Dalam prakteknya, analisis teknis dalam aktivitas trading forex merupakan sebuah metode yang digunakan untuk memprediksi soal pergerakan harga dan tren pasar di masa depan, yang menggunakan atau mempelajari grafik pasar di masa lalu dan membandingkannya dengan grafik yang ada pada saat ini. Tidak hanya itu saja, analisis teknis juga dapat digunakan untuk mempelajari mengenai pola dari perilaku pasar yang telah lama diakui sebagai faktor yang signifikan dalam hal pergerakan harga.
Dalam berbagai jenis pola yang dapat terbentuk pada pasar, selalu ada kemungkinan yang menunjukkan bahwa pola tersebut dapat bergerak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pada artikel kali ini, mari kita membahas mengenai salah satu indikator forex yang berhubungan dengan kondisi pasar, yakni indikator RSI.
Apa itu Indikator RSI?
Dalam penjelasannya, RSI memiliki kepanjangan yakni Relative Strength Index. Indikator RSI sendiri merupakan indikator momentum yang sangat populer yang telah ditampilkan dalam sejumlah artikel, wawancara, dan buku selama bertahun-tahun. RSI sendiri merupakan indikator yang dirancang oleh seorang analis teknikal bernama J. Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concepts in Technical Trading Systems’.
Indikator RSI memiliki kegunaan hampir sama dengan indikator Stochastic yaitu menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold. RSI memiliki satu garis yang membantu untuk menentukan kekuatan dari tren yang sedang berlangsung pada suatu instrument trading (sekuritas) dan juga kemungkinan titik reversal-nya. RSI membandingkan nilai absolut dari pertumbuhan harga pasangan mata uang yang sedang diperdagangkan selama periode waktu tertentu dengan level jatuhnya pada periode waktu yang sama.
Setelah Anda membaca pengertian dan penjelasan mengenai indikator RSI, lantas apa saja 2 tips efektif penggunaan indikator RSI pada trading forex. Untuk mengetahuinya secara lebih lengkap, kami sarankan bagi Anda untuk membaca ulasan ini hingga tuntas. Berikut penjelasannya!
RSI Classic Divergence
RSI bullish divergence akan terjadi saat harga mementuk titik terendah baru dan RSI membentuk titik tinggi terendah baru. Kondisi tersebut merupakan pertanda bahwa arah tren akan berubah dari tren menurun menjadi tren naik untuk beberapa periode ke depan.
Dan pada sisi sebaliknya, RSI bearish divergence, yakni terjadi saat pergerakan harga membentuk titik tertinggi baru dan titik rendah tertinggi baru, tapi di waktu yang sama RSI menunjukkan penurunan. Trader akan melihat perbedaan (divergence) ini terbentuk di atas market bullish, dan seringnya disebut sebagai pola pembalikan.
Trader bisa berharap pembalikan terjadi saat RSI divergence terbentuk. Situasi juga bisa dianggap sebagai peringatan tentang pembalikan arah karena akan tampak pada beberapa candlestick sebelum tren naik berubah arah, lalu menembus di bawah garis support.
Pada prakteknya, RSI divergence banyak diadopsi trader dalam menjalankan analisa teknikal. Beberapa trader lebih memilih memakai time frame tinggi untuk trading dengan RSI divergence. Dengan strategi tersebut, trader akan mendapat lebih berbagai macam sinyal jual dan beli.
RSI Dua Periode Divergence
Pada kondisi ini, Anda sebagai trader dapat menggunakan RSI pendek periode 5 (RSI 5) di atas RSI panjang periode 14 (RSI 14) dan tunggu hingga terjadi persilangan. Dengan RSI 14, ada kalanya pergerakan harga tak menyentuh area oversold dan overbought sebelum perubahan arah terjadi dalam market.
RSI periode pendek lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru sehingga mampu menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah lebih dini. Saat RSI 5 melewati di atas RSI 14, bisa diartikan bahwa pergerakan harga terbaru akan semakin tinggi.
Sinyal beli kemudian muncul, yang mana RSI 5 dan RSI 14 akan saling menyilang saat RSI 5 mengalami oversold (di bawah 30). Saat RSI 5 melewati bawah dan menjadi lebih rendah dari RSI 14, bisa dimaknai kalau pergerakan harga terbaru tertolak oleh market.
Sementara itu, untuk sinyal jual, persilangan RSI 5 dan RSI 14 harus terjadi saat RSI periode 5 mengalami overbought (di atas 80). Untuk mempermudah, sejumlah trader professional seringnya mengkombinasikan indikator RSI dengan indikator pivot point agar mendapat performa trading yang lebih baik.
Itulah ulasan lengkap mengenai 2 tips efektif penggunaan indikator RSI pada trading forex. Namun, sebagai catatan penting yang perlu Anda ingat adalah, sinyal trading utama dari indikator RSI adalah divergen (perbedaan perilaku harga pasangan mata uang dan pembacaan indikator).
Jika harga membuat dua high yang naik dan RSI menunjukkan dua high yang menurun di saat yang bersamaan, maka hal ini mengindikasikan pelemahan tren bullish, yang bisa berujung pada reversal tren saat ini atau potensi gerakan koreksi ke arah yang berlawanan. Hal sebaliknya juga berlaku pada tren bearish.
Selain itu, indikator RSI juga memiliki kelebihan yakni, pada pergerakan harga yang sedang sideways, bisa menunjukkan keadaan overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Juga ada pergerakan harga yang sedang trending (baik uptrend maupun downtrend), bisa menunjukkan keadaan terjadinya divergensi, baik divergensi bullish maupun divergensi bearish. Sementara pada kekurangan yaitu responsnya lambat karena nilai RSI dihitung setelah harga muncul.