Dalam setiap penanaman modal dalam inventasi, Anda sebagai investor tentu ingin meraih keuntungan. Salah satu cara untuk meraihnya adalah dengan menganalisa. Terutama trading forex, investasi yang sangat mengandalkan kapabilitas Anda dalam menganalisa, dan analisa teknikal salah satu yang banyak digunakan para trader.
Analisa teknikal sendiri dalam pengertiannya adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk memprediksi trend suatu harga, dengan cara mempelajari data pasar yang lampau, terutama pergerakan harga dan volume. Chartist (sebutan untuk trader analisa teknikal) biasanya menggunakan tools untuk menganalisa, yang biasa disebut dengan Indikator.
Sementara indikator, adalah sebuah alat atau tools yang memberikan data dari hasil perhitungan formula tertentu untuk mengukur dan menilai kondisi market sehingga trader bisa memprediksi arah market selanjutnya. Dalam dunia trading forex istilah indikator ini lebih dikenal dengan indikator forex. Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai apa itu Indikator Force Index pada forex. Berikut penjelasannya!
Definisi:
Force Index (FI) adalah salah satu jenis indikator Osilator yang digunakan dalam analisis teknis untuk mengetahui seberapa kuat nilai beli dan tekanan jual. Indikator ini diciptakan oleh Alexander Elder pada tahun 1993 lewat bukunya Trading For A Living. Indikator FI menggunakan volume aset dan harga untuk menentukan nilai kekuatan yang dibutuhkan dalam pergeseran harga. Indikator ini dapat digunakan secara independen, namun, lebih baik untuk menghaluskannya dengan bantuan Moving Average. Saat terbaik untuk pembukaan atau penutupan mudah ditemukan menggunakan Short Moving Average.
Dalam fungsinya, indikator teknik Force Index adalah membantu para trader dalam menentukan saat yang tepat untuk menjual dan membeli. Terdapat tiga kunci penting dalam teknik ini, yaitu volume trading, arah perubahan harga, dan jangkauan perubahan harga. Jika FI digunakan bersama dengan rata-rata perpindahan maka dari grafik hasil dapat diukur nilai perubahan bulls (naik) dan bears (turun).
Teknik umum yang sering digunakan adalah Force Index dengan Exponential Moving Average (EMA) periode 2 dan 13-hari untuk menilai kekuatan tren jangka pendek dan menengah masing-masing.
Dalam hal sinyal perdagangan, trader dapat menggunakan indikator ini untuk Buy ketika Force Index berada di bawah nol dan bullish divergence muncul relatif terhadap harga. Ini berarti bahwa harga membuat terendah baru, tetapi Force Index gagal untuk melakukannya.
Sebaliknya, trader dapat melakukan Sell ketika Force Indeks lebih dari nol dan bearish divergence muncul relatif terhadap harga. Ini berarti bahwa harga membuat tertinggi baru, namun Force Indeks gagal untuk melakukannya.
Rumus:
Force Index (i) = Volume (i) * ((MA (Apprice, N, i) – MA (Apprice, N, i-1))
Keterangan:
Force Index (i): Force Index dari bar saat ini
Volume (i): volume bar saat ini
MA (Apprice, N, i): Moving Average apa pun dari bar saat ini untuk periode N: Simple, Eksponensial, Weighted atau Smoothed
Aapprice: harga yang berlaku
N: periode of smoothed
MA (Apprice, N, i-1) – Moving Average apa pun dari bar sebelumnya.
Cara memasang Indikator Force Index Pada Grafik MT4:
Force Index merupakan indikator standar MT4, untuk memasang pada grafik MT4 anda silahkan klik menu Insert >> Indicator >> Oscillator >> Force Index. Secara setting Force Index adalah periode 13 Exponenatial Moving Average dan Apply to Close.
Namun, terlepas dari manfaatnya, indikator ini termasuk ke dalam indikator lagging atau indikator lamban karena harga dan volume sebagai komponen utama harus digunakan untuk menghitung Exponential Movinge Average (EMA) terlebih dahulu.
Pencarian sesuai topik:
- direct force dalam trading forex
- Pump Forex: Definisi, Cara Identifikasi, dan Risiko - Oktober 1, 2024
- Memahami Teori Purchasing Power Parity Forex dalam Menganalisis Pergerakan Mata Uang - September 25, 2024
- Apa Analisis Trading Forex yang Cocok untuk Trader Pemula? - September 23, 2024