4 Tips Memaksimalkan Trading Forex Menggunakan Pivot Point
Strategi Pivot Point telah menjadi tujuan para trader selama beberapa dekade. Teknik ini menggunakan basis titik point sedemikian rupa sehingga harga akan sering bergerak relatif terhadap batas sebelumnya, dan kecuali kekuatan dari luar menyebabkan harga melakukannya, harga harus berhenti mendekati titik ekstrem sebelumnya.
Pivot Point banyak sekali manfaatnya khususnya untuk trader jangka pendek yang mengincar pergerakan kecil. Dan trader dapat membuka posisi (trade) baik ketika harga memantul (bounce) atau menembus (break).
Apa itu Pivot Point?
Pivot Point adalah indikator teknikal yang digunakan trader forex sebagai pengukur tingkat harga untuk potensi pergerakan pasar di masa depan. Indikator pivot digunakan untuk menentukan bias tren serta level support dan resistance, yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai target profit, stop loss, entry dan exit.
Seperti yang diketahui, bahwa support dan resistance adalah level di mana harga akan memantul kembali ke arah sebelumnya.
Secara tampilan, level Pivot hampir mirip dengan Fibonacci, karena memiliki sejumlah level support dan resistance. Namun bedanya, level Pivot sifatnya lebih objektif. Bisa dikatakan Pivot Point merupakan salah satu teknik trading terbaik.
Jadi, strategi ini merupakan satu indikator dari kelompok level harga, indikator ini digunakan untuk melakukan identifikasi titik-titik membalikkan tren pada market. Dengan menggunakan indikator ini maka identifikasi yang dilakukan akan menjadi lebih mudah dan menghasilkan hasil yang akurat.

4 Tips Memaksimalkan Trading Forex Menggunakan Pivot Point
Namun, yang perlu diperhatikan saat menggunakan strategi ini adalah bahwa semua trader sangat ketat sekali mengawasi level support dan resistance dari tool ini sehingga kita pun harus mengawasinya juga.
Tips Memaksimalkan Trading Forex Menggunakan Pivot Point
1. Memilih Waktu Masuk Posisi Dengan Baik
Pivot Point digunakan untuk memudahkan trader dalam entry dan exit posisi dalam hari yang sama selama pasar forex yang dipilih sedang berjalan. Ini artinya, trader harus mampu menentukan kapan waktu masuk posisi dengan bijak. Salah satu sesi trading yang dianggap memberikan peluang yang besar adalah saat sesi Eropa.
2. Pivot Point Sebagai Kunci Utama Perhatian Trader
Sebelum memilih untuk menentukan posisi, maka trader harus terlebih dulu untuk memerhatikan soal tren pasar. Untuk diketahui, Pivot Point adalah kunci yang bisa membantu trader untuk melihat tren pasar yang ada.
3. Masuklah Dalam Posisi Saat Harga Ada di R1 dan S1
Yang dianggap sebagai level potensial pada level Pivot Point adalah level R1 dan S1. Dengan demikian, langkah bijak untuk masuk dalam posisi adalah dengan memerhatikan secara seksama pergerakan harga, dan ketika harga bergerak telah mencapai R1 dan S1 maka itulah saat yang tepat bagi trader untuk masuk posisi.
4. Waktu Exit Paling Tepat Adalah Saat Harga di R2, R3, Atau S2, S3
Saat harga menyentuh di R2 dan R3 atau S2 dan S3, sangat disarankan untuk trader keluar dari trading. Hal ini karena adanya kemungkinan kondisi pasar sudah overbought atau oversold. Namun ketika harga berbalik arah, anda bisa mengambil posisi yang sebaliknya.
Itulah penjelasan dan sekaligus 4 tips mengenai Pivot Point. Seperti yang telah dibahas di atas, strategi ini memiliki sifat yang objektif, sehingga membuat strategi ini lebih banyak dipilih oleh para trader untuk dijadikan acuan menentukan level support dan resistance.
Pencarian sesuai topik:
- cara entry menggunakan pivot point
- trading menggunakan pivot point

Pingback: Penggunaan Indikator RSI pada Trading Forex
Pingback: Indikator Doda Doncian dan Manfaatnya Dalam Bertrading Forex
Pingback: Panduan Mudah Memahami Strategi Pivot Point Dalam Forex
Pingback: Cara Menghitung Indikator Pivot Point: Manual dan Otomatis