukaan. Jika terbentuk saat trend naik, merupakan indikasi adanya reversal turun (bearish).

Dragonfly Doji

Dragonfly Doji terbentuk ketika harga pembukaan, tertinggi, dan penutupan menciptakan sebuah shadow bawah yang panjang. Candlestick yang terbentuk tampak seperti huruf “T” karena sedikitnya shadow atas. Dragonfly Doji menunjukkan bahwa penjual mendominasi perdagangan dan mendorong harga lebih rendah selama sesi tersebut.

Four Price Doji

Bentuknya menyerupai garis horizontal tanpa ekor sama sekali pada sisi atas maupun bawah body, sedangkan body-nya amat tipis. Four Price Doji hanya akan muncul jika nilai harga open, high, low, dan close (OHLC) sama persis dalam satu periode pembentukan bar candlestik. Four Price Doji sendiri amat sangat langka terjadi jika dibandingkan dengan keempat jenis formasi Doji lainnya.

Baca Juga: Ada 4 Pola Candlestick Yang Jarang Diketahui Trader Forex, Apa Saja Itu?

Mana Yang Lebih Akurat?

Perbedaan yang mencolok antara candlestick Hammer dan Doji adalah terletak pada bentuk body dari masing-masing. Pada pola Hammer, bentuk body terlihat lebih tebal dan memiliki ekor lebih panjang dari body sumbu atasnya. Untuk diketahui, pola Hammer merupakan sebuah pola yang muncul setelah adanya tanda penurunan harga. Kemunculan pola Hammer menandakan kondisi terkait adanya potensi perubahan dari downtren menjadi uptrend.

Pola Hammer memang memiliki bentuk yang sederhana sekaligus mudah untuk dikenali. Meski dapat menjadi tanda reversal, pola Hammer tetap saja tak luput dari kelemahan. Kelemahan pola Hammer diantaranya bahwa trader dapat terjebak sinyal palsu jika tidak menambahkan konfirmator.

Sementara itu, candlestick Doji memiliki body lebih kecil jika dibandingkan dengan pola Hammer. Pola Doji menandakan adanya keraguan dari pelaku pasar. Pada prakteknya, pola Doji memang tidak hanya dapat menandakan trend reversal, tetapi juga dapat menunjukkan kelanjutan trend pada pasar.

Dibalik kelebihannya dimana trader merasa mudah dalam memahaminya, pola Doji juga memiliki sejumlah kelemahan. Salah satunya adalah pola Doji tidak selalu dapat digunakan sebagai tanda pembalikan arah atau trend.

Kesimpulan

Pada akhirnya, setelah Anda membaca artikel ini, Anda akan bertanya tentang mana yang lebih baik antara candlestick Hammer atau Doji. Dalam kesimpulannya, tentu saja antara <em>candlestick Hammer dan Doji memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artinya bahwa antara kedua candlestick tersebut tidak ada yang lebih sempurna dibanding satu yang lainnya.

Dengan demikin, semua tergantung kepada cara Anda sebagai trader dalam membaca candlestick dan strategi yang diterapkan. Penting untuk Anda catat, bahwa tidak ada satupun strategi trading forex yang benar-benar memberikan prediksi yang sempurna 100%. Hal ini juga berlaku kepada candlestick yang tentunya juga memiliki kelebihan sekaligus kekurangan.

Benny SR
2 Comments

2 Comments

  1. Pingback: Candlestick Doji dan Kesalahan yang Sering Dilakukan Trader

  2. Pingback: Panduan Entry dengan Candlestick Inverted Hammer pada Forex

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top