Forex

Spread Forex Tetap vs Spread Mengambang: Mana yang Lebih Baik untuk Trader Pemula?

Spread Forex Tetap vs Spread Mengambang: Mana yang Lebih Baik untuk Trader Pemula?

Spread Forex Tetap vs Spread Mengambang: Mana yang Lebih Baik untuk Trader Pemula?

Kalau Anda baru mulai terjun ke dunia trading forex, mungkin sudah sering mendengar istilah spread forex. Entah dari forum, video YouTube, atau bahkan dari keterangan akun broker. Tapi, apa sebenarnya spread itu? Mengapa setiap kali Anda buka posisi trading, saldo langsung berkurang sedikit meskipun harga belum bergerak?

Nah, itulah yang disebut spread—biaya tersembunyi yang tidak terlalu besar tapi bisa sangat berpengaruh terhadap hasil trading Anda dalam jangka panjang. Spread ini bisa datang dalam dua bentuk utama: spread tetap (fixed spread) dan spread mengambang (floating spread). Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Trader yang paham perbedaan ini akan lebih mudah menyesuaikan strategi, memilih broker, dan mengatur biaya trading agar tetap efisien. Jadi, kalau Anda ingin tahu mana yang “lebih baik” antara spread tetap dan spread mengambang, baca artikel ini sampai habis! Bagaimana penjelasannya? Berikut ulasan lengkap yang wajib Anda baca!

Baca Juga: Memahami Efek Kompetisi Pasar dalam Nilai Spread Forex dan Eksekusi Order

Apa Itu Spread Forex?

Secara sederhana, spread forex adalah selisih antara harga jual (bid) dan harga beli (ask) dalam sebuah pasangan mata uang. Misalnya Anda sedang memantau pasangan EUR/USD dan melihat di platform trading tertulis:

Bid: 1.1000
Ask: 1.1002

Nah, perbedaan 2 pip antara bid dan ask itulah yang disebut spread. Spread adalah biaya transaksi yang dibayar oleh trader setiap kali membuka posisi.

Artinya, kalau Anda langsung buy EUR/USD di 1.1002 dan harga tidak bergerak sama sekali, Anda akan langsung berada di posisi minus sebesar 2 pip karena harus menutup posisi di harga bid 1.1000. Minus itu bukan karena salah analisa, tapi karena spread.

Mengapa Spread Penting untuk Trader?

Spread menentukan berapa besar biaya transaksi Anda. Semakin besar spread, semakin tinggi biaya yang harus Anda tanggung. Bagi trader aktif seperti scalper, spread ini bisa menjadi pembeda antara profit dan loss dalam jangka panjang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spread

1. Likuiditas pasar: Pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD biasanya punya spread kecil karena likuiditas tinggi.
2. Waktu trading: Saat sesi Asia, spread cenderung lebih lebar dibanding sesi London atau New York.
3. Kondisi pasar: Saat ada berita besar (misalnya Non-Farm Payrolls), spread bisa melebar drastis.
4. Jenis broker: Broker ECN biasanya menawarkan spread lebih rendah daripada broker market maker.

Nah, sekarang Anda tahu dasar-dasarnya. Selanjutnya kita bahas lebih dalam jenis-jenis spread forex yang sering ditawarkan broker.

Apa Itu Spread Tetap (Fixed Spread)?

Spread tetap, atau fixed spread, adalah jenis spread yang tidak berubah-ubah meskipun kondisi pasar sedang ramai atau sepi. Jadi, berapapun volatilitasnya, nilai spread tetap sama seperti yang ditetapkan oleh broker. Misalnya broker Anda menetapkan fixed spread 2 pip untuk EUR/USD. Maka baik saat pasar tenang maupun saat rilis berita besar, spread-nya tetap 2 pip.

Kelebihan Spread Tetap

1. Biaya lebih mudah diprediksi
Anda tahu pasti berapa spread yang akan dibayar setiap kali buka posisi. Ini penting untuk pemula agar tidak kaget saat spread tiba-tiba melebar.

2. Cocok untuk trader pemula
Karena tidak berubah-ubah, fixed spread membantu pemula memahami struktur biaya trading tanpa perlu panik saat volatilitas meningkat.

