Crypto

Bitcoin Dalam Ancaman, Ikuti Aturan atau Dibubarkan

Mata uang kripto, Bitcoin, kembali mendapat peringatan keras. Hal itu datang dari Jaksa Agung New York Letitia James. Ia mengingatkan investor dan pelaku industri Bitcoin untuk siap ikuti aturan atau diblokir.

Mengutip dari CNBC International pada hari Sabtu (6/3/2021) Letitia James mengatakan, “Kami mengirimkan pesan yang jelas untuk seluruh industri bahwa Anda bermain dengan aturan atau kami akan menutupnya”.

Bahkan ia meminta kepada para pelaku industri kripto di New York untuk terdaftar di Kantor Perlindungan Investor Jaksa Agung. Pihak yang diwajibkan mendaftar namun tidak melakukannya harus tunduk pada penegakan hukum baik perdata dan pidana.

Hal ini didasari oleh dugaannya kepada platform digital perdagangan mata uang digital, Coinseed. Letitia James menuduh bahwa platform tersebut beroperasi tanpa mendaftarkan asetnya sebesar US$ 1 juta ke otoritas setempat selama lebih dari tiga tahun.

Selain itu, ia juga memperingatkan kepada investor untuk berhati-hati saat berinvestasi dalam mata uang kripto. Menurutnya uang digital itu terlalu berisiko tinggi dan tidak stabil.

“Seluruh investor harus berhati-hati berinvestasi dalam mata uang digital. Mata uang kripto beresiko tinggi, investasi tidak stabil yang menghasilkan kerugian besar secepat saat memberikan keuntungan”, katanya.

Di sisi lain, terdapat kabar bahwa mata uang kripto seperti Bitcoin, akan diregulasi dalam waktu mendatang.

Hal ini dilontarkan oleh Calon ketua Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat (AS), Gary Gensler. Ia mengatakan bahwa jika dirinya terpilih, ia akan membuatkan sebuah regulasi untuk mata uang digital.

Mengutip dari Reuters, Gensler menyampaikan, “Bitcoin dan mata uang kripto lainnya membawa pemikiran baru untuk metode pembayaran dan inklusi keuangan, tetapi masalah perlindungan bagi para investor masih perlu kita tangani”.

Bitcoin Dalam Ancaman, Ikuti Aturan atau Dibubarkan

Bitcoin Dalam Ancaman, Ikuti Aturan atau Dibubarkan

Jika pada akhirnya nanti Bitcoin benar-benar diregulasi, itu artinya akan ada pihak ketiga yang terlibat, dan Bitcoin nantinya menjadi terkontrol.

Sebelumnya, kritikan terhadap Bitcoin juga datang dari Profesor ekonomi Nouriel Roubini. Ia menyebut bahwa tren positif Bitcoin akan segera berakhir.

Roubini bahkan membandingkan sistem mata uang digital tersebut dengan sistem moneter zaman batu.

Menurut Roubini, sistem mata uang kripto lebih buruk dari yang ditampilkan oleh Flinstone. Untuk informasi, Flinstone adalah film kartun yang berlatar belakang zaman batu.

Sementara itu, pada hari Selasa (9/3/2021) kemarin valuasi pasar Bitcoin kembali melampaui US$ 1 triliun. Angka itu ditaksir mencapai jumlah Rp 14.000 triliun. Mengutip CoinDesk, harga Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran 54.348 dollar AS per keping, atau sekitar Rp 760,87 juta.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan lonjakan harga Bitcoin yang terjadi dalam setahun terakhir. Salah satunya yakni masuknya beberapa institusi besar ke pasar mata uang kripto tersebut. Bahkan beberapa di antara institusi tersebut mulai mempertimbangkan penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi.

Bitcoin akhir-akhir ini kerap disebut sebagai emas di dunia digital. Sebab, Bitcoin dinilai bisa menjadi aset lindung nilai untuk melawan inflasi serta aset yang berpotensi menjadi safe haven di mana investor bisa meletakkan yang mereka di tengah gejolak politik atau ekonomi.

Sebelumnya, Bitcoin sempat menyentuh valuasi US$ 1 triliun untuk pertama kalinya pada 19 Februari 2021 lalu. Nilai pasar Bitcoin tersebut bertahan selama beberapa hari sebelum harga Bitcoin kembali merosot di bawah level US$ 50.000.

Harga Bitcoin bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi, yakni di kisaran US$ 58.332. Bila dibandingkan dengan posisi awal tahun ini, harga Bitcoin telah meningkat 80 persen. Sementara bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga Bitcoin telah melonjak 570 persen.

William Adhiwangsa
1 Comment

1 Comment

  1. Pingback: Bitcoin Terus Merosot, Prediksi Rekor Tertinggi Hanya Mitos?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

To Top