
Panduan Memahami Swing Trading pada Forex dan Indikator Pelengkapnya
Seperti yang diketahui, setiap karakter pada invidu tentu tidak sama alias berbeda-beda. Hal ini juga berlaku pada dunia trading forex. Setiap trader akan tidak sama saat melakukan aktivitas tradingnya. Ada bermacam gaya trading yang berbeda dari para setiap trader. Karena, tidak ada trader yang memiliki gaya trading yang mirip sepenuhnya.
Salah satu faktor kesuksesan seorang trader forex adalah memilih gaya trading yang cocok sesuai dengan kepribadian, emosi dan kemampuan trader itu sendiri. Misalnya, gaya trading X sangat cocok pada seorang trader, namun gaya trading yang sama belum tentu menghasilkan kesuksesan jika dipakai oleh trader yang lain.
Secara umum, perbedaan gaya trading terletak pada periode waktu trading dan profil risiko. Semakin sering bertransaksi, tentu peluang risiko menjadi lebih besar dan dibutuhkan skill trading yang lebih terlatih.
Namun, dari sekian banyak jenis trader yang ada, beberapa diantaranya memilih gaya swing untuk aktivitas tradingnya. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengajak Anda untuk membahas mengenai gaya swing trading. Juga tentang indikator-indikator forex yang dapat Anda gunakan pada strategi swing trading tersebut. Untuk membahasnya lebih dalam, silahkan menyimak artikel ini hingga tuntas!
Pengertian Swing Trading
Dalam penjelasannya, swing trading adalah tipe trading yang menggunakan konsep dasar “beli saat swing flow, dan jual saat swing high. Pelaku trading yang menggunakan metode ini disebut dengan istilah swing trader. Secara lebih singkat, swing trading merupakan strategi forex yang memfokuskan analisa pada pola ayunan harga.
Para swing trader dalam prakteknya kerap mengambil kesempatan sell di ayunan harga tertinggi dengan target close di swing harga terendah, atau mencari peluang buy pada ayunan harga terendah dengan target close di swing harga tertinggi. Dengan demikian, profit yang didapat dari setiap posisi trading akan benar-benar optimal.
Dalam tujuannya, strategi ini dilakukan dengan harapan untuk mengumpulkan keuntungan maksimal dalam sekali entry. Untuk mendapatkannya, para swing trader mengutamakan validitas sinyal dalam mengambil setiap tindakan. Dengan demikian, peluang dari strategi forex ini tak muncul sesering sinyal pada metode trading jangka pendek.
Indikator-indikator Pelengkap Strategi Swing Trading
Sekadar informasi, ada beberapa indikator yang dapat Anda gunakan ketika memakai strategi swing trading. Pada prakteknya, indikator-indikator tersebut dapat Anda gunakan secara bersamaan ataupun secara terspisah. Indikator-indikator tersebut adalah:
1. Relative Strength Index
Relative Strength Index atau yang biasa disebut dengan RSI, adalah indikator momentum yang sangat populer yang telah ditampilkan dalam sejumlah artikel, wawancara, dan buku selama bertahun-tahun. RSI sendiri merupakan indikator yang dirancang oleh seorang analis teknikal bernama J. Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concepts in Technical Trading Systems’.
Indikator RSI memiliki kegunaan hampir sama dengan indikator Stochastic yaitu menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold. RSI memiliki satu garis yang membantu untuk menentukan kekuatan dari tren yang sedang berlangsung pada suatu instrument trading (sekuritas) dan juga kemungkinan titik reversal-nya. RSI membandingkan nilai absolut dari pertumbuhan harga pasangan mata uang yang sedang diperdagangkan selama periode waktu tertentu dengan level jatuhnya pada periode waktu yang sama.
Terdapat aturan umum saat menggunakan RSI, yakni dianjurkan untuk menggunakan level 70 dan 30 dan overbought dan oversold masing-masing. Umumnya, jika RSI naik di atas 30 maka dianggap bullish dan di sisi lain jika RSI turun di bawah 70, ini adalah sinyal bearish.
2. Stochastic
Sejak dikembangkan oleh George Lane pada 1950, Stochastic masih menjadi salah satu indikator trading forex paling populer hingga hari ini. Stochastic adalah indikator yang berguna untuk menilai momentum atau kekuatan tren. Indikator Stochastic berfungsi untuk memprediksi harga selama periode waktu tertentu dengan harga penutupan selama periode tersebut.
Dan terkait aturan umum tentang Stochastic adalah, saat di bawah 20 dianggap oversold dan saat di atas 80 adalah overbought. Namun, membaca di bawah 20 atau di atas 80 bukan berarti pasar akan berbalik arah. Jika menggunakan Stochastic, Anda mungkin akan mendapatkan banyak sinyal palsu. Dengan demikian, ketika menggunakan indikator Stochastic dengan swing trading, kami harap Anda mampu untuk menyaring sinyal.
3. Bollinger Bands
Bollinger Bands merupakan salah satu indikator untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend. Indikator ini sangat populer digunakan dalam berbagai jenis pasar termasuk pasar forex. Selain arah trend, indikator ini dapat juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Dalam kondisi pasar sideways (ranging), harga bergerak diantara ke 2 ‘band’. Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger, seorang technician trader pada tahun 1980.
Bentuk dasar Bolinger Bands ini sendiri adalah tiga garis yang memiliki pembatas atas dan bawah dan sebuah garis moving average yang difungsikan menjadi garis tengah bolinger. Pengambilan harga pada garis tengah bolinger ini ada dua jenis, menggunakan Typical Price dan Weighted Price. Namun hingga sekarang yang paling banyak digunakan adalah Typical Price.
Bollinger Bands secara umum memiliki aturan yakni, carilah volatilitas tinggi dan lonjakan harga naik atau turun. Harga harus berada di band luar atau lebih baik lagi jika harganya melebihi.
Itulah ulasan mengenai indikator-indikator forex yang dapat Anda pakai saat menggunakan strategi swing trading. Dalam kesimpulannya, kami tak bosan untuk terus mengingatkan, bahwa tidak ada indikator dalam trading forex yang benar-benar 100% menjamin profit. Ini artinya, Anda harus cerdik dalam mengkombinasikan beberapa indikator lain untuk menghasilkan profit yang fantastis!
Selamat belajar!
- Volatilitas Bitcoin vs. Volatilitas Forex: Mana yang Lebih Berisiko? - Maret 28, 2025
- Mengapa Broker Forex Melarang Trader Menggunakan Full Margin? - Maret 27, 2025
- Memahami Konsep One Day One Entry Forex: Legal atau Ilegal? - Maret 26, 2025

Pingback: Strategi Trading Forex yang Paling Banyak Dipakai di Dunia