Forex

Strategi Entry Menggunakan Candlestick Inverted Hammer pada Forex

Strategi Entry Menggunakan Candlestick Inverted Hammer pada Forex

Strategi Entry Menggunakan Candlestick Inverted Hammer pada Forex

Dalam dunia trading forex, analisis teknis menjadi salah satu alat yang sangat penting bagi para trader untuk membuat keputusan yang bijaksana. Salah satu metode analisis teknis yang populer adalah menggunakan pola candlestick. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada salah satu pola candlestick yang sering digunakan dalam strategi entry, yaitu candlestick Inverted Hammer. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Berikut ulasannya!

Memahami Candlestick Inverted Hammer

Dijelaskan bahwa candlestick Inverted Hammer merupakan salah satu jenis pola candlestick yang memiliki bentuk menyerupai palu terbalik. Pola Inverted Hammer sendiri merupakan salah satu metode yang sangat populer digunakan untuk mengenali pembalikan arah tren (reversal) yang ada di pasar forex.

Pada dunia trading forex, pola Inverted Hammer merupakan sinyal bullish yang membutuhkan konfirmasi bullish yang muncul setelahnya. Dan pola Inverted Hammer merupakan bentuk kebalikan dari Hammer dan menyerupai bentuk seperti Shooting star namun dalam posisi yang berbeda.

Dan pola Inverted Hammer terdiri atas tubuh hitam yang diikuti Inverted Hammer (Palu Terbalik) yang ditandai dengan bayangan atas panjang dan tubuh kecil. Bentuknya serupa dengan Bearish Shooting Star tapi tidak seperti Shooting Star, Inverted Hammer muncul dalam tren turun dan memberi sinyal pembalikan naik, sederhananya pola ini memberikan indikasi akan tanda-tanda awal untuk bullish.

Tubuh Inverted Hammer seharusnya berukuran kecil. Bayangan atas seharusnya memiliki panjang setidaknya dua kali tubuhnya, tapi tidak lebih pendek daripada rerata panjang lilin. Diharapkan bahwa tidak terdapat atau terdapat bayangan bawah yang sangat tipis. Bagian dasar Inverted Hammer harus lebih rendah daripada tubuh lilin sebelumnya.

Baca Juga: Ingin Mencoba Strategi Trading Dengan Candlestick, Inilah 5 Jenisnya

Panduan Strategi Entry Menggunakan Candlestick Inverted Hammer

Strategi entry dengan menggunakan candlestick Inverted Hammer melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, kita harus mengidentifikasi pola Inverted Hammer yang muncul setelah tren turun. Setelah pola tersebut teridentifikasi, kita dapat mencari konfirmasi tambahan sebelum masuk ke pasar.

Salah satu cara untuk mengkonfirmasi sinyal entry adalah dengan memperhatikan pola candlestick pada sesi berikutnya. Jika sesi berikutnya menunjukkan harga yang lebih tinggi dan menutup di atas Inverted Hammer, maka hal ini bisa dianggap sebagai tanda konfirmasi bahwa pembeli memang mulai mengambil alih kendali.

Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan indikator teknis untuk membantu memverifikasi sinyal entry. Misalnya, kita bisa menggunakan indikator RSI (Relative Strength Index) untuk melihat apakah pasar telah oversold sebelum munculnya pola Inverted Hammer. Jika RSI menunjukkan kondisi oversold, maka kemungkinan pembalikan harga menjadi lebih tinggi.

Menentukan Level Stop-Loss dan Take-Profit

Dalam strategi entry menggunakan candlestick Inverted Hammer, menentukan level stop-loss dan take-profit sangat penting untuk mengelola risiko dan keuntungan. Level stop-loss sebaiknya ditempatkan di bawah harga terendah dari pola Inverted Hammer untuk melindungi modal kita dari potensi kerugian lebih lanjut jika harga bergerak melawan prediksi kita.

Sementara itu, level take-profit bisa ditentukan dengan memperhatikan level resistance terdekat atau berdasarkan rasio risiko dan imbalan yang diinginkan. Penggunaan level take-profit yang tepat akan membantu kita mengunci keuntungan secara efektif ketika harga bergerak sesuai prediksi kita.

Baca Juga: Candlestick Hammer VS Doji, Mana Yang Lebih Akurat?

Pengelolaan Risiko dalam Strategi Entry

Pengelolaan risiko adalah hal krusial dalam trading forex. Tanpa manajemen risiko yang baik, kita bisa kehilangan modal dengan cepat. Ketika menggunakan strategi entry dengan candlestick Inverted Hammer, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengelola risiko.

Yakni pertama, kita harus membatasi besaran posisi trading berdasarkan toleransi risiko kita. Idealnya, besaran risiko per transaksi sebaiknya tidak lebih dari 1-2% dari total modal trading kita. Dengan membatasi risiko per transaksi, kita dapat menjaga modal trading agar tetap bertahan dalam jangka panjang.

Kedua, penggunaan rasio risiko dan imbalan juga sangat penting. Rasio risiko dan imbalan mengacu pada perbandingan antara potensi keuntungan dengan potensi kerugian pada setiap transaksi. Misalnya, jika kita menetapkan rasio 1:3, artinya kita berusaha mendapatkan keuntungan tiga kali lebih besar daripada risiko yang kita ambil. Dengan demikian, meskipun hanya beberapa transaksi yang menguntungkan, kita masih bisa mencatatkan keuntungan secara keseluruhan.

Penerapan Strategi Entry pada Berbagai Kondisi Pasar

Penting untuk dipahami bahwa tidak semua pola candlestick Inverted Hammer akan memberikan sinyal yang akurat. Pada pasar trending, pola Inverted Hammer dapat memberikan sinyal pembalikan yang kuat, namun pada pasar sideways atau volatile, sinyalnya mungkin kurang dapat diandalkan.

Pada pasar trending, Inverted Hammer yang muncul setelah tren turun bisa menjadi tanda awal bahwa pembalikan akan terjadi. Namun, untuk memastikan sinyal ini, kita tetap harus mencari konfirmasi tambahan. Sedangkan itu, pada pasar sideways atau volatile, Inverted Hammer bisa memberikan sinyal yang salah atau lebih sering disebut sebagai false signal. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mencari konfirmasi tambahan dan mempertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk masuk ke pasar.

Kesimpulan

Secara umum, candlestick Inverted Hammer adalah salah satu pola candlestick yang sering digunakan dalam strategi entry pada trading forex. Dan pola ini menunjukkan potensi pembalikan harga setelah tren turun dan bisa menjadi sinyal entry yang kuat jika dikonfirmasi dengan benar.

Ketika menggunakan strategi entry dengan candlestick Inverted Hammer, penting untuk mengelola risiko dengan baik. Penggunaan level stop-loss dan take-profit yang tepat, serta manajemen risiko yang disiplin, akan membantu kita menjadi trader yang lebih sukses. Namun, perlu diingat bahwa tidak ada strategi yang benar-benar sempurna. Kunci kesuksesan dalam trading adalah latihan, pengalaman, dan kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan pasar.

Selamat bertrading!

Baca Juga: 7 Pola Candlestick Single pada Forex yang Perlu Anda Ketahui

Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trading Saham di EXNESS
To Top