
Memahami Indikator Center of Gravity pada Trading Forex
Jika Anda termasuk dalam kategori trader pemula yang baru beranjak mengawali petualangan karier di dunia trading forex, salah satu hal yang menjadi sangat penting untuk Anda perhatikan adalah mengenai tahap belajar tentang forex. Selain itu, penentuan soal metode trading yang akan digunakan juga menjadi point tambahan selanjutnya.
Membahas mengenai tahap belajar tentang forex, tentu salah satunya adalah soal kemampuan dalam membaca arah trend. Namun hal ini bukan menjadi hal yang mudah. Meski begitu, ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk belajar dan memahami tentang trend dalam dunia trading forex. Yakni dengan menggunakan indikator-indikator.
Dalam pengertiannya, indikator forex merupakan sebuah alat atau tools yang memberikan data dari hasil perhitungan formula tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi market sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya. Indikator sendiri dalam analisis teknikal pada trading forex, merupakan sebuah formula matematis yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar dan juga untuk membantu memberikan sinyal beli atau jual.
Pada kesempatan kali ini, mari membahas salah satu indikator forex yang tak kalah penting untuk Anda pahami, yaitu indikator Center of Gravity atau COG. Apa yang dimaksud dengan indikator Center of Gravity? Dan apa fungsinya dalam trading forex? Untuk mengetahuinya secara lebih lengkap, maka kami sarankan bagi Anda untuk membaca artikel ini hingga tuntas!
Apa itu Indikator Center of Gravity?
Untuk informasi, indikator Center of Gravity adalah sebuah Oscillator yang dikembangkan oleh John Ehler dan disampaikan dalam majalah Stocks & Commodities. Oscillator ini menghasilkan hampir zero lag yang menunjukkan titik pivot dengan keakuratan tepat. Indikator ini adalah adalah hasil dari studi filter adaptif.
Dalam penjelasannya, indikator Center of Gravity atau juga yang kerap disebut dengan pusat gravitasi ini, diartikan sebagai sistem perdagangan valas/forex untuk menentukan status overbought atau oversold. Sistem ini bekerja sangat baik pada jangka waktu/timeframe 1 jam atau lebih tinggi. Trading dengan sistem ini, cocok digunakan untuk semua pasangan mata uang.
Sang pencipta, John Ehler menjelaskan bahwa COG untuk suatu periode waktu merupakan hasil penjumlahan dari suatu posisi dikali dengan harga, yang kemudian dibagi dengan total harga keseluruhan. Posisi yang dihitung merupakan beberapa bar sebelumnya dari bar terbaru.
Penerapan dasar dari indikator COG yaitu menggunakan kalkulasi yang selanjutnya menghasilkan Oscillator. Saat ini, indikator COG bahkan sudah tersedia dalam banyak variasi sesuai pemanfaatannya. Popularitas indikator COG kini juga telah meningkat, hal ini didasari pada fungsinya yakni dapat membantu trader untuk menggali informasi lebih dalam mengenai swing harga yang ada pada pergerakan harga pasar selanjutnya.
Bagaimana Bertrading dengan Indikator Center of Gravity?
Untuk diketahui, indikator Center of Gravity adalah termasuk dalam jenis indikator leading. Ini artinya indikator Center of Gravity sangat berguna dalam kondisi market yang mengalami range.
Terkait dengan penerapannya, tak sedikit trader mengimplementasian indikator COG pada grafik utama, sedangkan trader lain cenderung meletakkannya di bagian bawah grafik utama. Ada beberapa platform trading yang menawarkan jenis indikator COG dengan versi berbeda, meskipun keduanya mudah dipahami dan digunakan bagi trader pemula.
Apabila ingin menggunakan indikator secara terfokus, trader dapat menggunakan COG sebagai pilihan. Karena pada dasarnya COG memiliki kemampuan untuk membaca level support maupun resistance dengan jelas. Adanya indikator COG, membuat trader begitu terbantu, utamanya saat melakukan pengambilan keputusan.
Biasanya COG bekerja dengan cara membaca data historis, selanjutnya akan membandingkan data harga terbaru dan melakukan penghitungan untuk menentukan area support serta resistance. Trader akan menemui tampilan indikator dengan hasil perhitungan garis yang telah diwarnai, semakin biru, menandakan bahwa warna yang ditampilkan, semakin kuat dan mengindikasikan adanya level support serta resistance.
Pada prakteknya, kami tak lelah untuk mengingatkan bahwa dalam trading forex tidak dianjurkan hanya bergantung pada satu jenis indikator saja. Ini artinya, Anda sebagai trader dapat memanfaatkan indikator lain yang berbeda jenis untuk mendapatkan gambaran dari perbandingan terkait kondisi market yang tengah terjadi.
Dapat dikatakan, bahwa penggabungan dari beberapa indikator dapat mengurangi kemungkinan adanya sinyal palsu. Anda dapat menambahkan penggunaan indikator Relative Strength Index (RSI) yang mudah digunakan, indikator tersebut dinilai juga membantu trader dalam membaca area support serta resistance. Trader bisa memanfaatkan RSI atau indikator lain untuk mengkonfirmasi sinyal trading yang muncul.
Nah, itulah pembahasan mengenai indikator Center of Gravity yang terdapat pada trading forex. Pada intinya, informasi dari indikator forex sangat penting bagi trader untuk melakukan analisis pasar. Analisis pasar ini dibutuhkan agar para trader tidak salah mengambil langkah yang justru membuatnya mengalami loss atau rugi besar.
Dan seperti yang telah diketahui, ketika Anda terjun ke dalam dunia trading forex, untuk memprediksi arah tren bukanlah hanya dengan menebak-nebak atau berspekulasi tanpa dasar yang jelas. Pada prakteknya, seorang trader harus dapat memprediksi pergerakan harga. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan indikator forex.
Pencarian sesuai topik:
- rumus indikator cog
- Memahami Pola Three Drives Forex untuk Deteksi Pembalikan Harga dan Kelanjutan Trend - Februari 25, 2025
- Memahami Efek Kompetisi Pasar dalam Nilai Spread Forex dan Eksekusi Order - Februari 20, 2025
- Inilah Cara Menghitung Indikator Pivot Point Forex Secara Manual dan Otomatis - Februari 17, 2025
