Saham

Memahami Skema Jahat Bandar Saham: Pump & Dump

Memahami Skema Jahat Bandar Saham: Pump & Dump

Memahami Skema Jahat Bandar Saham: Pump & Dump

Apakah Anda pernah menerima email, telepon, atau pesan yang mengatakan membeli saham perusahaan XYZ dalam jumlah besar, dan saham tersebut akan tumbuh dalam waktu dekat tidak hanya 100% atau 200% tetapi 300%? Jika Anda berinvestasi di pasar dengan mengikuti tip seperti itu, maka Anda perlu berhati-hati. Karena bisa saja Anda tengah digiring untuk terseret ke dalam penipuan yang lebih besar. Dalam istilahnya, penipuan ini dikenal sebagai Pump & Dump. Agar Anda lebih mudah memahami istilah Pump & Dump, kami akan menganalogikannya dengan bantuan sebuah cerita yang sederhana.

Suatu ketika ada sebuah desa kecil di mana semua orang hidup bahagia. Suatu hari datanglah seorang asing di desa ini dan menyebut bahwa dirinya adalah seorang pengusaha. Orang asing itu lantas menjelaskan bahwa dia sedang berurusan dengan bisnis monyet. Penduduk desa yang tidak tahu apa-apa, lantas bertanya kepada orang asing tersebut tentang apa bisnis monyet yang dimaksud. Dengan cerdik, orang asing tersebut lantas menjawab bahwa dalam waktu dekat akan ada permintaan monyet yang melonjak dan harga monyet akan mencapai setinggi langit. Jadi, ia mengatakan bahwa akan membeli dan menjual monyet seperti itu.

Penduduk desa tampaknya tidak yakin dengan kisahnya ini. Namun, orang asing tersebut menawarkan kepada penduduk desa bahwa siapa pun yang menemukan dan mendapatkan monyet untuknya, dia akan membayar orang itu Rp. 1000 per monyet. Penduduk desa yang tampaknya yakin dengan tawarannya ini lantas memberinya beberapa monyet dan mendapatkan Rp. 1000 per monyet.

Seiring berjalannya waktu, orang asing yang mengaku sebagai pengusaha itu lantas kembali datang ke desa setelah 2 minggu. Pada kedatangannya kali ini, ia mengatakan bahwa permintaan monyet semakin meningkat, jadi dia datang untuk mengumpulkan lebih banyak monyet. Penduduk desa menjawab bahwa mereka telah menawarinya monyet sebelumnya.

Namun, si pengusaha tersebut kembali membuat penawaran yang menyatakan bahwa siapa pun yang memberinya lebih banyak monyet, dia akan membayar mereka Rp. 2000 untuk setiap monyet. Kali ini, lebih banyak penduduk desa yang tampak yakin dan menjual monyet untuknya dan dibayar Rp. 2000 untuk setiap monyet sebagai imbalannya.

Pengusaha itu datang lagi ke desa yang sama setelah 2 minggu. Dia mengatakan bahwa permintaan monyet telah meningkat dan dia membutuhkan lebih banyak monyet lagi. Penduduk desa menjawab bahwa mereka telah menawarinya terlalu banyak monyet. Si pengusaha tersebut pun kembali membuat penawaran baru lagi dan mengatakan bahwa dia akan menawarkan Rp. 4000 untuk setiap monyet yang diberikan penduduk desa kepadanya. Penduduk desa terkejut mengetahui bahwa dalam waktu 4 minggu harga monyet telah meningkat 4 kali lipat.

Skenario ini terus berulang dan dengan tawaran harga monyet yang selalu meningkat. Pengusaha itu datang ke desa lagi setelah 2 minggu dan mengatakan akan membayar Rp. 8000 untuk setiap monyet karena permintaan sudah terlalu banyak. Penduduk desa telah cukup pintar untuk menyimpan monyet-monyet tersebut jauh-jauh hari sebelumnya dan dengan demikian, mereka memperoleh Rp. 8000 untuk setiap monyet.

Saat meninggalkan desa, pengusaha memberi tahu penduduk desa bahwa dalam waktu dekat permintaan monyet akan meningkat banyak. Mendengarkan kata-katanya, penduduk desa merasa bahwa orang yang memiliki lebih banyak monyet akan menjadi orang terkaya di desa. Penduduk desa mulai menghitung harga monyet, dan mereka berpikir bahwa pada periode mendatang, harga monyet bahkan mungkin akan mencapai Rp. 100.000 di masa depan.

Yang terjadi kemudian, desa itu hampir tidak memiliki monyet yang tersisa karena mereka telah mengumpulkan dan memberikannya kepada pengusaha tersebut. Lantas, apa yang harus dilakukan sekarang? Untuk mengatasinya, kepala desa setempat pergi ke desa lain yang terletak di seberang sungai untuk mendapatkan monyet di sana. Dan mereka berencana akan membeli monyet dari desa lain untuk menjualnya kepada pengusaha dengan harapan akan menghasilkan banyak uang.