3. Stabil di kondisi pasar normal
Saat tidak ada berita penting, spread tetap berjalan sesuai rencana dan membantu Anda menghitung potensi profit dengan lebih akurat.

Kekurangan Spread Tetap

1. Spread cenderung lebih tinggi
Broker biasanya menaikkan spread tetap sedikit lebih tinggi untuk menutup risiko pergerakan pasar.

2. Requote bisa terjadi
Saat volatilitas tinggi, broker fixed spread (terutama tipe market maker) bisa menolak order atau memberi harga baru—alias requote.

3. Kurang fleksibel untuk trader aktif
Trader yang sering masuk dan keluar posisi (scalper) bisa merasa fixed spread terlalu “mahal”.

Contoh mudah:
Jika spread tetap EUR/USD di broker Anda adalah 2 pip, sementara di broker floating spread bisa turun jadi 0.8 pip saat pasar likuid, Anda akan membayar lebih mahal setiap kali transaksi.

Apa Itu Spread Mengambang (Floating Spread)?

Kalau fixed spread seperti harga tetap di menu restoran, maka spread mengambang (floating spread) seperti harga bahan makanan di pasar—bisa naik turun tergantung situasi. Dengan floating spread, nilai spread berubah mengikuti kondisi pasar. Saat pasar ramai dan likuiditas tinggi (misalnya sesi London-New York), spread bisa sangat kecil, bahkan kurang dari 1 pip. Tapi saat pasar sepi atau ada rilis berita besar, spread bisa melebar tajam.

Contoh:

EUR/USD saat tenang: 0.8 pip
EUR/USD saat rilis NFP: 4–6 pip

Kelebihan Spread Mengambang

1. Spread bisa sangat rendah
Saat kondisi pasar normal, floating spread sering kali lebih kecil dari fixed spread, sehingga biaya trading lebih hemat.

2. Lebih transparan mengikuti kondisi pasar
Broker ECN/STP biasanya menggunakan sistem floating spread yang langsung mencerminkan harga dari penyedia likuiditas.

3. Cocok untuk scalper dan trader berpengalaman
Karena biaya spread bisa sangat kecil di waktu tertentu, trader aktif bisa memanfaatkan momen itu untuk trading cepat dengan biaya rendah.

Kekurangan Spread Mengambang

1. Spread bisa melebar tiba-tiba
Saat berita besar atau pasar volatile, spread bisa membengkak berkali lipat.

2. Biaya transaksi tidak bisa diprediksi
Kamu tidak tahu berapa spread yang akan berlaku sampai order dieksekusi.

3. Berisiko tinggi untuk pemula
Trader baru sering kaget melihat spread tiba-tiba lebar, dan posisi cepat rugi karena tidak memperhitungkan biaya tambahan tersebut.

Jadi, floating spread memang lebih realistis, tapi juga menuntut kedisiplinan dan pemahaman pasar yang lebih baik.

Perbandingan Lengkap: Spread Tetap vs Spread Mengambang

1. Perubahan Spread

Spread Tetap: Tetap, tidak berubah
Sperad Mengambang: Naik turun mengkuti pasar

2. Biaya Transaksi

Spread Tetap: Lebih stabil, tapi biasanya lebih tinggi
Sperad Mengambang: Bisa sangat rendah, tapi tidak pasti

3. Cocok Untuk

Spread Tetap: Pemula, swing trader, atau posisi jangka panjang
Sperad Mengambang: Scalper, day trader, dan trader berpengalaman

4. Risiko Requote

Spread Tetap: Bisa terjadi saat volatilitas tinggi
Sperad Mengambang: Jarang terjadi

5. Risiko Slippage

Spread Tetap: Lebih rendah
Sperad Mengambang: Lebih tinggi saat pasar volatile

6. Kondisi Ideal

Spread Tetap: Pasar tenang dan stabil
Sperad Mengambang: Pasar aktif dan likuid

7. Jenis Broker Umum

Spread Tetap: Market Maker
Sperad Mengambang: ECN/STP

Secara umum, fixed spread memberikan rasa “aman dan pasti”, sedangkan floating spread memberikan potensi biaya lebih murah tapi dengan risiko yang lebih besar.

