Pola grafik forex adalah satu hal penting untuk Anda sebagai trader harus kuasai. Karena hal ini sangat diperlukan ketika hendak bertrading. Mengapa demikian? Karena history pola yang terbentuk dapat dijadikan sinyal gerak arah trend harga selanjutnya. Apakah membentuk reversal, sideway, atau continuation. Pada kali ini, mari belajar mengenai Rising Wedge Pattern!
Untuk informasi, Rising Wedge Pattern adalah anggota pattern yang sering dijumpai para trader dalam gerak perdagangan, khususnya forex. Dari banyaknya jenis analisa teknikal untuk menganalisa sebuah market, Rising Wedge Pattern dapat dikatakan sebagai salah satu teknik yang disinyalir cukup akurat dalam mengidentifikasi pergerakan harga.
Apa itu Rising Wedge Pattern?
Pola Rising Wedge forex (juga dikenal sebagai Ascending Wedge) adalah pola harga konsolidasi kuat yang terbentuk ketika harga terikat di antara dua garis tren naik. Ini dianggap sebagai formasi grafik bearish yang dapat menunjukkan pola pembalikan dan kelanjutan -tergantung pada lokasi dan bias tren. Terlepas dari di mana pola ini muncul, trader harus selalu menjaga pedoman bahwa pola ini secara inheren bersifat bearish.
Dalam penjelasan lain secara lengkap, Rising Wedge Pattern adalah sebuah pola grafik bearish yang ditemukan ketika harga dalam keadaan trend turun, membentuk garis trend line miring (condong ke atas), akibat dari terjadinya konsolidasi antara support dan resistance. Dalam hal ini, posisi support mengalami garis kemiringan lebih drastis daripada area resistance, mengapa? Karena harga titik terendah membentuk lower high yang lebih cepat, mendahului titik tertinggi yang lebih tinggi (pembentukan titik resistance).
Jenis-jenis Pola Grafik Forex Rising Wedge Pattern
Berdasarkan proses dalam pengembangan teorinya, Rising Wedge Pattern terbagi dalam dua kategori, yakni;
1. Rising Wedge – Reversal
Terbentuk ketika trend sedang bullish kemudian harga mengalami konsolidasi dan membentuk Rising Wedge, lalu tren harga akan berbalik arah menjadi bearish.
2. Rising Wedge – Continuation
Terbentuk ketika tren harga dalam keadaan bearish, kemudian mengalami konsolidasi dan terbentuk Rising Wedge lalu harga kembali turun melanjutkan tren sebelumnya.
Karakteristik Rising Wedge Pattern
Untuk diketahui, ada tiga karakteristik Rising Wedge yang perlu Anda tahu, yaitu:
1. Rising Wedge memiliki 2 titik resistance.
2. Rising Wedge berbentuk kerucut (bukan presisi).
3. Rising Wedge memiliki akurasi cukup tinggi.
Namun, meskipun Rising Wedge memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi, pola Rising Wedge termasuk salah satu pola yang sulit dikenali secara akurat. Hal itu dikarenakan meskipun formasi grafik Rising Wedge memberikan gambaran konsolidasi harga. Namun tidak adanya momentum upside di setiap titik tertinggi membuat pola grafik ini menjadi bias terhadap tren bearish.
Cara Bertrading dengan Pola Grafik Rising Wedge Pattern
1. Entry
a. Entry saat False Break
Ketika resistance kedua sudah terbentuk, kemudian harga kembali turun dan mencoba naik kembali namun tetap kembali turun, maka Anda dapat mencoba untuk entry sell. Namun, langkah entry ini sangat spekulatif karena pola yang ada belum terbentuk sempurna.
b. Entry saat Break Support
Langkah entry kedua yaitu saat harga sudah break support atau sudah menembus garis trendline. Nah, entry jenis kedua ini lebih aman jika dibandingkan dengan langkah entry pada false break.
2. Target Price
Anda bisa menggunakan Fibonacci untuk mengetahui target price Rising Wedge Pattern yaitu Fibonacci Eksternal Retracement. Target Fibonacci pertama dapat dilakukan pada point Fibonacci 1.618.
3. Stop Loss
Lakukan stop loss ketika Rising Wedge gagal terbentuk, artinya harga berbalik naik, atau lakukan stop los ketika harga telah menembus resistance. Jika Rising Wedge Pattern gagal, maka Anda perlu menyiapkan langkah antisipasi yaitu dengan stop loss dan berbalik melakukan aksi beli. Jadi, setelah melakukan short sell kemudian harga berbalik arah naik dan menembus resistance disertai volume besar, maka Anda dapat melakukan stop loss dan reverse buy.
Kelebihan dan Kekurangan Pola Grafik Forex Rising Wedge Pattern
Kelebihan:
1. Mudah diidentifikasi untuk trader yang lebih berpengalaman.
2. Sering terjadi di pasar keuangan.
3. Mendefinisikan level stop, entry dan limit yang jelas.
4. Peluang untuk rasio risiko-imbal yang mengutungkan.
Kekurangan:
1. Bisa jadi ambigu bagi trader pemula.
2. Sering salah diidentifikasi.
3. Membutuhkan konfirmasi tambahan menggunakan indikator teknikal dan osilator lainnya.
Kesimpulan
Itulah ulasan mengenai Rising Wedge Pattern yang terdapat pada trading forex. Namun, ketika Anda menggunakan pola ini, ada beberapa hal yang harus Anda pahami. Di antaranya pertimbangkan pola grafik lainnya seperti Head and Shoulder Top, Head and Shoulder Reversal, Double Top, dan Double Bottom yang dapat meningkatkan pengetahuan Anda tentang pola grafik.
Selain itu, Anda dapat membaca artikel-artikel lain dalam situs ini. Tentunya, hal ini sebagai usaha untuk menambah wawasan Anda terkait dunia trading forex.
- Pump Forex: Definisi, Cara Identifikasi, dan Risiko - Oktober 1, 2024
- Memahami Teori Purchasing Power Parity Forex dalam Menganalisis Pergerakan Mata Uang - September 25, 2024
- Apa Analisis Trading Forex yang Cocok untuk Trader Pemula? - September 23, 2024