Robot Trading DNA Pro: Jerat Modus Penipuan dan Iklan Artis

Diberitakan sebelumnya, robot trading DNA Pro menambah daftar panjang dugaan kasus penipuan investasi. Untuk diketahui, pada hari Selasa (29/3/2022), sejumlah orang melaporkan robot trading DNA Pro ke Polda Metro Jaya. Laporan ini diterima polisi dengan nomor LP/B/1603/III/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, tanggal 29 Maret 2022.

Adapun pasal dalam laporan ini yakni Pasal 28 ayat 1 jo Pasal 45 a ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 3, 4, 5 Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Untuk informasi, kasus dugaan investasi robot trading ilegal DNA Pro ini tengah diusut Bareskrim Polri.

Total kerugian masyarakat akibat kasus ini diperkirakan mencapai Rp 97 miliar. Dalam kasus ini, Bareskrim sudah menetapkan 12 tersangka. Sebagian tersangka sudah ditahan polisi.

Pada kabar terbaru, polisi berhasil menangkap seorang tersangka yang merupakan petinggi di aplikasi robot trading DNA Pro Academy. Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes Yuldi Yusman mengatakan, tersangka itu bernama Hans Andre Supit. Hans menjabat sebagai Branch Manager dari tim yang diberi nama ‘Central‘.

Dari total 12 tersangka, saat ini ada 7 tersangka sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri. Sedangkan sisanya masih masuk daftar pencarian orang (DPO) atau buron.

Apa itu Robot Trading DNA Pro?

DNA Pro adalah sebuah platform investasi robot trading yang menggunakan skema Multi Level Marketing (MLM). Diketahui, DNA Pro ini merupakan produk dari PT DNA Pro Akademi. PT DNA Pro Akademi ini berdasarkan penjelasan dari akun Linkedln adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa Education Center di bidang Digital Global Investment yang berlokasi di Jakarta Barat.

Dalam penjelasannya, PT DNA Pro Akademi mengemban misi untuk memberikan manfaat bagi banyak orang dengan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan yang memberikan nasehat dalam trading. PT DNA Pro Akademi telah disegel oleh Kementerian Perdagangan pada Jumat, 28 Januari 2022 lalu. Penyegelan itu dilakukan karena PT DNA Pro Akademi melanggar ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Baca Juga: Robot Trading Forex, Sejarah, Kelebihan dan Kekurangannya

Tepatnya yaitu karena menjalankan kegiatan usaha penjualan expert advisor/robot trading dengan menggunakan sistem multi level marketing atas dasar legalitas berupa nomor induk berusaha (NIB) dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 47999.

Direktorat Jenderal PKTN Kemendag Veri Anggrijono dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah menyegel operasi PT DNA Pro Akademi yang melakukan usaha penjualan expert advisor/robot trading tak berizin. Atas tindakan tersebut, PT DNA Pro Akademi membangkang dengan membuka segel.

Operasional kegiatan usahanya kembali beredar di media sosial. Dengan cepat, Kemendag bersama Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri melakukan tindakan tegas dengan menyegel kembali PT DNA Pro Akademi.

Bagaimana Modus Penipuan Robot Trading DNA Pro?

Dalam informasinya, DNA Pro adalah salah satu dari entitas yang ditemukan oleh Satgas Waspada Investas sebagai salah satu platform yang melakukan aktivitas investasi ilegal. DNA Pro merupakan salah satu aplikasi robot trading yang bekerja dengan sistem MLM atau multi level marketing. Cara kerja DNA Pro menggunakan sistem penjualan Ponzi yang diketahui bahwa barang yang diperdagangkan memiliki entitas untuk menggaet berbagai member.

Di samping itu, member juga diminta untuk mencari anggota baru dengan jumlah yang tidak dibatasi. Sistem ini mirip dengan sistem multi level marketing. Karena semakin banyak member yang ikut serta maka pihak yang mendapatkan member jumlah besar itu akan mendapatkan bonus besar.

Dari promosinya disebutkan bahwa robot trading DNA Pro dapat menghasilkan banyak keuntungan. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menganalisis obligasi dan saham menggunakan sistem algoritma. DNA Pro menjanjikan keuntungan sebesar 1% setiap harinya.

Baca Juga: Robot Trading Legal Segera Muncul di Indonesia, Seperti Apa Bocorannya?

DNA Pro juga menawarkan beragam bonus, di antaranya bonus penjualan robot sampai 15 level, bonus profit sharing 5 level, dan bonus networking 5 level. Tidak hanya itu saja, DNA Pro juga menawarkan satu member untuk dapat membentuk lebih dari satu username atau akun.

Dengan terkuaknya DNA Pro sebagai investasi bodong dengan skema ponzi ini, kepolisian telah membuka hotline pengaduan khusus kepada para korban DNA Pro.

Penawaran dengan Iklan Artis

Kasus robot trading DNA Pro juga menyeret nama sejumlah artis papan atas Indonesia. Beberapa nama, seperti Rizky Billar, Lesti Kejora, hingga Ivan Gunawan masuk dalam pusaran lantaran mereka dikabarkan menjadi brand ambassador. Selain itu, nama-nama pesohor lain tanah air juga akan diperiksa terkait kasus robot trading DNA Pro tersebut. Diantaranya penyanyi Virzha, Rosa dan Yosi Project Pop.

Penyanyi Virzha akan dipanggil ke Bareskrim Polri pada 22 April 2022 untuk pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan investasi ilegal robot trading DNA Pro. Sementara Rosa akan diperiksa terkait kasus DNA Pro pada Rabu 20 April 2022. Sedangkan Yosi Project Pop akan dimintai keterangan terkait kasus DNA Pro pada Kamis 21 April 2022, bersamaan dengan Billy Syahputra.

Penyanyi Ello juga akan dipanggil oleh pihak kepolisian lantaran ia diduga menerima sejumlah uang terkait robot trading DNA Pro. Kemudian ada DJ Una yang juga dipanggil lantaran dirinya ikut berinvestasi dan sempat mempromosikan DNA Pro lewat media sosialnya. Diketahui, total investasi yang didapatkan DJ Una mencapai Rp1,3 miliar, tapi uang tersebut tidak bisa ditariknya.

Sejumlah artis yang disebutkan di atas diminta untuk memberikan keterangan sebagai saksi penipuan investasi. Hal ini lantaran karena mereka diduga telah menerima sejumlah uang dari pihak-pihak DNA Pro.