Forex

7 Jenis Analisa Teknikal Trading Forex yang Harus Anda Ketahui!

7 Jenis Analisa Teknikal Trading Forex yang Harus Anda Ketahui!

7 Jenis Analisa Teknikal Trading Forex yang Harus Anda Ketahui!

Tanpa adanya analisa, trading hanya akan menjadi seperti ajang perjudian. Dimana trader hanya akan berusaha menebak-nebak mengenai langkah-langkah selanjutnya dan bergantung pada keberuntungan untuk mendapatkan keuntungan. Dalam trading forex, analisa teknikal dapat membantu trader untuk mengetahui dan mempelajari karakter pergerakan harga, sehingga semakin menguasai teknik tersebut maka Anda bisa mengetahui peluang yang terdapat dalam sebuah pergerakan harga yang sedang berjalan. Analisa teknikal meliputi bentuk-bentuk pergerakan dari harga untuk menentukan probabilitas entry dan exit yang paling tinggi.

Analisa teknikal berhubungan dengan pemantauan histori pergerakan harga aset di pasar keuangan dengan menggunakan grafik, rumus matematis, dan prinsip statistik tertentu. Praktek cara menganalisa forex berdasarkan teknikal akan dilakukan dengan memanfaatkan grafik candlestick atau jenis grafik lain, serta indikator teknikal.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai 7 jenis analisa teknikal trading forex yang harus Anda ketahui. Jika Anda berniat untuk menambah wawasan mengenai dunia trading forex, maka tidak ada cara lain selain membaca ulasan artikel ini hingga tuntas. Lantas, 7 jenis analisa teknikal apa saja harus diketahui? Simak dalam penjelasannya berikut ini!

Moving Averages

Dalam pengertiannya, Moving Averages (MA) adalah salah satu indikator teknikal dalam forex yang dibuat dari perhitungan harga yang lampau, sehingga terbentuk garis rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan area support dan resistance dinamis, yaitu support dan resistance yang terus bergerak sesuai pergerakan harga.

Moving Averages menjadi indikator teknis yang mengikuti harga dengan lag, artinya MA menghasilkan sinyal setelah tren berubah. Moving Averages memperhalus harga tertinggi dan terendah, membuatnya lebih mudah bagi trader untuk melihat tren secara keseluruhan. Dengan menggunakan Moving Averages, pergerakan harga pada chart akan diperhalus sehingga Anda dapat menemukan sinyal buka posisi buy atau sell dengan lebih mudah.

Jenis Moving Averages:

1. Simple Moving Averages (SMA)
2. Exponential Moving Averages (EMA)
3. Weighted Moving Averages

Bollinger Bands

Bollinger Bands merupakan salah satu indikator untuk mengukur volatilitas dan menentukan arah trend. Indikator ini sangat populer digunakan dalam berbagai jenis pasar termasuk pasar forex. Selain arah trend, indikator ini dapat juga digunakan untuk menentukan keadaan jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Dalam kondisi pasar sideways (ranging), harga bergerak diantara ke 2 ‘band’. Indikator ini diciptakan oleh John Bollinger, seorang technician trader pada tahun 1980.

Indikator Bollinger Bands meliputi sebuah Simple Moving Average (SMA) dengan 2 ‘band’ atau pita yang berada di atas dan di bawah garis SMA. Band pada bagian atas disebut Upper Bollinger Band dan band pada bagian bawah disebut Lower Bollinger Band. Upper dan Lower band ditentukan berdasarkan penambahan dan pengurangan nilai SMA dengan standard deviasi.

Standard deviasi mengukur volatilitas hingga seberapa jauh harga bisa bergerak dari nilai yang sebenarnya (true value). Dengan ukuran volatilitas, ke 2 band tersebut akan bergerak sesuai dengan kondisi pasar. Parameter default SMA : 20 periode, dan standard deviasi : 2.

Trend Following

Dalam pengertiannya, Trend Following atau Follow Trend adalah strategi trading yang dalam penerapannya dilakukan mengikuti dengan arah trend. Contohnya ketika trend sedang naik, maka Anda akan open Buy. Hali ini juga berlaku sebaliknya, bila trend sedang turun, maka Anda akan open Sell.

Strategi maupun sistemnya difokuskan kepada pergerakan market yang sedang trend. Para pengikut trend akan mencari peluang trading dari breakout saat pasar trending ke satu arah tertentu. Ciri khas gaya trading ini adalah membuka order berupa pending stop.

Secara singkatnya, Follow Trend merupakan metode trading dengan mengikuti arah trend untuk menentukan eksekusi jual-beli. Melalui metode ini, trader juga bisa melihat pola-pola harga yang sedang terbentuk dan membandingkannya dengan tren sebelumnya. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah dengan menunggu harga menyentuh garis trend untuk mengeksekusi order.