Baca Juga: Bagaimana Nilai Spread Forex Mempengaruhi Profit Anda?

Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Jenis Spread

Kalau Anda masih bingung memilih, coba perhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Gaya Trading

1. Scalper dan day trader lebih cocok dengan floating spread karena sering buka-tutup posisi dan bisa memanfaatkan spread rendah saat pasar aktif.
2. Swing trader atau position trader bisa memilih fixed spread karena mereka tidak terlalu sering masuk pasar dan lebih mementingkan stabilitas biaya.

2. Frekuensi Transaksi

Kalau Anda trading harian dengan banyak order, selisih 0.5–1 pip per transaksi bisa sangat signifikan. Floating spread bisa jadi pilihan lebih hemat. Tapi kalau Anda hanya buka beberapa posisi per minggu, fixed spread sudah cukup.

3. Kondisi Pasar

Trader yang sering aktif saat news release harus berhati-hati dengan floating spread. Spread bisa melebar puluhan pip, membuat posisi sulit dikendalikan.

4. Jenis Broker

1. Broker Market Maker biasanya menawarkan fixed spread.
2. Broker ECN/STP menawarkan floating spread yang lebih realistis karena berasal dari harga antarbank.

5. Modal dan Money Management

Trader bermodal kecil lebih baik menggunakan fixed spread agar biaya trading tetap bisa dikontrol. Sedangkan trader bermodal besar bisa memanfaatkan floating spread untuk efisiensi biaya.

Tips Memilih Broker Berdasarkan Jenis Spread

1. Cek regulasi dan reputasi broker
Pastikan broker Anda terdaftar di badan regulasi resmi seperti FCA, ASIC, atau Bappebti.

2. Lihat kondisi trading saat news besar
Coba bandingkan spread broker saat rilis berita ekonomi penting untuk mengetahui seberapa besar pelebaran spread-nya.

3. Gunakan akun demo terlebih dahulu
Uji perbedaan spread tetap dan mengambang di akun demo sebelum memakai uang asli.

4. Perhatikan komisi tambahan
Beberapa broker ECN menawarkan spread super rendah tapi menambah komisi per lot. Jadi, hitung total biaya dengan cermat.

5. Sesuaikan dengan strategi Anda
Tidak ada jenis spread yang sempurna. Yang penting adalah memilih yang paling mendukung gaya trading Anda sendiri.

Baca Juga: Mengapa Broker Menaikkan Spread Forex Saat Rilis Berita Ekonomi Penting?

Kesimpulan

Jadi, mana yang lebih baik: spread tetap atau spread mengambang? Jawabannya tergantung pada tujuan dan gaya trading Anda. Jika Anda trader pemula yang baru belajar dan ingin biaya yang pasti serta stabil, spread tetap (fixed spread) adalah pilihan terbaik. Dan jika Anda trader aktif yang sering memanfaatkan momen pasar likuid, spread mengambang (floating spread) bisa lebih menguntungkan karena biaya transaksi lebih rendah.

Tidak ada yang mutlak lebih bagus, semuanya tergantung kebutuhan dan kenyamanan Anda dalam mengelola risiko serta biaya trading. Ingat, spread hanyalah satu bagian kecil dari keseluruhan strategi trading. Masih ada faktor lain seperti manajemen risiko, psikologi trading, dan strategi entry-exit yang jauh lebih menentukan hasil akhir. Memahami jenis spread forex adalah langkah penting bagi setiap trader pemula. Dengan mengetahui bagaimana spread bekerja, Anda bisa:

1. Mengontrol biaya trading.
2. Memilih broker dengan bijak.
3. Menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar.

Ingat, spread hanyalah bagian dari puzzle besar dalam trading forex. Tapi kalau bagian ini Anda abaikan, hasil akhirnya bisa jauh dari harapan. Jadi, pahami, uji, dan pilih jenis spread yang paling cocok untuk perjalanan trading Anda sendiri.

Lita Alisyahbana
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
To Top