Semua penduduk desa merasa bahwa ini adalah ide yang bagus. Jadi, mereka semua pergi ke desa lain untuk mendapatkan monyet-monyet itu. Penduduk desa memberikan penawaran kepada pemilik monyet dari desa lain tersebut. Jadi beberapa dari mereka mendapat monyet untuk Rp. 8000, beberapa mendapatkannya seharga Rp. 16.000 dan beberapa bahkan membelinya seharga Rp. 50.000 karena mereka berpikir akan mendapatkan keuntungan hampir Rp. 100.000 untuk setiap satu monyet.

Penduduk desa berpikir bahwa setelah 2 minggu pengusaha akan kembali datang dan mereka akan mendapatkan banyak uang dengan menjual monyet kepadanya. Bahkan beberapa penduduk desa memikirkan strategi untuk tidak akan menjual semua monyet dalam satu kesempatan, tetapi akan mempertahankan dan menjualnya secara bertahap guna menghasilkan banyak uang.

Setelah 2 minggu, penduduk desa sudah siap dan menunggu, namun si pengusaha tak kunjung datang. Penduduk desa berpikir bahwa pengusaha mungkin sedang banyak urusan sehingga belum bisa datang. Namun, setelah lebih dari 2 minggu berlalu, pengusaha itu tidak juga datang. Waktu terus berlalu, 2 minggu, 4 minggu, 8 minggu berlalu tetapi pengusaha itu tidak juga datang.

Penduduk desa khawatir karena pengusaha tidak datang dan semua uang mereka telah diinvestasikan untuk membeli monyet-monyet itu. Karena monyet-monyet itu perlu dirawat dan bahkan beberapa kali menyebabkan masalah. Penduduk desa kemudian perlahan mulai menyadari bahwa mungkin mereka telah ditipu. Jadi para penduduk lalu pergi ke polisi dan mengajukan pengaduan.

Setelah menyelidiki seluruh masalah, hasil investigasi polisi ternyata mengejutkan. Polisi mengatakan kepada penduduk desa bahwa si pengusaha tersebut dan penduduk desa sebelah tempat mereka membeli monyet, ternyata berasal dari geng yang sama. Mereka telah memperdayai penduduk desa dengan mengambil semua uang dan yang tertinggal hanyalah monyet!

Pada kenyataannya, kisah cerita di atas juga terjadi di pasar saham. Awalnya, harga dipompa dan kemudian dijual. Anda akan menerima email, telepon atau pesan yang mengatakan belilah beberapa saham perusahaan XYZ yang tidak berguna dalam jumlah besar, harga sahamnya akan meningkat dalam waktu dekat sebanyak 4 kali lipat.

Para bandar yang hadir di pasar pertama-tama akan berkumpul untuk bersepakat membeli dan menjual saham guna membuat harga saham naik. Melihat kenaikan harga saham ini, Anda dan banyak orang lain akan berinvestasi di dalamnya. Jadi, ketika bandar sudah mendapatkan cukup uang, mereka akan menjual sahamnya dan pergi. Mereka akan mengambil semua keuntungan dan Anda akan ditinggal hanya dengan saham perusahaan yang tidak berguna. Praktek inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Pump & Dump.

Lalu, apakah pump & dump hanya terjadi di pasar saham? Tidak! Praktek pump & dump tidak hanya terjadi di pasar saham, namun juga terjadi di pasar di seluruh dunia. Bahkan praktek penipuan ini, telah difilmkan dengan judul “Wolf of the Wall-Street“. Pada film tersebut, diceritakan bahwa para bandar telah mendapatkan banyak uang dengan melakukan penipuan pump & dump yang kemudian mereka semua ditangkap dan dimasukkan penjara.

Saat menggunakan skema pump & dump, para bandar berkumpul dan pertama-tama menaikkan harga saham dan menyebarkan kabar baik tentang perusahaan ke seluruh penjuru, sehingga investor datang dan berinvestasi di dalamnya. Kemudian, setelah mendapat untung besar, bandar ini menjual saham itu dan pergi. Setelah menjadi korban penipuan semacam itu dan kehilangan uang dalam jumlah besar, orang-orang akan mulai sadar dan mencoba menyelidiki apa yang baru saja terjadi.

Pada prakteknya, seseorang harus benar-benar memahami sebelum berinvestasi, dan tidak boleh berinvestasi berdasarkan email, pesan, atau panggilan apa pun dari orang yang menawarkan tips semacam itu. Jika Anda berinvestasi berdasarkan tips seperti itu, Anda mungkin menjadi korban penipuan pump & dump.

Jadi jika Anda ingin berinvestasi di pasar maka jadilah ahlinya atau ikuti ahlinya. Jika Anda mengikuti metode yang benar, barulah Anda dapat memperoleh keuntungan yang baik di pasar baik itu melalui perdagangan atau investasi. Ada sejumlah tes seperti tes likuiditas, analisis tren, dll.

William Adhiwangsa
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top