Stochastic

Stochastic merupakan sebuah indikator oscilator yang berfungsi untuk mengukur tingkat kejenuhan pasar. Stochastic mempunyai kelebihan yakni memiliki siynal beli dan jual. Ini populer di kalangan trader pemula karena kesederhanaannya. Banyak profesional menyukai Stochastic Oscillator karena keakuratan sinyalnya dan aplikasi serbaguna.

Indikator Stochastic Oscillator ditemukan pada tahun 1950 oleh analis saham Amerika George Lane. Stochastic Oscillator dipakai guna menunjukkan posisi closing relatif terhadap range transaksi dalam suatu periode tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan relatif harga terakhir terhadap selang harga tertinggi dan terendahnya selama selang periode yang kita inginkan.

Relative Strength Index

Relative Strength Index atau yang biasa disingkat RSI, adalah indikator momentum yang sangat populer yang telah ditampilkan dalam sejumlah artikel, wawancara, dan buku selama bertahun-tahun. RSI sendiri merupakan indikator yang dirancang oleh seorang analis teknikal bernama J. Welles Wilder dalam bukunya yang berjudul ‘New Concepts in Technical Trading Systems’.

Indikator RSI memiliki kegunaan hampir sama dengan indikator Stochastic yaitu menunjukkan kondisi pasar yang sedang overbought atau oversold. RSI memiliki satu garis yang membantu untuk menentukan kekuatan dari tren yang sedang berlangsung pada suatu instrument trading (sekuritas) dan juga kemungkinan titik reversal-nya.

RSI membandingkan nilai absolut dari pertumbuhan harga pasangan mata uang yang sedang diperdagangkan selama periode waktu tertentu dengan level jatuhnya pada periode waktu yang sama.

MACD

MACD adalah singkatan dari Moving Average Convergence Divergence. Indikator ini dibuat oleh Gerald Appel pada tahun 1970, MACD adalah alat analisis teknis kuno yang terus digunakan hingga saat ini. Prinsipnya adalah bahwa tren berpotongan dari dua garis “cepat” dan “lambat” dan panjang Osilator memberikan sinyal masuk.

Indikator ini digunakan untuk mengonfirmasi kekuatan dan arah trend, serta untuk menentukan titik pembalikan (reversal). Selain itu, MACD juga bisa memberikan informasi apakah tren yang berlangsung cukup kuat atau tidak.

Indikator Moving Average Convergence Divergence ini cukup mudah untuk diinterpretasi dan dikonfirmasi, sehingga indikator tersebut cocok digunakan oleh siapapun, baik itu pemula maupun berpengalaman. Itulah sebabnya, banyak trader yang menganggap MACD sebagai indikator teknis yang paling efisien dan dapat diandalkan.

Osilator

Dalam penjelasannya, Osillator adalah tools yang digunakan untuk mengukur momentum pergerakan harga dari bullish ke arah bearish dan sebaliknya. Dengan mengetahui momentum pergerakan harga, Anda sebagai trader bisa mencari tahu kapan kira-kira trend akan dimulai serta kapan waktu terbaik untuk membawa pulang pips yang sudah berhasil dikumpulkan sebelum trend berubah arah.

Selain itu, berbeda dengan indikator tipe Overlay yang terutama dikalkulasikan dari data harga, beberapa indikator tipe Oscillator juga memperhitungkan fluktuasi volume trading pada suatu instrumen.

Setiap kali Osilator mencapai tingkat yang ekstrim, mungkin sudah saatnya mencari harga untuk berbalik ke arah rata-rata. Namun, hanya karena Osilator mencapai tingkat “Overbought” atau “Oversold” tidak berarti Anda harus mencoba memanggil bagian atas atau bawah. Osilator dapat bertahan pada tingkat yang ekstrim dalam waktu lama, jadi Anda harus menunggu tanda yang valid sebelum melakukan trading.

Itulah ulasan mengenai 7 jenis analisa teknikal trading forex yang harus Anda ketahui. Sebagai kesimpulannya, kami akan menjelaskan bahwa fungsi utama dari analisa teknikal adalah untuk membantu memberikan sinyal beli atau jual yang akurat. Sehingga trader bisa meminimalisir kerugian yang terjadi di masa depan dan menghasilkan keuntungan.

Seperti yang diketahui, perlu juga memahami bahwa analisa teknikal tidak 100 persen handal. Untuk menjadi trader forex sejati, perlu tahu juga jenis analisa lainnya, diantaranya adalah analisa fundamental dan analisa sentimen pasar.

Salam sukses!

Pencarian sesuai topik:

  • jenis jenis analisi oscillator fprex
Benny SR
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trading Saham di EXNESS
To Top